■ Senin Pon ■ 30 Maret 2015 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE-30 NO: 13 TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203
Akhiri Puasa Kemenangan SEPANG - Sebastian Vettel meraih kemenangan di GP Malaysia. Pembalap Ferrari itu finish di depan dua driver Mercedes, Lewis Hamilton dan Nico Rosberg. Dalam balapan sebanyak 56 putaran di Sepang, Minggu (29/3) sore , Vettel sukses dengan strategi dua pitstop, berbeda dengan yang digunakan
oleh Hamilton dan Rosberg. Hasil itu menyudahi puasa kemenangan Ferrari sejak GP Spanyol 2013 lalu, sekaligus menjadi kali pertama Vettel naik podium tertinggi lagi sejak GP Brazil 2013. Untuk Vettel, ini juga melengkapi awal impresifnya dengan Ferrari yang baru ia bela
musim ini, setelah pada balapan pertama di Australia lalu berhasil naik podium ketiga. Sebastian Vettel dan Nico Rosberg langsung bersaing ketat selepas start, sedangkan Lewis Hamilton mampu melakukan start dengan baik untuk menjaga posisi terdepan. Felipe Massa sementara itu start deBersambung ke hal 7 kol 4
KEGIRANGAN: Sebastian Vettel melompat kegirangan merayakan kemenangan di atas podium, usai memenangi balapan di Malaysia Grand Prix, Sepang, Minggu (29/3). ■ Foto: Sutton Images
Diteriaki Begal, Siswa SMK Tewas ■ 4 Pemuda Dikeroyok SEMARANG - Empat orang pemuda menjadi korban pengeroyokan yang diduga dilakukan sejumlah warga di Jalan Arteri Soekarno Hatta, dekat jalan masuk Perumahan Puri Asri, Minggu (29/3) sekitar pukul 02.00 WIB. Kesalahpahaman diduga menjadi pemicu pengeroyokan yang dialami empat orang yakni Setya Aji Tri Pamungkas (15), Sofyan (16), Gita Mukti (20) dan seorang pemuda yang identitasnya belum diketahui karena kondisinya kritis di RS Bhayangkara. Aji warga Jalan Karanglo RT 4 RW 3, Kelurahan Gemah, Pedurungan, tewas di lokasi kejadian dengan luka parah di bagian kepala akibat benturan benda keras diduga dipukul
EDUKATIKA
5
Tinggal 8 SMK Gelar UN Online
dengan batu dan bambu. Gita yang memboncengkan Aji berhasil lolos. Sementara Sofyan yang membonceng pemuda yang kini kritis juga lolos bersama Gita. Sofyan mengatakan, sebelum kejadian dia bersama 10 rekannya berencana menyaksi- kan balapan liar di Jalan Ahmad Yani dengan menunggu di depan kantor RRI Semarang. Setelah tak ada tanda-tanda orang Bersambung ke hal 7 kol 1
Jateng Tetap Pilih Mega Banjir Terjang 17 Desa, 1 Tewas
DUA dari 10 SMK di Kabu paten Magelang tidak lolos verifikasi untuk melaksana kan Ujian Nasional (UN) se cara online, dengan sistem Computer Base Test (CBT).
GEBYAR
6
Syukuran Kebebasan BOLEH jadi, Minggu (29/3) malam menjadi malam ter akhir bagi aktris Nikita Mirzani di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas III A Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Foto: Weynes
Bambang Wuryanto SEMARANG - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jateng bersikukuh memilih Megawati sebagai Ketua Umum (Ketum) Tak banyak yang mengetahui, kakek nenek serta ayah mendiang pendiri Singapura, Lee Kuan Yew adalah orang Semarang, yang lalu merantau dan bermukim di Singapura. Maka sepertinya bukan kebetulan bahwa tempat lahir Lee Kuan Yew di Singapura pada 16 September 1923 adalah Jalan Kampung Jawa, di Kampong Java Road. SAYANG tak banyak jejak ayah dan kakek nenek Lee Kuan Yew di Semarang yang bisa dilacak. Menurut penuturan Lee Kuan Yew dalam memoirnya: “The Singapore Story, Memoirs of Lee Kuan Yew,” ayah dan ibunya menikah dalam usia dini. Saat itu ayahnya, Lee Chin Koon berusia 20 tahun dan ibunya, Chua Jum Neo, berusia 16 tahun. Perkawinan keduanya diatur orang tua sejak setahun sebelumnya. Kakek
periode selanjutnya. Meski beberapa survei menyebutkan Jokowi dipilih masyarakat sebagai salah satu ketum yang kuat, hal itu tak serta merta berpengaruh bagi internal PDIP. Hal ini diakui Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto. “Kita akan bawa amanat partai yang dilakukan dalam Musancab dan Konfercab menuju putusan paling tinggi di Kongres. Kami sudah bulat memilih kembali Ibu Megawati sebagai ketum,” ungkap Bambang dalam konferensi pers di Panti Marhaenis Jateng, kemarin. Di sela Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) itu, Bambang mengaku tak peduli dengan ber-
PURWOREJO - Banjir bandang menerjang 17 desa terdiri atas 15 desa di Kecamatan Pituruh dan dua desa di Kecamatan Kemiri. Bencana tersebut diakibatkan empat sungai di Kecamatan Pituruh meluap, yakni Sungai Gebang, Sawangan, Kedung Gupit dan Sungai Lesung. Dampak banjir, ratusan rumah warga rusak, perabot dan ratusan hewan ternak hilang terseret arus. Camat Pituruh, R Sigit Setyabudi mengatakan, air mulai masuk ke permukiman warga pada Sabtu (28/3) sekitar pukul 17.00 akibat guyuran hujan lebat yang terjadi sejak pukul 15.30. Ketinggian air bervariasi
Bersambung ke hal 7 kol 3
Bersambung ke hal 7 kol 5
ROBOH: Rumah warga Desa Sawangan, Kecamatan Pituruh roboh akibat diseret banjir. ■ Foto: SMNetwork/ Rinto Hariyadi
Jejak Ayah Kandung Lee Kuan Yew di Semarang
Apotek Noe-ma Diyakini Jadi Saksi Sejarah
APOTEK: Bekas apotik Noe Ma di Semarang yang disebut-sebut dulunya adalah rumah keluarga ayah dan nenek-kakek Lee Kuan Yew. ■ Foto: bbc
dan nenek Lee Kuan Yew, memiliki akar Jawa lebih kuat lagi. Tahun 1899, Lee Hoon Leong (26) bertemu gadis bernama Ko Lien Nio (16) yang dijumpai dan dinikahi di Semarang. Dari hasil pernikahan ini, lahirlah Lee Chin Koon pada 1903, ayah dari Lee Kwan Yew. Suami isteri Lee Hoon Leong dan Ko Lien Nio kemudian pindah ke Singapura, membawa Lee Chin Koon yang masih bayi. Tapi sayangnya jejak leluhurnya tak pernah dikupas dengan jelas. Bahkan dari sejumlah buku tentang Semarang, seperti di buku “Kota Semarang dalam Kenangan” yang menceriakan tentang seja-
rah Kota Semarang dari abad ke- 8 Masehi hingga menjelang akhir tahun 1945, tidak menjelaskan mengenai keberadaan leluhur Lee Kuan Yew di Semarang. Terlepas dari itu, Jongkie Tio, penulis buku itu mengatakan jejak leluhur Lee Kuan Yew diduga berada di kawasan Jalan Pemuda Semarang. “Ini cerita yang berkembang dari mulut ke mulut. Bahwa Apotek “Noe-ma” yang berada di Jalan Pemuda Semarang itu dulunya bekas rumah ayah dan kakeknenek Lee Kuan Yew,” ujarnya. Jongkie tidak menyangsikan Bersambung ke hal 7 kol 1