WAWASAN 05 Juli 2015

Page 1

■ Minggu Kliwon ■ 5 Juli 2015 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000

TAHUN KE-30 NO: 104 TERBIT 16 HALAMAN - ISSN 0215-3203

Pengusaha Protes Iuran ■ Kontroversi JHT JAKARTA - Bukan hanya masa kepesertaan 10 tahun pencairan Jaminan Hari Tua (JHT) dalam Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan yang jadi kontroversi. Besaran iuran tiga persen pun disoroti oleh kalangan pengusaha.

BUBARKAN SUPORTER: Mobil Water Canon Polisi menyemprotkan air untuk membubarkan kerusuhan suporter dalam laga final Piala Polda Jateng di Stadion Jatidiri Semarang antara PSIS melawan Persis, Sabtu (4/7) malam. ■ Foto: Weynes-yan

Ricuh, PSIS vs Persis Dihentikan SEMARANG - Laga PSIS versus Persis Solo pada leg 1 babak final Turnamen Piala Polda Jateng 2015 di Stadion Jatidiri Semarang, Sabtu (4/7) malam berlangsung ricuh. Pertandingan pun akhirnya dihentikan dengan kedudukan 1-0 untuk PSIS melalui gol sundulan Johan Yoga Utama pada menit 26. Kericuhan berawal dari suporter Persis yang ditempatkan di tribun barat B melempar mercon dengan sengaja diarahkan ke tribun barat tengah VIP yang dipadati pe- nonton

tuan rumah. Selain melempar mercon dan kembang api, suporter juga melakukan pelemparan botol batu ke arah tribun tengah. Selain banyak penonton yang terkena lemparan, beberapa awak media juga terkena lemparan baik batu maupun kembang api. Kepanikan terjadi saat pe nonton tribun barat langsung

Bersambung ke hal 2 kol 5 TERLUKA: Penonton terluka akibat terkena lemparan. ■ Foto: Weynes-yan

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) sebelumnya berpendirian bahwa besaran iuran adalah 1,5 persen dari gaji pegawai. Menurut salah satu Ketua Apindo, Putri K. Wardani, Apindo akan menentukan sikap organisasi terkait keputusan pemerintah itu. Putri mengatakan, perhitungan Apindo sebesar 1,5 persen sudah melalui proses internal yang cukup panjang. “1,5 persen bukan angka dari langit,” katanya kemarin. Putri menyebutkan angka itu adalah hasil perhitungan matang dan hasil mendengarkan aspirasi anggotanya. Tapi karena putusan pemerintah jauh di atas yang diharapkan, maka pihaknya perlu melakukan penyesuaian. Putri menambahkan bahwa angka tiga persen merupakan angka yang cukup berat mengingat banyak sektor industri yang kinerjanya juga tidak me-

ngalami perbaikan di tahun ini. Jika sudah ditetapkan tiga persen, Putri mengatakan bahwa dampaknya akan sangat negatif bagi ketenagakerjaan. “Kalau ketok palu seperti itu dan tidak semua perusahaan dalam kondisi sehat, dalam artian kondisi cash yang cukup, pasti punya dampak yang perlu dipikirkan lebih jauh. Kan perusahaan pasti berpikir, kalau profit tidak banyak dan pengeluaran semakin meningkat, kan lebih baik mengurangi tenaga kerja. Kebijakan itu memang harus dipikirkan matang-matang,” kata Putri. Ia mengatakan, angka tiga persen sebetulnya tidak akan ditolak oleh Apindo jika kondisi perekonomian sedang membaik. Apindo sangat menyayangkan Kementerian Ketenagakerjaan yang tidak bisa berimbang dalam mengambil ke-

Bersambung ke hal 2 kol 1

Yang Tua, yang Diandalkan

Menjadikan Alquran Petunjuk Hidup

MINGGU ini Indonesia di kejut­ kan dengan jatuhnya pesawat Hercules milik TNI yang me­ newaskan 121 orang. Berita ini menjadi perhatian masyarakat, terbukti dengan banyaknya pen­ carian keyword ‘Pesawat Her­ cules’ pada Google trends minggu ini.

Singgih Saptadi Ketua Lajnah Maslahiyah Hizbut Tahrir Indonesia DPD l Jawa Tengah RAMADAN sering disebut dengan syahrulqur’ân karena pada bulan inilah Alquran diturunkan. Karena itu setiap tahun, pada bulan Ramadan, umat Islam mengadakan Foto: Shodiqin peringatan Nuzulul Quran. Dalam momentum Peringatan Nuzulul Quran pula, tampaknya tetap penting dan relevan untuk melakukan pere-

Orang memang semakin ingin tahu terkait pesawat Hercu­ les, setelah diketahui pesawat naas tersebut adalah buatan tahun 1964. Pesawat yang dian­ dalkan TNI AU untuk angkut lo­ gistik militer tersebut ternyata

Bersambung ke hal 2 kol 1

Bersambung ke hal 2 kol 3

Masjid Agung Kiai Krapyak I

Diboyong dalam Bungkusan Sapu Tangan Tampilan fisiknya mirip Masjid Pathok Negara milik Keraton Yogyakarta. Terutama mustaka dan saka (tiyang utama). Gapura hingga keramik terbuat dari batu alam. Gapura, kolam ikan di depan serambi dan depan ruang imam, mimbar dakwah dan mustaka masjid ini, diyakini masih asli. ITULAH Masjid Agung Kiai Krapyak I di Dusun Santren, Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. Di bagian belakang ada makam Kiai Krapyak I Santren Gunungpring, Kagungan Dalem Keraton Nga-

yogyokarto Hadiningrat. Dalam tulisan itu terdapat logo Keraton Yogyakarta. Di makam itu pula, ada beberapa makam tokoh Islam seperti Nyai Dalhar, istri almarhum Kiai Ahmad Dalhar, pengasuh ponpes Darussalam Watucongol, beserta anaknya, almarhum Kiai Ahmad (mBah Mad) beserta istrinya. Yang menarik, arah kiblatnya tidak lurus ke posisi kakbah. Sehingga saf di dalam masjid miring, agar jamaah sewaktu salat lurus menghadap kakbah. “HamBersambung ke hal 2 kol 1

MEGAH: Masjid Agung Kiai Krapyak I yang kini berdiri megah di Dusun Santren, Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. ■ Foto: Tri Budi Hartoyo-yan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.