■ Selasa Pahing ■ 11 Agustus 2015 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE-30 NO: 136
TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203
Harga Melambung, Pedagang Bingung ■ Daging Sapi Tembus Rp 130 Ribu/Kg SEMARANG – Meskipun Lebaran sudah berlalu, namun harga daging sapi masih tinggi. Bahkan lebih tinggi dari harga daging saat masa Lebaran. Kenaikan harga daging yang tak wajar tersebut membuat resah pedagang di Semarang dan sejumlah pasar lainnya di Jateng. Bahkan para pedagang memilih tidak jualan sementara, akibat harga kian melambung. Saat ini harga daging sapi di Banyumas tembus Rp 110 ribu hingga Rp 130 ribu per kg. Padahal saat Lebaran harganya hanya Rp 90 ribu per kilogram.
Kondisi ini dipicu kebijakan pemerintah terkait pembatasan impor sapi, sementara stok sapi lokal masih terbatas. Salah satu pedagang sapi yang juga ang-
gota Paguyuban Pedagang Sapi Banyumas, Endar Susanto, Senin (10/8) mengatakan, jumlah sapi lokal sangat terbatas dan belum bisa memenuhi kebutuhan daging untuk pasar lokal. Sehingga saat ada pembatasan sapi impor, maka harga daging sapi langsung melonjak.
Laga Adu Gengsi TBILISI Setelah berhasil meraih treble winner usai membekuk Ju ventus dengan poin 31 dalam Li ga Champion beberapa waktu la lu, Rabu (12/8) dinihari WIB, Bar ca akan kembali melakoni laga Piala Super Eropa 2015. Barca akan dipertemukan dengan pe menang Liga Europa 2015 Se villa. Barcelona akan mencoba meraih gelar ke4 mereka di tahun 2015, kala mereka menghadapi Sevilla di Tbilisi. Bersambung ke hal 7 kol 3
Bersambung ke hal 7 kol 1
SEPI : Kenaikan harga daging sapi memicu lesunya aktivitas pasar. Jika di Jakarta dan kota besar lainnya pedagang daging sapi istirahat tak jualan, di Pasar Bulu Semarang pun hampir sama, los penjual daging tampak sepi. ■ Foto : Dewi Masruroh
Jateng Usulkan Hujan Buatan SEMARANG Kepala Dinas PDSA Jateng Prasetyo Budi menyatakan, luasan area ke keringan di Jateng kian me luas. Bahkan wilayah yang mengalami kebakaran di areal perkebunan pun men jadi bertambah. Dinas Pe ngelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jateng mengusul kan teknologi modifikasi cua ca (TMC) atau hujan buatan. Berdasarkan data yang dihimpun PSDA, terdapat 15 kabupaten/kota yang sudah dilanda kekeringan di lebih dari dua kecamatan. Dari 15 kabupaten itu, total lahan iri gasi yang terdampak keke ringan mencapai 15.000 hektar. Bahkan ada lima wa duk di Jateng yang sudah kering dan 16 waduk meng alami penurunan debit air. Bersambung ke hal 7 kol 1
GEBYAR
6
Resep Awet Muda AKTRIS Ira Wibowo meskipun akan ber umur 48 tahun pada 20 Desem ber 2015 nanti, Ira masih tampak awet muda. Se mentara banyak orang yang pe nasaran apa gerangan resep kecantikannya, Ira justru meng ung kapkan bahwa dirinya jarang melaku kan perawatan di salon.
Perpanjangan Terakhir JAKARTA Menteri Dalam Ne geri Tjahjo Kumolo menyatakan waktu pendaftaran calon kepala daerah tak bakal diperpanjang lagi. Saat ini KPU tengah mem perpanjang masa pendaftaran di tujuh daerah yang ma sih memiliki calon tunggal. Pendaf taran dibuka 911 Agustus. “Yang pasti pada prin sipnya KPU ingin pilkada serentak ini di ikuti oleh 269 wi layah sebagai mana telah diren canakan,” kata Tjah
jo di Kementerian Dalam Ne geri, Jakarta, Senin (10/8). Meski demikian perpanja ngan periode pendaftaran calon kepala daerah kali ini adalah untuk yang terakhir. Tjahjo lan tas mengungkap sejumlah faktor yang mendasari mandeknya pendaftar an calon kepala dae rah di wilayah de ngan calon pasang an tunggal. Salah satunya adalah strategi partai yang memang sengaja Bersambung ke hal 7 kol 1
Tjahjo Kumolo Foto: Ant
Meski kebanyakan soal hitungan hari baik hanya diberlakukan pada saat hajatan mantu, kenyataannya pelantikan tim sukses bakal calon kepala daerah pun harus menunggu hari dan jam yang dianggap baik dan sakral. Salah satunya pelantikan tim sukses bakal calon bupati Pekalongan. PELANTIKAN tim sukses pasangan bakal calon Bupati Pekalongan, Riswadi - Nurba- listik (Kharismatik) yang sedianya dilakukan Senin (10/8) pukul 14.00 WIB terpaksa diundur hingga
Demokrat Siapkan Lawan Risma JAKARTA - Partai Demokrat tengah melakukan lobi-lobi politik di Surabaya. Langkah itu diambil untuk memastikan agar Pemilihan Kepala Daerah di Kota Pahlawan tidak hanya milik walikota petahana Tri Rismaharini semata. Wakil Ketua Partai Demokrat Sjarifuddin Hasan mengungkapkan jika pertemuan intensif di tataran DPP antar partai tengah dilakukan untuk mencari sosok kuat untuk menumbangkan Risma di Surabaya. Mantan Menteri Koperasi dan UMKM era Susilo Bambang Yudhoyono ini mengaku, paling telat ia akan menyerahkan pasangan calon kepala daerah, Selasa (11/8) hari ini. “Kami masih terus bahas ini, intinya akan ada calon definitif. Demokrat dan beberapa partai berniat ikut sama kami,” kata Sjarif, Senin (10/8). Menurutnya, hingga kini
partai berlambang mercy ini didukung oleh beberapa partai untuk mencarikan lawan sepadan untuk melawan Risma.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional Bersambung ke hal 7 kol 3
MUSWIL: Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (tengah) didampingi Wagub Jatim Saifullah Yusuf (kiri) dan Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar (kanan) menghadiri acara Muswil PAN Jatim, Senin (10/8). PAN telah menyiapkan kadernya menjadi calon alternatif di tujuh daerah. ■ Foto: Antara
Ketika Warga Masih Percayai Hitungan Hari Baik
Hindari Sial, Pelantikan pun Terpaksa Ditunda pukul 16.00 WIB. Mundurnya pelantikan ini bukan karena pejabatnya terlambat datang, namun salah satu alasannya untuk menghindari pitungan balungan enem atau hari sial, sehingga diundur hingga habis Asar yang sudah tidak lagi masuk balungan enem. “Pelantikan diundur habis DILANTIK: Pelantikan tim sukses balon Bupati Pekalongan, Riswadi - Nurbalistik, diundur hingga habis Asar untuk menghindari pitungan balungan enem, kemarin. ■ Foto: Hadi Waluyo.
Asar karena hari ini ternyata masuk hitungan balungan enem,” ungkap sejumlah kader PDI Perjuangan yang ditemui di Gedung PDI Perjuangan, kemarin. Di kalangan masyarakat Kabupaten Pekalongan, segala sesuatunya terkadang masih dihitung berdasarkan hari baik atau buruk, misalnya untuk membangun rumah, hajatan, dan sebagainya. Bahkan untuk menempuh perjalanan jauh pun masyarakat kerap menghindari hitungan balungan enem yang dipercaya sebagai hari sial. Bersambung ke hal 7 kol 1