■ Kamis Pon ■ 23 Juli 2015 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE-30 NO: 117
TERBIT 16 HALAMAN - ISSN 0215-3203
Spidometer Mati, Pakai Perasaan ■ Pantura Macet Sampai Minggu SEMARANG - Menteri Pehubungan Ignasius Jonan berang melihat kondisi bus tidak laik jalan saat melakukan kunjungan di Terminal Terboyo, Semarang, Rabu (22/7). Jonan mendapati bus jurusan Surabaya tidak laik jalan karena spidometer mati. Bus Jaya Utama jurusan Surabaya yang dinilai tak layak jalan tersebut akhirnya dilarang melanjutkan perjalanan. Informasi menyebutkan, awalnya Jonan diperlihatkan bus Jawa Indah yang terlihat bagus dan bersih. Namun saat Jonan dipersilakan mengecek kondisi bus tersebut, ia justru berjalan menuju bus Jaya Utama berwarna biru. Sejumlah
MACET: Kendaraan arus balik terjebak kemacetan di jalur Pantura Tegal , Rabu (22/7). Memasuki H+5 Lebaran kemacetan masih terjadi di wilayah jalur pantura seperti di Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan dan Batang. ■ Foto: Antara
Korupsi Proyek Jalan, Ali Mustaqim Ditahan SEMARANG Penyidik Ke jaksaan Tinggi (Kejati) Ja teng menahan Direktur CV Bangun Abadi Sky, Ali Mus taqim, tersangka kasus du gaan korupsi proyek jalan KarangsekarBabadan, Ke camatan Kaliori, Rembang tahun anggaran 2013. Ter sangka ditahan dan digelan dang ke Lapas Kedungpane Ngaliyan Semarang usai di periksa penyidik. “Tersangka kami tahan selama 20 hari untuk kepen tingan penyidikan,” kata Ke pala Kejati Jateng, Hartadi melalui Kasipenkum, Eko Suwarni, Rabu (22/7). Kejati menetapkan Ali Mustaqim sebagai tersang ka atas proyek dengan pagu Rp 200 juta itu berdasarkan Sprindik nomor 14/ 0.3/Fd. Bersambung ke hal 2 kol 1
GEBYAR
16
Makin Percaya Diri AKTRIS sekali gus presen ter Bianca Liza meng aku memiliki masalah kecantikan dengan alis nya. Nah, setelah melakukan pera watan, Bianca pun mengaku merasa makin percaya diri.
EXIT TOL : Anggota Satlantas Polres Brebes mengarahkan kendaraan dari arah timur (Semarang) yang hendak menuju ke arah barat (Jakarta) masuk jalur exit tol Brebes timur. Polres Brebes masih membuka tol exit Brebes Timur untuk mengurai kepadataan saat arus balik Lebaran di Brebes. ■ Foto. Eko Saputro
Bersambung ke hal 2 kol 3
MUI Investigasi Kasus Tolikara JAKARTA Posisi Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso kembali di goyang. Kini sebuah petisi daring di situs change.org yang diprakar sai Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak dan Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indone sia (Lima) Ray Rangkuti dibuat dengan tujuan untuk mencopot Budi dari jabatannya. Namun Budi santai menangga pi petisi tersebut. “Slow (santai) saja. Kan begini, saya tugas untuk jalankan amanah, perintah un dangundang dan perintah nega ra. Jadi kalau saya sudah selesai sebagai tanggung jawab saya se bagai perintah negara, ya sudah,” Bersambung ke hal 2 kol 3
Masyarakat Dusun Kedhitan, Desa Pogalan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang memiliki tradisi unik di hari kelima Lebaran 1436 Hijriah. Mereka sengaja datang ke desa tetangga di Dusun Gejayan, Desa Banyusidi atau sekitar 7 kilometer dari desanya untuk melaksanakan tradisi Sungkem Telompak di sebuah mata air di Dusun Gejayan yang diyakini sebagai pertapaan Prabu Singobarong, Rabu ( 22/7). TRADISI itu ditandai dengan kedatangan ratusan warga Dusun Keditan, Desa Pogalan dipimpin pemuka masyarakat setempat Parto Wiyoto ke Dusun Gejayan, Desa
Budi Waseso Foto: Ant
JAKARTA - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menduga ada aktor intelektual di balik penyerangan di Tolikara, Papua. Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendesak agar Kapolri mengungkap siapa aktor yang dimaksud. “Kita menuntut Kapolri yang mengatakan ada aktor intelektual itu harus dibongkar,” kata Ketua Bidang Hukum dan Perundangan MUI sekaligus Ketua Koordinator Tim Pencari Fakta Penyerangan Tolikara, H Basri Bermanda. Hal itu dikatakan Basri usai jumpa pers “Pernyataan Sikap Dewan Pimpinan Majelis MUI dan Ormas tentang Tragedi Tolikara” di kantor MUI di Jl Proklamasi, Menteng, Jakpus, Rabu (22/7). Hadir di acara ini sejumlah wakil ormas dan lembaga Islam. MUI juga meminta pemerin-
tah bisa mengantisipasi gesekan semacam itu supaya tidak terulang. Pemerintah harus meningkatkan koordinasi dan selalu waspada. “Supaya tidak ter-
ulang pemerintah bisa lebih waspada, nanti kita undang aparat terkait termasuk BIN, MeBersambung ke hal 2 kol 1
DEKLARASI: Deklarasi kerukunan umat beragama dilaksanakan di kantor Gubernuran. ■ Foto: Ist.
Sungkem Telompak, Ritual 5 Hari Usai Lebaran
Warga Dua Dusun Bersilaturahmi di Mata Air Banyusidi yang diterima oleh Kepala Dusun Gejayan Sulis Prasetyo dan didampingi juru kunci Pertapaan Telompak, Alip. Sebelum melaksanakan ritual tersebut, warga Dusun Keditan yang berjalan kaki sekitar 7 kilometer ke Dusun Gejayan, menemui juru kunci mata air Telompak di halaman rumah Alip sekitar pukul 12.00 WIB. BERKAH: Warga Dusun Kedhitan ikut ritual Sungkem Telompak mengais berkah dari sumber air dengan mengambil air dari pancuran serta membasuh muka. ■ Foto: Widiyas Cahyono
Sejumlah grup kesenian tradisional Dusun Gejayan seperti Topeng Ireng, Geculan Bocah dan Gupolo Gunung menyambut kedatangan masyarakat Kedhitan beserta grup kesenian tradisional Campur Baur. Parto Wiyoto, sesepuh Dusun Keditan mengatakan, ritual Sungkem Telompak tersebut telah dilaksaanakan secara turun temurun sejak 1932 silam. Ritual tersebut dilakukan agar semua warga Dusun Kedhitan mendapatkan limpahan rezeki dari Tuhan melalui mata penBersambung ke hal 2 kol 1