WAWASAN 22 Juli 2015

Page 1

■ Rabu Pahing ■ 22 Juli 2015 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000

TAHUN KE-30 NO: 116

TERBIT 16 HALAMAN - ISSN 0215-3203

TOL PADAT: Arus balik kendaraan menuju Jakarta mengalami kemacetan hingga 5 km di pintu tol Manyaran Semarang, Selasa (21/7) malam. Diperkirakan kepadatan arus balik mengalami puncak Rabu (22/7) malam ini. ■ Foto: Sunarto

Pantura Kembali Macet Panjang SEMARANG - Kepadatan arus balik Lebaran menjelang masuk kantor bagi PNS, Selasa (21/7) melonjak drastis. Jalur utama di Jateng mulai dari Solo hingga jalur pantura Brebes dipadati mobil pribadi yang akan kembali ke Jakarta. Sejak pagi hingga siang terjadi kemacetan panjang. Bahkan jalur Solo-Semarang mobil terpaksa harus berjalan mera-

yap. Kemacetan panjang mencapai 20 kilometer juga terjadi di Kota Tegal hingga Kabupaten Brebes.

PNS Bolos Disanksi Tegas SEMARANG ­ Libur Lebaran bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) telah usai. Kalangan PNS di Pemprov Jateng yang membolos di hari perta­ ma masuk usai Lebaran ha­ rus diperingatkan secara tegas. Sebagai abdi negara, PNS harus memperhatikan kedisiplinan yang sudah dia­ manatkan dalam undang­un­ dang. Hal tersebut dite­ gas kan anggota Komisi A DPRD Jateng Ali Mansyur HD. Politikus Partai Nasdem itu meminta Sekretaris Dae­ rah (Sekda) dan Gubernur wajib melakukan pengecek­ an daftar hadir. Hal tersebut Bersambung ke hal 2 kol 1

GEBYAR

Jatuh Sakit LEBARAN tahun ini harus dilewati Prilly Latuconsina dengan pera­ saan sabar. Sebab ia divo­ nis oleh dok­ ter terjangkit gejala tipus. Meski tidak dirawat di rumah sakit, namun bin­ tang sine­ tron Ganteng Ganteng Srigala itu mengaku

16

Kemacetan parah terpantau sejak Jalan Gajahmada, Kota Tegal hingga di exit tol PejaganPemalang di Kaligangsa, Brebes Timur. Kendaraan pemudik yang didominasi roda empat nyaris tak bergerak sama sekali karena ruas Bersambung ke hal 2 kol 3

Kepala Daerah Jangan Korup

Jateng Sumbang Kecelakaan Terbanyak JAKARTA - Kepolisian Republik Indonesia menyebutkan jumlah kecelakaan lalu lintas saat mudik Lebaran di seluruh Indonesia ada sebanyak 1.492 kasus kecelakaan yang mengakibatkan 297 korban meninggal dunia, 531 orang luka berat dan 1.806 orang luka ringan. Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divhumas Polri Kombes Suharsono mengatakan, pihaknya juga mencatat wilayah Polda de-

ngan jumlah kasus kecelakaan tertinggi pada H-1 yakni di Polda Jateng. “Jateng 72 kasus laka lantas ranking kedua yakni Jatim dengan 57 kasus, ranking ketiga Sulsel dengan 16 kasus,” ujar Kombes Suharsono. Dalam menjamin keamanan dan kelancaran dalam kegiatan mudik dan Idul Fitri 1436 Hijriah, sebanyak 82.538 personel Polri dikerahkan dalam pelaksanaan Operasi Ketupat 2015

yang berlangsung selama 16 hari sejak 10 Juli-25 Juli 2015. Polri dengan kekuatan sebanyak 82.538 orang ditambah TNI sebanyak 12.761 orang dan instansi-instansi terkait sebanyak 50.377 orang. Dengan demikian, total kekuatan personel yang dikerahkan dalam Operasi Ketupat 2015 mencapai 145.676 orang. Mereka dikerahkan di 3.030 Bersambung ke hal 2 kol 1

JAKARTA ­ Ke­ tum PDIP Mega­ wati Soekarnoputri mewanti­wanti para ca­ lon kepala daerah agar tidak menyele­ wengkan anggar­ an maupun me­ langgar hu­ kum. Dia Bersambung ke hal 2 kol 1

Megawati Foto: Ant

Minimnya kebun kelapa yang ada membuat sejumlah pedagang ketupat harus ‘impor’ atau mendatangkan janur-janur untuk bungkus ketupat dari daerah lain guna memenuhi kebutuhan masyarakat jelang perayaan Syawalan. Hal tersebut membuat harga janur ketupat sedikit lebih mahal dibanding daerah lain. SEJUMLAH pedagang ketupat yang ditemui Wawasan, Selasa (21/7) mengakui untuk mendapatkan janur bungkus ketupat pedagang terpaksa harus mendatangkan janur dari luar kota. Ini dilakukan karena di Kudus

Pedagang Ketupat Panen Rezeki

Minim Kebun Kelapa, Janur Harus Impor misalnya, tidak banyak kebun kelapa yang jadi andakan untuk memenuhi kebutuhan janur. ‘’Karena di Kudus tidak ada kebun kelapa ya terpaksa kami harus mendatangkan dari daerah lain,’’ ujar Sutarsih, seorang pedagang yang mangkal di depan pasar Bitingan, Kudus. Maka tak heran harga janur yang dipatok pedagang selisih bila dibanding daerah lain. Hal tersebut dilakukan karena untuk menjual di Kudus, pedagang harus mengeluarkan biaya ekstra untuk transportasi. Menurutnya setiap satu ikat janur berisi lima lembar yang di-

gunakan untuk membuat lepet dijual seharga Rp 6 ribu . Sementara untuk ketupat yang sudah berupa kelontongan dijual dengan harga Rp 9 ribu untuk setiap satu ikat berisi 10 buah. ‘’Harga tersebut memang ada selisih dengan harga janur di daerah lain. Tapi besarnya tiBersambung ke hal 2 kol 6 JANUR KETUPAT: Seorang pedagang janur ketupat ketiban rezeki dengan banyaknya permintaan dari masyarakat. ■ Foto: Ali Bustomi.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
WAWASAN 22 Juli 2015 by KORAN PAGI WAWASAN - Issuu