■ Jumat Legi ■ 31 Juli 2015 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE-30 NO: 125
TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203
Persis vs PSIS Rusuh Lagi SOLO - Pertandingan leg kedua final Piala Polda antara Persis Solo vs PSIS Semarang kembali diwarnai kerusuhan. Laga yang digelar di Stadion Manahan Solo, Kamis (30/7) ini dan berakhir dengan skor 0-0 ini, harus dihentikan di menit ke-90 atau tiga menit sebelum usai setelah pecah kerusuhan di kubu Persis sendiri. Kericuhan ini terjadi, setelah asisten wasit II asal Karanganyar Sumanto terkena lemparan hingga terkapar di pinggir lapangan. Sekejap, kericuhan pun tak dapat dihentikan di tribun sisi timur. Entah siapa yang memulai, namun banyak penonton yang mencoba berhamburan keluar stadion untuk menyelamatkan diri. Seiring dengan kekacauan di tribun penonton, muncul lemparan botol di antara suporter Persis sendiri. Kerusuhan penonBersambung ke hal 7 kol 1 RUSUH LAGI: Suporter Persis Solo Pasoepati terlibat kerusuhan saat pertandingan final Piala Polda Jateng-Intidana 2015 antara Persis Solo dan PSIS Semarang di Stadion Manahan, Solo, Kamis (30/7). Pertandingan tersebut berakhir imbang dengan skor 0-0. ■ Foto: Antara
Organda Khawatirkan Program BRT SEMARANG Program pemerintah dalam pengadaan dan produksi seribu bus rapid transit (BRT) 2015 atau bus kota dicemaskan kalangan Organisasi Angkutan Daerah (Organda) di sejumlah daerah termasuk Jawa Tengah. Implementasi dari program tersebut jika tidak dikawal dan berbenturan dengan trayek angkutan lokal dianggap bisa mengancam kelangsungan hi-
GEBYAR
2
Kado Spesial TANGGAL 28 Juli lalu, penyanyi Dewi Gita genap berusia 45 tahun. Dewi mengaku sedih karena de ngan bertambahnya usia, ia semakin menua. Tapi di balik semua itu, ia sempat mendapati momen roman tis dari sang suami. Sang suami tercinta, Armand Maulana memberinya se buah kejutan yang tidak didugaduga. Selama membina rumah tangga, Armand baru sekali ini memberikan hadiah terse but untuk Gita.
dup angkutan di daerah masing-masing. Organda Kabupaten Semarang khawatir program seribu bus perkotaan untuk tahun 2015 dan 2.000 bus untuk tahun 2016-2019 dari pemerintah, me-
ngancam kelangsungan angkutan reguler yang selama ini sudah ada. Karena keberadaan BRT untuk 33 provinsi di tanah air ini akan mengurangi pendapatan awak angkutan umum regular di Kabupaten Sema-
rang. Ketua Organda Kabupaten Semarang, Hadi Mustofa mengatakan pihaknya akan memantau perkembangan rencaBersambung ke hal 7 kol 3
Musim kemarau tahun ini sudah membuat warga kelimpungan. Tak terkecuali warga Kabupaten Sragen, yang harus bekerja keras untuk mendapatkan air bersih mulai dari membuat belik baru di sekitar sungai hingga harus membeli air. BEBERAPA hari terakhir ini Narti harus menyisihkan uang dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dia memutar otak untuk bisa memenuhi kebutuhan air yang harus dibelinya. Ini merupakan alternatif terakhirnya, mengingat sumber air di sumurnya sudah mengering. Bagi Narti yang tinggal di Dusun Brakbunder, Desa Katelan, Kecamatan Tangen
SEMARANG – Para orang tua dan kerabat dari 793 perwira remaja (praja) langsung berhamburan menuju lapangan Bhayangkara Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, sesuai panitia upacara Prasetya Perwira (Praspa) TNI dan Pelantikan
Perwira Polri Semarang 2015 mempersilakan mereka untuk bertemu dengan anak masingmasing, Kamis (30/7). Para lulusan yang tadinya tegar dan tegap, tidak mampu Bersambung ke hal 7 kol 3
PRASETYA PERWIRA: Presiden Joko Widodo menyematkan pangkat perwira kepada lulusan terbaik Akmil penerima Adhi Makayasa Letda Angger Panduyuda, di Lapangan Bhayangkara Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, Kamis (30/7). ■ Foto: Weynes-yan
Calon Boneka Sulit Dicegah
Muktamar Jangan Malah Memecah NU
SAMBUT MUKTAMAR: Pengunjung mengamati lukisan yang dipamerkan di Gedung PSBR Jombang, Jawa Timur, Kamis (30/7). Pameran untuk menyambut Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama, 1-5 Agustus. ■ Foto: Antara
Gagal Jadi Dokter, Fauzi Raih Adhi Makayasa
JAKARTA - Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) akan menjadi peristiwa sangat penting dalam perjalanan sejarah NU. Muktamar yang diselenggarakan di daerah asal para pendiri NU ini dinilai harus bisa menjadi momen menyatukan para tokoh dan kader dalam rangka menyongsong satu abad organisasi ulama ini. Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum PBNU KH As’ad Said Ali di Jakarta, Kamis (30/7) menjelang keberangkatannya ke Jombang. “Muktamar kali ini harus menjadi muktamar persatuan. Jangan sampai muktamar Jombang ini malah menyebabkan NU pecah. Muktamar Jombang Bersambung ke hal 7 kol 3
SEMARANG - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jateng mengantisipasi tindak kecurangan dalam Pilkada serentak 2015. Pihaknya pun mengendus adanya surat rekomendasi palsu dari pasangan calon yang maju Pilkada. Menanggapi rumor calon boneka, pihaknya hanya bisa melihat substansi dalam prosedur keabsahan sebagai pasangan calon. Ketua Bawaslu Jateng Abhan Misbah mengatakan, paradigma tersebut tak bisa dicegah. Dikaitkan apakah sabagai calon boneka, hal yang diperhatikan penyelenggara adalah kelengkapan syarat yang terpenuhi. “Ya tidak bisa dilarang. Masalah apakah ada mahar atau tidak, itu justru yang kami tunggu aduannya dari masyarakat. Namun masyarakat yang
melapor juga harus benar, jangan hanya membuat kegaduhan politik. Seperti surat kaleng dan sebagainya,” ungkap Abhan di kantor Bawaslu, Kamis (30/7). Masalah hanya ada satu paslon di Purbalingga, Abhan menyarankan agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) segera melakukan sosialisasi ulang. “Kami sebisa mungkin mengantisipasi hal yang bisa membuat kerugian bagi semua orang, bahkan paslon itu sendiri. Maka kami ingatkan, jangan berani-beraninya memalsukan salah satu dokumen. Termasuk rekomendasi,” tegas Abhan. Koordinator dan Humas Bawaslu Jateng pun tak menampik sudah mengendus reko menBersambung ke hal 7 kol 1
Krisis Air Bersih Sulitkan Warga
Narti Harus Sisihkan Uang untuk Beli Air wilayah utara Bengawan Solo, untuk memenuhi kebutuhan air bersih, harus membeli dengan harga per jerigen Rp 4.000. Padahal, setiap harinya dia harus membeli minimal 10 jerigen. Selain Narti, warga yang banyak membeli air itu berada di 3 dukuh, Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Sragen, yakni Dusun Brakbunder, Grabagan dan Katelan. Menurut ibu tiga orang anak itu, memang ada beberapa instansi yang mulai memberikan bantuan droping air. Namun belum bisa memenuhi kebutuhan warga masih kurang.
“Minimal, setiap keluarga atau rumah tangga, membeli 10 jerigen air bersih untuk kebutuhan mandi, masak maupun cuci,” ujar Narti. Hal senada juga dikatakan Jamal (50), warga setempat. Meski dimasukkan ke bak peBersambung ke hal 7 kol 3 BIKIN BELIK: Warga Dusun Grabagan, Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Sragen sedang menggali belik (sumur kecil), di tepi sungai untuk mendapatkan air bersih. ■ Foto: K25-yan