WAWASAN 25 Maret 2015

Page 1

■ Rabu Pon ■ 25 Maret 2015

Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000

TAHUN KE-30 NO: 08 TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203

Pembunuh Kabur Bawa Motor ■ Istri Pengusaha Garmen Tewas Mengenaskan SEMARANG - Seorang wanita paruh baya ditemukan tewas mengenaskan di Perumahan Puri Anjasmoro Blok H5 No 19, Selasa (24/3). Korban diduga menjadi korban perampokan. Beberapa barang bukti diamankan aparat kepolisian Polrestabes Semarang. Informasi yang dihimpun Wawasan menyebutkan korban Poh Ui Bi Ing Laurencia (50) ditemukan tewas di ruang tengah oleh salah satu anaknya, Tamara Gracia setelah pulang sekolah pada Pukul 12.30 WIB. Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Djihartono mengungkapkan, saat ditemukan kondisi tubuh korban sudah bersimbah darah. Dari pemeriksaan awal, diketahui tubuh Laurencia sedikitnya terdapat lima luka bekas tusukan benda tajam. Dari hasil pemeriksaan ditemukan luka di tiga bagian tangan kanan, satu luka sayatan di perut kanan, dan leher kiri korban. “Dugaan sementara korban tewas akibat luka sayatan di leher. Panjangnya 9 cm dan lebar 4 cm,” ungkap Kapolrestabes saat me-

mimpin penyelidikan. Di dekat tubuh korban, penyidik juga menemukan sebilah pisau dan sarung tangan yang terdapat bercak darah yang diduga darah korban. Selain itu di lokasi rumah petugas juga menemukan sebuah tas di ruangan belakang serta di dekat jenazah korban. Barang temuan lainnya sebuah helm di halaman rumah. “Diduga korban mau pergi, namun malah bertemu dengan pelaku,” imbuh Kapolrestabes. Kapolrestabes menambahkan, saat ini pihaknya masih berusaha mendalami motif pembunuhan yang menimpa wanita yang saat kejadian berada di rumah seorang diri. Dugaan sementara pelaku

Ahmad Budi Tempati Sel Isolasi

Kisruh Golkar Ganggu Pilkada

AMBARAWA - Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Ambarawa, Agus Setyabudi mengatakan tidak ada perlakuan khusus terhadap Ahmad Budi Supriyanto, terpidana perkara korupsi proyek Program Peningkatan Prasarana Kota Terpadu (P3KT) di Kabupaten Semarang. Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang tersebut ditempatkan di ruang isolasi berukuran 2 x 3 meter setelah diterima dari tim Kejari Ambarawa. ‘’Yang bersangkutan diantar tim Kejari Ambarawa ke Lapas Ambarawa, Senin (23/3) sekitar pukul 20.30 WIB. Terpidana ditempatkan di ruang isolasi berukruan 2 x 3 meter untuk menjalani orientasi. Masa admisiBersambung ke hal 7 kol 1

GEBYAR

Cerai Baik-baik AKTRIS yang juga seorang politisi Rieke Diah Pitaloka sudah resmi bercerai dari sua­ minya, Donny Gahral Adian. Yang mengejut­ kan ternyata selama proses perceraian tersebut, Rieke men­ gurusnya sendiri. Rieke lah yang mendaf­ tarkan gu­ gatan dan bahkan meng­ hadiri dua sidang perceraiannya.

6

Bersambung ke hal 7 kol 1

Foto: Fitria Rahmawati

M Yulianto SEMARANG - Konflik dualisme kepemimpinan dalam tubuh Partai Golongan Karya (Golkar) memberikan dampak negatif bagi partai berlambang pohon beringin itu. Pasalnya, menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), elektabilitas

EVAKUASI: Petugas kepolisian saat mengevakuasi jenazah Poh Ui Bi Ing Laurencia (50), korban pembunuhan di kompleks Perumahaan Puri Anjasmoro, Blok H-5, No.19, Semarang Barat, Selasa (24/3). ■ Foto: Felek Wahyu

Golkar mengalami penurunan. Bahkan diragukan keberlangsungan organisasi tersebut. “Citra Partai Golkar yang selama ini dikenal bagus sebagai partai dewasa, solid, dan modern, menjadi berbeda karena kisruh di tingkat pusat. Citra politiknya jatuh, dan terpuruk,” ungkap pengamat politik, M Yulianto, Selasa (24/3). Mesin partai, kata Yulianto, juga tidak akan berjalan maksimal dan menjadi diragukan koalisi partai lainnya dalam pilkada di suatu daerah. Terlebih calon yang maju melalui Partai Golkar pun akan menjadi ragu untuk bisa mendapatkan rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar, lantaran masih ragu DPP mana yang akan memberikan rekomendasi untuk maju menjadi kepala daerah. “Sehingga kemampuan Golkar menjadi mesin pemeBersambung ke hal 7 kol 3

Mendes Blusukan ke Grobogan GROBOGAN - Menjelang kucuran dana desa pada April mendatang, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar rajib blusukan ke pelosok desa. Setelah sebelumnya menyambangi warga Demak, Selasa kemarin gantian menemui warga Grobogan. Mendes menyarankan agar setiap desa yang memunyai potensi agro wisata segera mempersiapkan berdirinya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Pengembangan BUMDes bisa bekerja sama dengan perguruan tinggi. “Perguruan tinggi punya peranan untuk membantu sektor agro wisata. Karena salah satu prioritas adalah BUMDes,” ujar Menteri Marwan saat mengunjungi BUMDes Loka Mukti di Balai Desa Jatilor, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Selasa (24/3). BUMDes Loka Mukti adalah BUMDes yang melakukan bu-

didaya buah naga, blimbing, dan bmerah. BUMDes Loka Mukti juga memanfaatkan ibuibu desa untuk membikin kerajinan batik tulis setiap Selasa. Mendes Marwan pun menyem-

patkan diri membatik dan menyicipi buah naga hasil kreativitas BUMDes Loka Mukti. Untuk mengembangkan baBersambung ke hal 7 kol 3

MEMBATIK: Mendes Marwan Jafar membatik saat mengunjungi BUMDes Loka Mukti, Desa Jatilor, Grobogan, kemarin. ■ Foto: Sugeng Hariatmodjo.

Mbah Meri Dihukum Percobaan

Kapok Bikin Mercon, Temani Cucu Jualan Jajanan Mbah Meri, wanita yang sudah lansia ini tidak membayangkan akan duduk di kursi pesakitan sebagai terdakwa. Namun kenyataannya nenek tua renta yang semestinya sudah momong anak cucu ini harus berurusan dengan hukum gara-gara menjual petasan. MESKI usianya sudah terbilang sangat uzur, mbah Meri (85) tetap gigih be-

CAP JARI: Mbah Meri membubuhkan sidik jari pada sidang pembacaan putusan di Pengadilan Negeri Tegal didampingi kuasa hukumnya, Joko Santoso (kiri). ■ Foto: Haikal.

kerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan cucu dan anak-anaknya. Setelah terganjal kasus petasan, nenek tujuh cucu tersebut kini beralih pekerjaan sebagai penjual tahu bulat dan jajanan pasar. “Saiki pun dodolan tahu bunder, sosis karo empek-empek bae lah. Sing penting bisa nyatu anak putu nggo tuku jajan,” ungkap mbah Meri usai menjalani sidang putusan di PN Tegal, Selasa (24/3). Nenek yang tidak sempat menamatkan pendidikan SD tersebut mengaku masih trauma dengan aparat kepolisian. Pasalnya, mereka dianggap seperti perampok yang masuk ke

dalam rumah tanpa permisi. Trauma tersebut muncul di mana pada Kamis 12 Juni 2014 sekira pukul 13.00 WIB, Meri didatangi petugas Polres Tegal Kota yang melakukan patroli. “Ora salam ora apa ujug-ujug langsung mlebu umah ngukuti mercon karo obat. (Tidak salam tidak apa, tiba-tiba langsung masuk rumah mengambil petasan dan obat,” bebernya terbata-bata. Kendati demikian, Meri merasa bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk menghirup udara bebas dan melanjutkan kehidupan bersama anak Bersambung ke hal 7 kol 1


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.