WAWASAN 16 Juli 2015

Page 1

■ Kamis Legi ■ 16 Juli 2015 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000

TAHUN KE-30 NO: 115

TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203

Pantura dan Jalur Selatan Macet ■ Arus Mudik Memuncak BREBES - Arus mudik Lebaran, Rabu (15/7) mengalami puncaknya. Hingga semalam, sejumlah kemacetan terjadi di beberapa titik wilayah Pantura Jateng, khususnya di Kabupaten Brebes. Lalu lintas di Jl Ahmad Yani, Brebes masih macet hingga malam ini. Kemacetan karena penumpukan kendaraan akibat persinggungan pintu keluar Tol Pejagan. Akibatnya padatnya kendaraan, kemacetan terjadi hingga 10 kilometer. Selain itu, kendaraan juga hanya bisa bergerak perlahan dengan kecepatan 5-10 km/jam. Itupun lajunya tersendat karena mobil harus seBersambung ke hal 7 kol 3

Kembali ke Fitrah H Jamaludin Al J Efendi

MACET TOTAL : Kendaraan pemudik yang akan masuk wilayah Jawa tengah terjebak macet di jalan tol Cipali, Cirebon, Jawa Barat, Rabu (15/7). Pada puncak arus mudik H-2 Lebaran, ribuan kendaraan terjebak macet hingga 38 KM antara jalan tol Cipali hingga tol Palikanci. ■ Foto: Antara

Ketua Hubungan Antaragama MUI Kota Pekalongan RAMADAN akan segera berlalu entah sebagai saksi yang meringankan kita atau justru menjadi saksi yang memberatkan kita. Ramadan akan berlalu dan akan menjadi pemberi syafaat bagi orang-orang yang berpuasa

■ Tuntut Pembayaran THR

Buruh Gentong Gotri Blokade Pantura Foto: Janti

Bersambung ke hal 7 kol 3

TIDAK TERBIT SEHUBUNGAN Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1436 H merupakan libur nasional, Koran Wawasan 17­21 Juli 2015 tidak terbit. Harian ini akan kembali menemui pembaca Rabu 22 Juli 2015. Harap pembaca dan re­ lasi maklum. (Penerbit)

KUDUS - Ratusan buruh Pabrik Rokok Gentong Gotri Kudus, Rabu (15/7) melakukan aksi demonstrasi guna menuntut pembayaran tunjangan hari raya (THR) yang hingga H-2 Lebaran belum dibayarkan. Bahkan, dalam aksinya para buruh sempat melakukan aksi blokir jalan lingkar Kudus yang merupakan salah satu jalur utama Pantura Timur. Aksi para buruh sendiri sudah dimulai sejak pukul 07.00 WIB. Ratusan buruh tersebut bergerombol di depan brak yang memang terletak di tepi jalan lingkar, untuk menunggu JAKARTA - Bus Rukun Sayur yang mengalami kecelakaan tunggal di tol Palikanci dan mengakibatkan 11 pemudik asal Jawa Tengah tewas, diduga tak laik jalan. Sejumlah onderdil bus ditemukan hasil kanibalan. Wakil Kepala Korps Lalu Lintas (Wakakorlantas) Mabes Polri, Brigjen Pol Sam Budigusdian menegaskan hasil pemeriksaan rangka bus Rukun Sayur, ditemukan ketidaklayakan jalan. SaMenjelang Lebaran, empat warga Kabupaten Batang tewas dalam kecelakaan tunggal bus Rukun Sayur Nopol AD 1543 CF di tol Palimanan - Kanci (Palikanci), Cirebon di KM 202, Selasa (14/7). Keempat warga yang tewas masing-masing Juhari (38), warga RT 2 RW 3, Gang Mangga, Desa Delimas, Kecamatan Banyuputih, dan tiga rekannya seprofesinya sebagai buruh bangunan di Jakarta, Slamet Wahidin (32), Heri, dan Wahyudi, ketiganya merupakan warga Desa Deles, Kecamatan Bawang. KEMATIAN korban membuat syok dan histeria pihak keluarga di kampung. Apalagi rata-rata mereka adalah tulang punggung keluarga yang sangat diharapkan bisa merayakan Lebaran bersama di kampung, sehingga harus be-

kedatangan manajemen. Namun, hingga pukul 08.30 Wib, pihak manajemen yang ditunggu ternyata tak kunjung datang. Bahkan, saat buruh mencoba menelpon, juga tidak diketahui keberadaannya. Lantaran merasa jengkel, akhirnya para buruh yang jumlahnya berBersambung ke hal 7 kol 3 TUNTUT THR: Para buruh PR Gentong Gotri saat melakukan aksi blokade jalur lingkar Pantura Kudus. ■ Foto: Ali Bustomi-yan

■ Bus Naas Rukun Sayur Tak Laik Jalan

Kemudi Pakai Karet Giling Padi lah satunya faktor tidak laik adalah karet stabilizer kemudi menggunakan karet mesin giling padi. “Stabilizer pada kemudi itu karet-karetnya sudah diganti, diakali pakai fen belt-nya mesin gi-

ling padi, itu udah dimodifikasi,” kata Sam di Kantor Petugas Jasa Raharja di unit Palikanci, Jawa Barat, Rabu (15/7). Lanjut dia, trackling penghubung antara kemudi ke roda bus mengalami aus. Sehingga ada ce-

lah kosong yang mengganggu arah setir. “Jadi oblaknya terlalu banyak kalau istilah umum spelling-nya (celah) terlalu banyak, jadi itu mengganggu kinerja keBersambung ke hal 7 kol 1

Duka Keluarga Korban

Kerja Demi Lebaran Berakhir Tragis kerja di perantauan. Ironisnya, uang hasil kerja keras mereka pun hilang dalam kecelakaan maut tersebut. Sekitar 40-an warga Kabupaten Batang merantau ke Jakarta sebagai kuli bangunan. Puluhan warga dari sejumlah desa di Batang ini sudah berangkat bekerja Bersambung ke hal 7 kol 1 KORBAN: Keluarga korban menunjukkan foto Juhari, warga Batang yang meninggal akibat kecelakaan maut di tol Palikanci Cirebon. ■ Foto: Hadi Waluyo-yan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
WAWASAN 16 Juli 2015 by KORAN PAGI WAWASAN - Issuu