WAWASAN 28 Mei 2015

Page 1

■ Kamis Pahing ■ 28 Mei 2015

Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000

TAHUN KE-30 NO: 67

TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203

Ponpes Tampung Warga Rohingya MUNGKID - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa menegaskan, sekitar 1.000 pengungsi etnis Rohingya asal Myanmar yang ditampung di sejumlah lokasi penampungan di Aceh dan Sumatera Utara, sebagian lagi akan ditempatkan ke 12 pondok pesantren (Ponpes) yang ada. Sebelum masuk ke Ponpes, terlebih dahulu dikelompokkan. “Para pengungsi ini dibagi dalam beberapa kelompok. Kelompok anak-anak yatim piatu, kelompok keluarga, suami istri yang terpisah akan direunisasi dan kelompok pengungsi dengan kebutuhan pemukiman kembali,” kata Khofifah Indar Parawansa kepada waratawan saat menghadiri acara Harlah Ponses Raudhatut Thulab di Desa Wonosari, Kecamatan Temuran, Kabupaten Magelang, Rabu (27/5). Menurut Khofifah, ada 12 pondok pesantren di Indonesia menyatakan siap menampung pengungsi Rohingya, terutama anak- anak yatim piatu yang saat ini berada di penampungan Aceh. Kesediaan pondokpondok pesantren tersebut tinggal menunggu keputusan dari pemerintah. “Beberapa

pondok pesantren yang sudah menyatakan siap antara lain dari Malang, Pasuruhan, Bojonegoro, dan Cicurug Sukabumi,” katanya. Berdasarkan data yang ada, jumlah pengungsi Rohingya yang merupakan anak yatim piatu ada sekitar 230-an anak. Ada yang kategori remaja, banyak yang yatim piatu, dan tidak punya keluarga lagi. Adapun jumlah keseluruhan pengungsi Rohingya ada sekitar 1.270 an orang. Pengasuhan di pesantren, rencananya akan dilakukan selama satu tahun sebelum pemerintah mengambil kebijakan lanjutan terhadap para pengungsi. Penempatan para pengungsi di Ponpes ini, kata Khofifah, tiBersambung ke hal 7 kol 1

2.600 Orang Masih di Laut JAKARTA - Diperkirakan masih ada ribuan warga Rohingya dan Bangladesh yang terkatung di Laut Andaman dan Teluk Bengal saat ini, seperti yang disampaikan oleh laporan PBB jelang pertemuan regional mengatasi pengungsi ilegal di Thailand. Diberitakan Reuters, Rabu (27/5), data lembaga pengungsi PBB, UNHCR, dan Organisasi Migrasi Internasional, IOM, menunjukkan lebih dari tujuh kapal yang membawa sekitar 2.600 orang masih terkatung di lautan. UNHCR mengatakan jumlah pengungsi yang terancam kelaparan dan kematian di laut ini adalah hitungan kasar, berdasarkan data pemerintah, laporan media, pengakuan korban selamat, dan sumber-sumber lokal lainnya. Sebelumnya, lebih dari 3.000 pengungsi asal Rohingya dan Bangladesh telah terdampar di Malaysia dan Indonesia setelah pemerintah Thailand mengge-

3

BISNIS

Elpiji Boleh Ditimbang Ulang PT Pertamina menegaskan tidak pernah melarang agen penjual elpiji 3 kilogram (Kg) menimbang ulang saat peng­ ambilan tabung di stasiun pengisian dan pengangkutan bluk elpiji (SPPBE). Bahkan mereka siap untuk memfasili­ tasi alat timbangan tersebut.

GEBYAR

6

Tak Peduli Status Glenn PENYANYI Aura Kasih tam­ pak serius menjalin hubung­ an dengan Glenn Fredly. Saking seriusnya, Aura kasih tak permasalahkan status duda dari Glenn.

lar operasi pemberantasan penyelundupan manusia awal Mei ini. Pemerintah Malaysia dan Indonesia yang awalnya bertindak tegas mengusir perahu para pengungsi yang masuk wilayah mereka kini berkomitmen membantu. Kondisi ribuan pengungsi ini mengenaskan, tanpa makanan dan air yang cukup, di kapal yang disesaki manusia. Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Fuad Basya mengatakan pihaknya telah menurunkan empat kapal perang, dua kapal ponton dan satu kapal patroli pantai untuk melakukan pencarian kapal pengungsi di perairan Indonesia. “Berdasarkan perintah dari wakil presiden pada 22 Mei lalu, TNI ditugaskan untuk mencari imigran di perairan Indonesia,” kata Fuad. Baik Indonesia, Malaysia dan Thailand menyatakan bahBersambung ke hal 7 kol 3 SEMARANG - Warga dari tiga desa yang terdampak dari pembangunan waduk Pidekso di Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri mendatangi Komisi D DPRD Jateng di Jalan Pahlawan Semarang, Rabu (27/5). Mereka meminta klarifikasi atas informasi yang kurang tersalurkan mengenai harga pembelian tanah yang dilakukan pemerintah. Mereka juga meminta agar pemerintah Jateng tak hanya menganti kerugian material, namun juga nonmaterial. Puluhan warga yang tergabung dalam Forum Peduli Tanah Kelahiran Tiga Desa (Formastri) mengadu ke dewan agar DPRD Jateng terus mengawasi proses pembangunan tersebut. Pengacara Formastri Aris Siswanto mengatakan, warga mempertanyakan bagaimana pemerintah melakukan pengukuran harga. Disinyalir, harga tanah tersebut akan diganti rugi hanya berdasarkan nilai jual objek pajak (NJOP). Tak hanya di pedesaan, warga kota pun mulai menggelar prosesi nyadran menjelang Ramadan. Seperti yang dilakukan warga Kampung Malangan, Kelurahan Tidar Utara, Kota Magelang, yang masih nguri-uri tradisi tersebut Rabu(27/5) atau bertepatan dengan tanggal 8 Ruwah. PROSESI nyadran yang dilakukan warga Kampung Malangan, ini nyaris berbeda dengan kegiatan nyadran- nyadran lainnya, yang biasa dilaksanakan di tengah pemakaman umum. Mereka menggelar tikar dan memenuhi jalan yang ada di Kampung Malangan 1. Acara nyadran tersebut diawali dengan kirab empat buah gunungan ketupat dan aneka sayuran yang dibawa keliling

PEDULI ROHINGYA: Kelompok massa Peduli Rohingya melakukan aksi dengan membakar poster dan manekin di depan Kedutaan Besar Myanmar, Jakarta, Rabu (27/5). Mereka meminta Pemerintah Myanmar menghentikan aksi kekerasan terhadap etnis Rohingya. ■ Foto: Antara

■ Gelar Doktor Palsu

Staf Cantik Laporkan Anggota DPR JAKARTA - Staf cantik Denty melaporkan bosnya, anggota DPR dari Fraksi Hanura Frans Agung Mula Putra Natamenggala ke MKD (Mahkamah Kehormatan Dewan) terkait gelar doktor palsu. Dara bernama lengkap Denty Noviany Sari itu sebenarnya agak ngeri mengungkap sisi negatif anggota dewan. Denty dijadwalkan bersaksi di hadapan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKP) Kamis (28/5) hari ini. Denty sendiri meminta sang pengacara, Jamil Burhanuddin, mendampinginya. “Ada surat resmi besok dipanggil pukul 15.00 WIB di MKD. Dia takut sendirian, takut mas takut, mendesak saya ikut. Ya saya mendampingi, kasihan,” kata Jamil, Rabu (27/5).

Foto: dtc

Agung Mula Putra N

Denty Noviany Sari

Frans memang tak tinggal diam. Selain membantah menggunakan gelar doktor

palsu, Frans juga mengungkap alasan pemecatan Denty yakni gara-gara pemalsuan

tandatangannya. Selain itu Frans juga menuding Denty bagian dari manuver politik lawan politiknya karena dia akan maju Pilkada Lampung Selatan. Meski dalam tekanan namun Denty tak gentar. Denty akan buka-bukaan di depan MKD. Denty mengaku selama ini bekerja dengan baik, dia menepis tudingan memalsukan tandatangan juga desasdesus hubungan asmara. “Wah saya kerja profesional, saya kerja bukan buat seperti itu. Dari awal saya kerja keras, tidak ada soal asmara,” kata Denty saat dihubungi, Rabu (27/5). “Saya dari awal punya kemampuan untuk kerja, dari Bersambung ke hal 7 kol 3

Warga Pertanyakan Ganti Rugi Tanah Waduk Pidekso Mewakili suara warga, Aris mengaku jika tanah yang dibeli berdasarkan NJOP tersebut akan sangat merugikan warga yang terdampak pembangunan. Pasalnya, di tiga desa tersebut terdapat 780 kepala keluarga (KK) dengan total luasan lahan milik perseorangan

364,95 hektar. Lahan tersebut meliputi 97,84 hektar pekarangan, 165,40 hektar Bersambung ke hal 7 kol 5

Nyadran Warga Malangan Magelang

Antarkan Doa Sembari Nikmati Brongkos kampung atau sekitar satu kilometer dari tempat untuk nyadran. Prosesi kirab gunungan ketupat juga diiringi dengan tetabuhan grup rebana oleh ibuibu setempat, kesenian warok serta kesenian topeng ayu. Warga juga menyajikan makanan khas berupa ketupat dan sayur brongkos. Setelah dilakukan doa dipimpin sesepuh kampung setempat, makanan yang disajikan di atas tikar tersebut kemudian dimakan bersama-sama. Menurut Ketua Panitia Nyadran, Ngadika nyadran menjadi tradisi turun-temurun yang di-

laksanakan masyarakat Kampung Malangan untuk menghormati tokoh lelulurnya yakni Kyai Selo Branti. “Menurut cerita masyarakat Kampung Malangan sini, kupat dan sayur brongkos merupakan makanan favorit dari mbah Kyai Selo Branti,” kaBersambung ke hal 7 kol 3 NYADRAN: Warga Kampung Malangan, Kelurahan Tidar Utara, Kota Magelang menggelar ritual nyadran dengan menu utama ketupat dan sayur brongkos. ■ Foto:Widiyas Cahyono-yan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.