WAWASAN 11 April 2015

Page 1

■ Sabtu Kliwon ■ 11 April 2015 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000 TAHUN KE-30 NO: 24 TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203

Madrasah Diserang, Siswa dan Guru Luka JEPARA - Sebuah serangan kekerasan dilakukan oleh seseorang ke dalam lingkungan sekolah MIN (Madrasah Ibtidaiyah Negeri) Bawu, Batealit, Jepara, pada Jumat (10/4). Mempersenjatai diri dengan sabit (arit) dan senapan angin, pelaku merangsek masuk ke ruang kelas 1 dan langsung melakukan penyerangan. Seorang murid bernama Baharudin Rohman (6) dan seorang guru Wiwik Arlinsyah (38) menjadi korban dalam kejadian ini. Kejadian yang berlangsung sekitar jam 08.45 WIB ini menimbulkan ketakutan bagi guru dan murid-murid yang

tengah menjalani proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Menurut keterangan Khamid, salah seorang guru, kejadian ini berlangsung sangat cepat, tidak lebih dari 10 menit. Saat itu di kelas 1 tengah diajar oleh Wiwik Arlinsyah. Tiba-tiba secara tidak diduga muncul pelaku masuk ke dalam kelas, dan langsung mendatangi Baharudin Rohman. Tanpa ba bi bu, pelaku kemudian membacok korban. Wiwik Arlisyah, sebagai guru langsung mencoba melindungi muridnya. Dengan merangkul korban, Wiwik akhirnya justru harus menerima dua

kali sabetan sabit pelaku. Kepanikan yang terjadi membuat Rahmat Arief (25), guru Olah Raga langsung masuk ke ruang kelas 1. Melihat Rahmat Arief masuk, pelaku langsung menodongkan senapan anginnya. Selanjutnya Rahmat Arief memilih melindungi murid-muridnya yang lain, dan segera melakukan pertolongan. “Setelah pak Bersambung ke hal 7 kol 3

BPJS Jateng Tekor Rp 2 M SEMARANG - Dalam perjalanan era Jaminan Sosial Nasional (JSN), Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Jateng-DIY ‘tekor’ Rp 2 miliar pada 2014. Pasalnya, premi tak lebih banyak dari pada klaim yang diajukan provider yakni pihak rumah sakit. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Departemen Manajemen Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan Jateng-DIY, Veronica Margo. “Kita tahun lalu menganggarkan Rp7,7 triliun, tapi realisasinya Rp 7,9 triliun. Tapi tahun ini kita anggarkan klaim Rp 9,5 triliun. Jadi ya kita ‘tekor’ Rp 0,2 triliun. Kalau yang rugi Rp 2 triliun itu se-Indonesia,” ungkap Veronica usai mengisi workshop ‘Sosialisasi JSN untuk Jurnalis’ bersama Aliansi Jurnalistik Independen (AJI) Semarang di Hotel Horison, Jumat (10/4). Veronica mengaku, hingga awal 2015 kepesertaan BPJS Kesehatan baru mencapai 21 juta jiwa Jateng-DIY. Dirincikannya, untuk peserta BPJS Kesehatan dengan penerima biaya iuran (PBI) mencapai 15 juta jiwa. Hal itu berarti peserta yang membayar dengan iuran sendiri (non PBI) lebih sedikit ketim-

6

GEBYAR

Ogah Berdiam Diri Ria Irawan tak ingin karier­ nya di dunia akting terhenti akibat kanker getah bening stadium 3. Pe­ nyakit yang telah lama diidap ini bukan ala­ san untuk Ria berdiam diri.

SEMARANG SQUARE

17

Harini Belum Ditemukan KALIBANTENG ‐ Penyidik Kejari Semarang hingga Jumat (10/4) kemarin, masih kesulitan men‐ cari Dra Harini Krisniati, ter‐ sangka kasus dugaan penyimpangan dana Semarang Pesona Asia (SPA) 2007. Man‐ tan Kepala BKPM‐PB dan A Kota Semarang itu, tak ditemukan penyidik dan dokter indepen‐ den RSUD Semarang yang akan memeriksanya.

bang peserta PBI. “Di Jateng peserta total ada 19 juta jiwa, dengan PBI 14 juta jiwa. Kalau DIY ada 2 juta jiwa, tapi PBInya 1 juta jiwa,” imbuh Veronica. Veronica menambahkan, agar tak terjadi hal-hal yang tak diinginkan seperti tekor dan lain sebagainya, pihaknya secara rutin melakukan ikut memantau hasil audit di rumah sakit, khususnya swasta. Pasalnya, praktik mark up biaya kesehatan pasien diindikasikan terjadi. “Itu nanti akan ada tim anti penggelembungan dana, dalam audit klaim. Jadi tindakan penipuan, kecurangan, dan sebagainya, nanti akan ada tindakan. Kita sebisa mungkin melakukan pencegahan. Kan tiap tahun rumah sakit diaudit, jadi bisa diketahui,” terang Veronica. Bersambung ke hal 7 kol 3

DITAHAN : Mantan Menteri Agama Suryadharma Ali mengenakan baju tahanan usai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (10/4). Suryadharma resmi ditahan sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi penyelenggaraan haji di Kementerian Agama tahun 2012-2013.■ Foto: Antara

Komplotan Pembobol ATM Dibekuk

SDA Tolak Teken Penahanan JAKARTA - Mantan Menteri Agama Suryadharma Ali (SDA) ditahan KPK. SDA sudah menjadi tersangka korupsi dalam kasus dugaan korupsi haji. SDA dalam keterangannya usai diperiksa KPK, Jumat (10/4) pukul 19.05 WIB, mengaku dia diperiksa sejak pukul 11.30 WIB. “Saya merasa diperlakukan tidak adil,” tegas Surya. SDA merasa tidak ada kerugian negara dalam proses haji. Menurut dia, tidak boleh kerugian negara disebut memakai kata potensi. “Nggak boleh pakai kata kira-kira,” urai dia. KPK telah resmi menahan eks Menteri Agama, Suryadharma Ali di Rutan Guntur. Meski sudah ditahan, Suryadharma masih saja mempermasalahkan soal perhitungan kerugian keuangan negara terkait kasus haji. “Saya merasa ini tidak adil,

SALATIGA - Sat Resmob Polres Salatiga berhasil membekuk komplotan asal Lampung, pembobol Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di kawasan SPBU Sayangan, Jalan Patimura, Salatiga, Jumat (10/4) siang. Komplotan terdiri dari lima orang ini, diringkus sekitar pukul 13.00 WIB di rumah kos depan Polsek Tengaran (Klero), Kabupaten Semarang. Sedangkan, seorang lagi berhasil melarikan diri dan saat ini dalam pengejaran. Petugas sendiri, telah mengatongi identitas pelaku yang kabur. “Paling belum keluar Jawa. Masih sekitar sini juga,” ujar seorang petugas. Dalam penyergapan siang kemarin, petugas juga sempat mengamankan sebuah mobil yang diduga sebagai sarana

komplotan ini beraksi di Salatiga. Sejumlah warga sekitar penyergapan menyebutkan, kawanan ini menggunakan mobil dan pada Kamis (9/4) malam diduga membobol ATM BRI di SPBU Sayangan Salatiga. Dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) serta keterangan para saksi dan rekaman CCTV di depan ATM, diketahui bahwa kawanan bukan warga Salatiga. Dari penyelidikan diketahui, kelima pelaku berada di Klero, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang di sebuah tempat kos. Dalam penggerebekan siang kemarin, sempat menjadi tontonan warga sekitar. Bahkan, saat digelandang warga yang menonton sempat pula

Angka kriminalitas yang terkadi akhir-lahir ini, membuat keprihatinan tersendiri tokoh masyarakat, seperti Ustad Deddy Suhaedi Al Magribi. Keprihatinan itu, diwujudkan dalam bentuk mendirikan pesantren Majlas Gahwa Wa Dukhon (MGWD) 1030, di Desa Karangtalun, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang.

Pesantren untuk Preman Taubat

“KENAKALAN remaja yang pada ujungnya maraknya begal dan angka kriminalitas lainnya, membuat kami prihatin, sehingga perlu ada wadah bagi generasi muda agar tidak terjerumus melakukan tindak kriminal yang merugikan,” kata Ustad Deddy Suhaedi Al Magribi, Jumat (10/4). Menurut Ustad Deddy, dengan wadah MGWD 1030 ini, salah satu di antaranya adalah

Bersambung ke hal 7 kol 1

pertama bahwa kerugian negara sampai sekarang belum ada. Yang namanya kerugian negara itu nggak boleh ada kata potensi, nggak boleh kira-kira tetapi harus dalam jumlah yang jelas. BPK dan BPKP belum mengeluarkan keterangan tentang kerugian negara. Lalu apa yang dikorupsi kalau kerugian negaranya tidak ada apalagi smpe Rp 1,8 triliun. Kira-kira ngambilnya gimana?” kata SDA di KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (10/4). SDA menegaskan, bahwa sama sekali tidak ada kerugian keuangan negara dalam kasus haji. Sehingga, hingga saat ini dia masih merasa tidak pernah melakukan korupsi. “Setiap penyelenggaraan ibadah haji wartawan-wartawan diberikan kesempatan untuk meliput kegiatan haji, yang disebut media center haji. Silakan saya yakin

di antara kalian ini ada pernah menjadi anggota dari media center haji, tidak ada kegelisahan antara jamaah haji waktu itu pada saat saya memimpin sebagai amirul hajj,” jelasnya. Mantan Ketum PPP itu juga mengungkapkan bahwa pemeriksaannya hari ini belum masuk ke pokok perkara. Selama 8 jam diperiksa, Suryadharma mengaku hanya ditanya soal identitas pribadinya. “Tetapi tiba-tiba saya disodorkan surat perintah penahananan. Saya menolak tandatangan surat perintah penahanan itu berikut dengan BAPnya. Kenapa saya menolak? Karena saya diperlakukan tidak adil,” tegasnya. Terkait penahanan SDA, PPP kubu Djan Faridz menghormati proses hukum yang ditangani KPK. “Itu wewenang KPK. Kami menghormati proBersambung ke hal 7 kol 1

Menyadarkan dengan Kesederhanaan Hidup mengajak para preman untuk berdiskusi dalam segala kegiatan yang ada di kampung, dan sudah banyak preman yang taubat. Dengan MGWD yang artinya adalah, majlas berarti aula, gahwa artinya ngopi dan dukhon adalah merokok. Nama ini mengandung makna sebagai tempat untuk duduk, berdiskusi santai sambil minum kopi dan merokok. “Lembaga pendidikan dan agama harusnya tidak menakutkan. Untuk menyadarkan preman, mereka harus dibuat santai dan nyaman. Jangan langsung diajak berpikir agama. Kita ajari mereka kesederhana-

an hidup,” kata ustad kelahiran Kranji, Bekasi, Barat ini. Kegiatan majlas ini seperti kebanyakan pesantren lainnya. Misalnya, setiap malam Senin kliwon dziikir rotibul haddad maulud simtub dhuror dengan dipimpin Habib Ali bin Muhammmad Fad’aq dari Madura. Bersambung ke hal 7 kol 3 NGOPI: Sejumlah santri Majlas Gahwa Wa Dukhon (MGWD) 1030, di Desa Karangtalun, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang saat ngopi bareng. ■ Foto: ali subchi-yan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.