WAWASAN 04 April 2015

Page 1

■ Sabtu Pon ■ 4 April 2015 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000 TAHUN KE-30 NO: 17 TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203

Berburu Empat Besar LONDON - Partai panas akan tersaji di Emirates Stadium kala tuan rumah Arsenal menerima kunjungan Liverpool dalam lanjutan Premier League pekan ke31, Sabtu (4/4) petang. Persaingan kedua tim yang masih terbuka untuk memperebutkan posisi di empat besar klasemen jelas menjadikan laga ini bakal layak untuk ditonton. The Gunners lebih diunggulkan untuk memenangi laga ini mengingat performa impresif yang mereka perlihatkan dalam beberapa laga terakhir sebelum jeda internasional. Selain itu, para bintang Arsenal juga tengah berada dalam top form, termasuk striker Olivier Giroud yang mencetak sembilan gol dalam sembilan laga terakhir sekaligus membuatnya diganjar

penghargaan Player of the Month edisi Maret. Manajer ‘Meriam London’ Arsene Wenger ingin timnya mempertahankan catatan tersebut akhir pekan ini. Meski tak mudah, tapi tampil di kandang sendiri memberikan satu keuntungan tersendiri. “Ini adalah sebuah laga besar dan sebuah kesempatan bagi kami untuk melanjutkan laju kami, yang ingin kami lakukan. Kami dalam laju yang tangguh dan hanya ingin fokus memenangi laga-laga kami, memenangi pertandingan berikutnya,” kata Wenger di situs resmi klub. “Liverpool adalah lawan besar, tapi kami tampil di Emirates dan ingin menuntaskannya deBersambung ke hal 7 kol 1

Raja Solo Dinonaktifkan SOLO - Lembaga Surakarta Hadiningrat menonaktifkan Paku Buwana (PB) XIII dari tugas sehari hari. Selanjutnya ditunjuk KGPH Puger sebagai Kondang (caretaker/ pelaksana tugas ) raja Keraton Surakarta. “PB XIII masih sebagai raja Keraton Surakarta. Hanya saja tugas sehari hari dilaksanakan oleh KGPH Puger selaku Kondang. Kewenangan sebagai Kondang mencakup luar dan dalam berkaitan dengan adat,” terang Wakil Pengageng Kusumowandowo Karaton Solo KPH Brotodiningrat, Kamis (2/4). KPH Brotodiningrat menjelaskan, meski penyerahan berkas baru saja berlangsung namun pengangkatan KGPH Puger sebagai kondang telah diumumkan secara internal pada 12 Desember 2012. Keputusan diambil Lembaga Keraton setelah melakukan rapat sebanyak 23 kali sejak Mei 2012. Penonaktifan ini karena PB XIII/ Hangabehi dinilai bermasalah dan bertindak tidak menyenangkan. Di antaranya Sinuhun PB XIII tak mau Lenggah ing dampar (Singgasana) serta tidak melakukan tugas kewajibannya di keraton. Juga tidak pernah mau menghadiri upacara adat di Karaton.

Masih dalam kesempatan sama KGPH Puger mohon doa restu dari semua pihak dan berharap bisa melaksanakan tugas dengan baik. Acara pengangkatan dirinya akan diikuti upacara Wilujengan yang direncanakan digelar pada Rebo Paing. Dike- mukakan, penunukkan dirinya sebagai Kondang tidak berpengaruh terhadap kaitan hubungannya dengan pihak luar termasuk Pemkot Surakarta yang hendak meminjam areal Alun alun Utara untuk Pasar Darurat. Sekretaris Daerah Kota Surakarta Budi Suharto menyatakan, tidak mempersoalkan penonaktifan PB XIII. Karena dalam hubungan kedinasan Pemkot mengacu kepada Keppres 23/ 1988 dan surat dari Direktorat Jendral (dirjen) Kebudayaan. “Sehingga pengangkatan yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap rencana pembangunan Pasar darurat yang akan dibangun di Alut,” terangnya. ■ K2-yan

EDUKATIKA

Dicopot Kubu Agung, Wisnu Cuek

5

Kegiatan Belajar Siswa Terkendala Banjir PURWOREJO­ Banjir ban­ dang yang terjadi di Keca­ matan Pituruh dan Kemiri beberapa waktu lalu meng­ akibatkan kegiatan belajar mengajar siswa SD ter­ ganggu. Pasalnya, dua ba­ ngunan SD Sawangan, Kecamatan Pituruh dan satu SD Desa Kapiteran, Keca­ matan Kemiri dipenuhi lum­ pur. Sejumlah peralatan sekolah seperti meja, kursi, papan tulis dan buku sekolah juga rusak.

GEBYAR

6

Damai dengan Sang Ibu KABAR bahagia datang dari Marshanda. Setelah sempat ribut dengan ibu­ nya pada perte­ ngahan 2014 lalu, kini man­ tan istri Ben Kashafani ini menyata­ kan telah baikan dengan sang ibu.

DIGANTI: KGPH Puger (tengah) menerima berkas pengangkatan dirinya sebagai Kondang pimpinan Keraton Solo. Puger untuk sementara menggantikan Paku Buwono XIII Hagabehi.■ Foto: Bagus Adji W-yan

bupaten/Kota sampai kelurahan inginnya kegiatan organisasi berjalan. Maka sekarang ketentuan dari petugas/penyelenggara pemilu apa, (kepengurusan) versi yang bagaimana, kan disinkronisasi dari pusat,” terang mantan anggota DPRD Jateng itu. “Maka intinya orang daerah menginginkan legal formal. Entah itu (kubu) mana, selama memberikan suatu legal formal, maka itu yang akan kita jalankan. Karena kegiatan partai harus jalan. Kita tidak bisa sakarepe dewe. Kita akan mengikuti DPP yang bisa memberikan legal formal,” tandas Sasmito.

Kongres PDIP Bakal Kukuhkan Mega

SEMARANG - Ketua DPD I Partai Golkar yang dijabat Wisnu Suhardono dicopot. Hal itu lantaran kepengurusan Wisnu sudah habis masa berlakunya. Kini pelaksana tugas (Plt) Golkar Jateng menurut kepengurusan Agung Laksono (AL), ditunjuk Kobus Dwi Hartanto. Sebelumnya, Dwi merupakan Koordinator Wilayah di Golkar Jateng. Menanggapi kabar tersebut, Wisnu yang berada pada pihak Golkar versi Munas Bali mengaku tak tahu menahu. Bahkan, baginya hal itu sama sekali tak berpengaruh. Tak berkomentar banyak, Wisnu mengaku tak mau ambil pusing dengan hal tersebut. “Wah, saya gak tahu itu (jika sudah di Plt-kan). Ya

dibiarkan saja gak papa. Saya kan Ketua Golkar Jateng dari hasil Munas Riau, bukan hasil dari Munas Bali. Gitu aja ya,” tutup Wisnu saat dihubungi kemarin. Sementara, Bendahara Golkar Jateng Sasmito mengaku bukan masalah kepengurusan di Jateng yang dikhawatirkan. Melainkan, kepengurusan di pusat yang semestinya ada salah satu pihak yang bisa memberikan legal formal dalam menyelamatkan Pilkada yang akan diikuti 21 wilayah di Jateng. “Saya tidak masalah gonjang ganjing pusat, antara ini-itu. Kami di daerah tidak berharap menjadi situasi kebingungan, karena orang daerah dari Ka-

Ratusan umat Katholik di lereng Merapi, tepatnya di Paroki Santa Maria Lourdes Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang dengan khidmat mengikuti prosesi Via Dolorosa (Jalan Salib) dalam Misa Jumat Agung mengenang wafatnya Yesus Kristus di kayu salib, Jumat ( 3/4).

Prosesi Jalan Salib di Lereng Merapi

DENGAN membawa aneka macam peralatan pertanian, seperti cangkul, sabit, sengrong ( alat untuk mengambil pasir dari sungai), garu (alat membajak) dalam prosesi itu. Selain itu, mereka juga membawa peralatan dapur seperti panci, ember , wajan, juga peralatan tulis seperti bolpoin dan buku tulis serta tidak ketinggalan kayu salib yang dipanggul di pundak sejumlah pemuda. Mereka berjalan dari Gereja Santo Petrus Kanisius Lor Senowo Gu-

Bersambung ke hal 7 kol 1

JAKARTA - Kongres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pekan depan hanya akan menjadi ajang pengukuhan bagi Megawati Soekarnoputri untuk kembali menduduki singgasana partai berlambang banteng. Yang menarik adalah, isu soal akan hadirnya jabatan wakil ketua umum PDI-P menyeruak jelang kongres yang akan diadakan di Bali tersebut. Ada satu nama kader PDI-P yang terus diperbincangkan untuk menduduki jabatan waketum jika memang nantinya jabatan itu dihadirkan. Nama tersebut adalah Puan Maharani, putri dari Megawati.

Juru bicara Fraksi PDI-P, Junimart Girsang, mengatakan sosok Puan adalah sosok yang pantas menjadi waketum PDIP. Menurutnya, pengalaman Puan sebagai politikus menjadikan dirinya pantas untuk menduduki jabatan tersebut. “Tentunya Bu Puan itu figur yang menurut saya dan beberapa kawan pantas untuk menjadi waketum. Alasannya adalah dia merupakan seorang politikus yang sudah terjun lama sekali,” kata Junimart, kemarin. Selain alasan tersebut, salah satu alasan lain kenapa Puan Bersambung ke hal 7 kol 1

Bawa Cangkul, Sabit hingga Wajan bug Selo Merapi, Dusun Grogol, Desa Mangunsoka, Kecamatan Dukun menuju bantaran Sungai Senowo yang berhulu di Gunung Merapi. Sepanjang jalan yang dilalui baik ladang persawahan yang menghijau, bantaran Sungai Senowo serta jalan raya kampung para umat tidak henti-hentinya memanjatkan doa-doa. Dalam misa Jumat Agung yang dipimpin Romo Mathius Sukmawanto, dilakukan tiga kali perhentian dari 14 perhentian Jalan Salib yang ada di dalam kitab suci. Di tiga perhentian tersebut, umat Katholik diajak untuk sedikit menengok ke belakang tentang kehidupan mereka se-

JALAN SALIB: Umat Katholik di lereng Merapi tepatnya di Dusun Grogol, Desa Mangunsoka, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang mengikuti prosesi Jalan Salib melewati persawahan.■ Foto: Widiyas Cahyono-yan

bagai umat beriman. Dalam kotbahnya Romo Sukmawanto mengatakan, Yesus Kristus wafat di kayu salib merupakan suatu konsekuensi atas ketaatan –Nya yang sempurna pada kehendak Allah Bapa. “Maka dari itu, orang-orang Kristiano memandang salib bukan melulu sebagai penderitaan , keterpaksaan atau kewajiban semata, melainkan sebagai konsekunensi logis dari sebuah memanggul salibnya seturut dengan tugas panggilan dalam keseharian secara duniawi,”kata Romo Sukma. Romo Sukma juga menyuarakan agar umat Katholik yang Bersambung ke hal 7 kol 1


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.