WAWASAN 24 Juli 2015

Page 1

■ Jumat Wage ■ 24 Juli 2015 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000

TAHUN KE-30 NO: 118

TERBIT 16 HALAMAN - ISSN 0215-3203

DIBLOKADE: Massa pendemo pabrik semen memblokade jalur Pantura Pati­Kudus dengan meletakkan batu di ruas jalan, hingga jalur macet lima jam lebih, Kamis (23/7). ■ Foto: Ali Bustomi­yan

Blokade Pantura, Rusak Pospam ■ Demo Tolak Pabrik Semen Rusuh PATI - Ribuan orang dari Kecamatan Tambakromo, Kayen dan Sukolilo, Pati Kamis (23/7) memblokade jalur Pantura Pati-Kudus tepatnya di wilayah Margorejo, Pati. Aksi warga yang menuntut pencabutan izin lingkungan pembangunan pabrik semen Indocement, tersebut membuat jalur yang padat arus mudik lumpuh selama lebih dari lima jam. Massa yang menggunakan puluhan truk tersebut datang secara bergelombang sekitar pukul 10.00 WIB. Sesuai pemberitahuan ke pihak kepolisian, aksi sebenarnya ditujukan di pendapa kabupaten. Namun, entah mengapa kemudian iring-iringan massa tersebut berbelok ke arah jalur Pantura di sekitar pabrik kacang Dua Kelinci. Kondisi tersebut tentu mem-

buat ratusan aparat keamanan yang semula berjaga menjadi kalang kabut. Namun, massa yang sudah tidak bisa dikendalikan secara spontan melakukan aksi bakar ban di tengah jalan. Tak hanya itu, massa juga melemparkan bebatuan ke tengah jalan. Aksi massa semakin tak terkendali saat mereka tiba di depan Pospam Lebaran yang berada di depan Pabrik Dua Ke-

Bupati Anggap Demo Salah Sasaran PATI - Bupati Pati Haryanto menyesalkan unjuk rasa menuntut pencabutan izin lingkungan yang diberikan kepada investor pabrik semen, diwarnai dengan pemblokiran Jalur Pantura Timur, Kamis (23/7). “Kami juga menyesalkan aksi tersebut diwarnai dengan perusakan posko simpatik mudik (Pospam) dan penjarahan bengkel ban,” kata Bupati Pati Haryanto menanggapi aksi blokir jalan pengunjuk rasa di Jalan Pati-Kudus kilometer 8 di Desa Sukokulon, Kecamatan Margorejo, Pati, Kamis. Ia menganggap aksi unjuk rasa tersebut salah sasaran. Apabila ingin melakukan protes soal izin lingkungan pabrik semen, kata dia, bukan fasilitas umum yang menjadi sasaran.

Terlebih lagi, kata dia, aksi mereka berada di jalan nasional yang merupakan jalur utama untuk distribusi kebutuhan pokok dan juga menjadi pilihan warga yang ikut arus balik pascalibur Lebaran. “Silakan demo karena itu hak warga. Apalagi, setiap mereka berdemo ke kantor bupati juga selalu disambut baik oleh pemkab,” ujarnya. Akan tetapi, dia berharap, aksinya itu tetap mempertimbangkan hak warga lain agar aktivitasnya tidak terganggu. Terkait dengan gugatan warga ke PTUN tentang izin lingkungan, kata dia, merupakan langkah ksatria. Jika keputusan PTUN memenangkan gugatan warga, kaBersambung ke hal 2 kol 6

linci. Secara beringas mereka kemudian menghancurkan Pospam tersebut. Massa akhirnya baru bisa dipukul mundur ketika puluhan aparat Dalmas dibantu TNI datang dan menembakkan gas air mata. Massa akhirnya semburat dan bubar dengan sendirinya. Meski demikian, massa yang sempat mundur tetap bersikeras menutup jalur Pantura. Mereka akhirnya tetap bertahan di persimpangan antara jalur Pantura dengan jalur lingkar Pati. ”Kami akan tetap bertahan hingga tuntutan kami dikabulkan,” kata Salimin, salah seorang warga. Dikatakan, aksi massa ini merupakan puncak kemarahan warga yang berkali-kali menuntut dicabutnya peraturan Bersambung ke hal 2 kol 1

Foto: Ali Bustomi

Fasilitas Balik Gratis Masih Minim SEMARANG - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan berharap program mudik gratis di- perbanyak baik oleh Pemerintah, BUMN, maupun perusahaan swasta. Bersambung ke hal 2 kol 3

MACET : Sejumlah truk yang sudah beroperasi memacetkan arus balik di kawasan Tugu Semarang, Kamis (23/7). ■ Foto: Harviyan-yan

PDIP Turunkan 21 Rekomendasi Calon Kepala Daerah SEMARANG - Rekomendasi calon Kepala dan Wakil Kepala Daerah dari DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sudah turun untuk 21 daerah di Jateng. Namun baru 15 daerah yang sudah secara resmi menerima surat rekomendasi, sementara enam lainnya belum diturunkan surat rekomendasi. Hal tersebut dikemukakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jateng Bambang Wuryanto, Kamis (23/7). Namun Bambang belum membeberkan nama-nama calon kepala daerah di 21 daerah secara detail, dan rencananya baru Jumat (24/7) hari ini akan digelar konferensi pers. Bambang mengatakan, enam daerah yang belum me-

nerima surat rekomendasi resmi yakni Klaten, Wonosobo, Wonogiri, Sragen, Demak, dan Purbalingga. Sementara, wilayah lainnya sudah mendapatkan surat rekomendasi. Seperti diketahui, sebelum Lebaran sudah ada tujuh daerah yang rekomendasinya sudah turun. “Keputusan sudah diambil DPP (Dewan Pimpinan Pusat). Keputusan sudah ada, tapi suratnya kan belum terbit. Saya kira sebelum tanggal 26 (Juli) semuanya sudah tuntas, karena itu tanggal pendaftaran di KPU (Komisi Pemilihan Umum),” ungkap anggota Komisi VII DPR itu saat dihubungi, kemarin. Sebelumnya, kata Bambang, Bersambung ke hal 2 kol 1

Jenang Jaket Paling Diburu Pemudik Banyumas

Penuhi Permintaan, Produksi 1 Ton Per Hari Babak Baru Kehidupan?

Bentuknya kecil, berwarna coklat kehitaman dan ditaburi dengan wijen, saat digigit rasa manis gula kelapanya sangat terasa. Selama arus balik lebaran ini, makanan yang disebut jenang jaket itu menjadi klangenan para pemudik. Omzet penjualannya pun meningkat hingga 300 persen.

Muhammad Adnan (Wakil Rois Syuriah PWNU Jateng) SUATU pagi 1 Syawal musim dingin di kota Hiroshima, saya mendapatkan tugas menjadi khotib dan imam sholat Idul Fitri. Hampir semua mahasiswa asing yang beragama Islam di kota itu mengikuti pelaksanaan sholat Ied, sebagian mengajak anggota keluarga terlebih lagi mahasiswa dari Indonesia yang rata-rata sudah berkeluarga karena memang sudah tua-tua dibandingkan dengan mahasiswa dari ne-

Mersi, Kecamatan Purwokerto Timur, para pemudik tetap antusias memburunya. Disebut jenang jaket, karena makanan ini dibalut dengan wijen dan dibungkus dengan plastik kecil-kecil, seperti berjaket. Terbuat dari campuran teBersambung ke hal 2 kol 1

Foto: Dok

Bersambung ke hal 2 kol 3

SELAIN getuk goreng Sokaraja, jenang jaket merupakan makanan yang diburu pemudik untuk oleh-oleh. Sehingga, meskipun lokasi pusat penjualan jenang jaket bukan di jalur utama, melainkan di perkampungan tepatnya di Kelurahan

PENGOLAHAN: Beberapa pekerja tengah mengolah dengan mengaduk adonan jenang jaket, makanan klangenan asli Banyumas yang menjadi incaran pemudik. ■ Foto: Hermiana E Effendi-yan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
WAWASAN 24 Juli 2015 by KORAN PAGI WAWASAN - Issuu