■ Selasa Kliwon ■ 17 Maret 2015
Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE-30 NO: 01 TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203
Memperteguh Identitas Oleh Prof Sudharto P Hadi (Rektor Undip) TIDAK terasa usia Harian Wawasan telah genap 29 tahun. Jika seorang ma nusia, ia memasuki usia dewasa, man diri dan produktif. Untuk perjalanan sebuah media, telah mengalami tem paan dalam mencapai kematangan. Wawasan telah mengalami dua rezim Pemerintahan yakni Orde Baru, turut mengambil bagian reformasi yang melahirkan otonomi daerah. Saat kelahirannya tahun 1986, mottonya adalah Koran Sore Anda. Motto itu melekat pada benak pembaca, menjadi trade mark bahkan menjadi jati diri Koran Wawasan. Di Jakarta, koran edisi sore selalu ditunggu, karena koran pagi pada umumnya meliput peristiwa pagi sampai siang hari sebelumnya. Tetapi peristiwa yang terjadi pada sore, malam dan dini hari luput dari pemberitaan dan diambil alih oleh media elektronik. Televisi pada umumnya hanya memberi takan event (jurnalism event), kurang disertai analisis berita (jurnalism process). Kekosongan ini yang diisi oleh koran sore seperti Wawasan dulu. Kompetisi sepak bola Eropa seperti Liga Inggris, Italia, Prancis, Spanyol dan Liga Champions semuanya berlangsung
JABAT TANGAN: Ketua Umum Golkar Agung Laksono berjabat tangan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri disaksikan politikus senior PDIP Pramono Anung usai pertemuan di kediaman Megawati, Senin (16/3). ■ Foto: Antara
Bersambung ke hal 7 kol 3
Perekrutan Kubu Ical Terhambat Psikologis JAKARTA Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono menyambangi kediaman Ke tua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Usai pertemu an, Agung langsung melun cur ke Kemenkum HAM un tuk mendaftarkan kepengu rusan baru Golkar. Agung bersama sejumlah pengurus teras Golkar keluar dari ke diaman Megawati di Jl Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pu sat, Senin (16/3) sekitar pukul
DPP Ambil Alih Musancab Banjarsari dan Laweyan
15.00 WIB. Pertemuan de ngan Megawati berlangsung sekitar satu jam. Usai bertemu dengan Me gawati, Agung langsung tan cap gas menuju Kemenkum HAM mendaftarkan kepengu rusan baru Golkar. Sejumlah nama pengurus Golkar hasil Munas Bali berhasil diajaknya bergabung. Namun sayang nya Agung tak mau menyebut
SOLO - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akhirnya turun tangan menggelar ulang Musyawarah Anak Cabang PDIP Laweyan dan Banjarsari Kota Surakarta.
Bersambung ke hal 7 kol 3
Eksekusi Mati Masih Terganjal
Bentrok di Kopeng Berakhir Damai
SEMARANG - Rencana eksekusi mati tahap II 10 terpidana narkoba hingga kini masih belum jelas. Tak hanya upaya diplomasi yang ditempuh negara asal terpidana, upaya hukum juga dilakukan. Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jateng Hartadi mengaku dari Foto: Dok 10 terpidana mati lima di antaranya mengajuHartadi kan upaya hukum. “Ada beberapa upaya hukum yang ditempuh para terpindana seperti PK (peninjuan kembali) dan gugatan TUN (tata usaha negara). Semua masih proses. Tapi ada juga yang ditolak, tapi dia mengajukan gugatan ke MA lagi. Termasuk yang dari Tangerang dan Bali Nine ditolak bandingnya. Tapi masih mengajukan lagi. Grasi presiden itu yang digugat di PTUN. Dari 10 terpidana, lima sudah klir dan lima lagi masih ada upaya,” kata Hartadi, Senin (16/3). Ditanya kesiapan atas rencana eksekusi para terpidana yang kini berada di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Kajati mengaku sudah siap. “Kami sudah siap. Sudah berkoordinasi dengan Polda Jateng. Tinggal pencet tombol saja,” kata dia. Dalam sambutan sertijab Kepala Kejari Cilacap dan Koordinator Jaksa Penuntut Umum pada Kejati Jateng, Hartadi mengatakan, eksekusi tengah menjadi sorotan publik. Pihaknya meminta jajarannya mewaspadai adanya upaya penggagalan eksekusi. “Saat ini menjadi pusat sorotan baik nasional atau internasional terkait eksekusi mati tahap II. Saya mengimbau ke jajaran Kajari di wilayah Jateng agar waspada dan tetap antisipasi kemungkinan dari kelompok ter-
UNGARAN - Insiden bentrok antara sejumlah mahasiswa UKSW Salatiga dengan warga Desa Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Minggu (15/3), berakhir damai disertai surat pernyataan kesepakatan damai yang diserahkan ke Polres Semarang. Sehingga penanganan kasus bentrok tersebut tidak berlanjut ke ranah hukum. ‘’Kasus bentrok di Kopeng berakhir damai. Sudah ada surat pernyataan kesepakatan damai antara Purek III UKSW Salatiga mewakili mahasiswa dengan Kades Kopeng mewakili warga. Lima mahasiswa yang sempat kita periksa sudah diizinkan pulang menyusul adanya kesepakatn damai tersebut,’’ kata Kapolres Semarang AKBP Muslimin Ahmad melalui Kasat Reskrim Polres Semarang, AKP Herman Sophian, Senin (16/3). Menurut Herman, adanya korban dari kedua belah pihak menjadi pertimbangan penyelesaian damai kasus bentrokan. Selain itu terkendala saksi-saksi yang melihat langsung saat terjadi bentrokan. ‘’Saksi banyak, tapi mereka tidak mengetahui pasti si A, B dan si C saat terjadi bentrok karena kondisinya gelap. Kita tunjukkan (pelaku) ke saksi tidak yakin, nanti di persidangan kan repot kalau saksinya tidak yakin,’’ jelasnya. Menurut Herman, dalam insiden bentrokan ini kedua belah pihak sama-sama mau melaporkan ke kepolisian karena
Bersambung ke hal 7 kol 1
Pengambilalihan Musancab menyusul terjadinya deadlock pada pelaksanaan pemilihan pengurus anak cabang pada dua wilayah di Kota Surakarta. “DPP PDIP akan memimpin Musancab di Laweyan dan Banjarsari yang digelar ulang di Solo, Rabu (18/3) besok. Se-
The Gunners Tunggu Keajaiban
Bersambung ke hal 7 kol 3
Jasa Penyeberangan Sungai Tetap Eksis
32 Tahun Samin Hidup di Atas Perahu Tidur nyenyak di tempat yang nyaman tentu saja menjadi harapan bagi setiap orang. Namun bagi Samin, pria berusia 52 tahun ini tidur di sebuah kamar dengan fasilitas memadai hanya angan-angan, karena tuntutan pekerjaan dia menghabiskan waktunya di atas perahu penyeberangan.
TUNGGU PENUMPANG: Samin, jasa penyeberangan setia menunggu calon penumpang perahu kecilnya di atas Kali Banjir Kanal Barat. Inzet: Samin. ■ Foto: Airlangga
SUDAH 32 tahun lebih, lelaki perantauan dari Losari Brebes ini menggeluti pekerjaannya sebagai jasa penyeberangan dengan menggunakan perahu di Kali Banjir Kanal Barat. Alasan nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga merupakan pilihan untuk tetap bertahan, karena dia merupakan tulang punggung keluarga yang menghidupi seorang istri dan empat orang anak.
Meski sudah 32 tahun memeras keringat sebagai jasa penyeberangan, rupanya dia belum juga mempunyai tempat tinggal. Ketika Wawasan menanyakan di mana tempat tinggal setelah bekerja, dia dengan menunduk menjawab lirih. “Saya tidak punya tempat tinggal di Semarang. Tempat tingal saya hanya di atas perahu kecil.” ujarnya. Alasan lelaki paruh baya ini untuk tinggal di atas perahu selain demi pekerjaan juga ada kekhawatiran takut perahu hanyut terseret banjir. Bagi dia perahu adalah suatu sarana penting untuk menghidupi keluarganya. Tak heran bila dia tetap berada di atas perahu seBersambung ke hal 7 kol 1
hari kemudian direncanakan DPP PDIP juga bakal memimpin pelaksanaan Konferensi Daerah (Konferda) bagi sejumlah Dewan Pimpinan Cabang ( DPC),’’kata Ketua DPC PDIP Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, Bersambung ke hal 7 kol 3
MONACO Arsenal butuh perjuangan ekstra keras dan sedikit keajaiban untuk menying kirkan AS Monaco di babak 16 besar Liga Champions 2014/15. AS Monaco Vs Arsenal akan saling mengadu taktik dan kematangan Bersambung ke hal 7 kol 1