WAWASAN 03 September 2015

Page 1

■ Kamis Kliwon ■ 3 September 2015 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000

TAHUN KE-30 NO: 158

TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203

Stroke, Satinah Tak Langsung ke Ungaran UNGARAN - Kepulangan Satinah, TKI (Tenaga Kerja Indonesia) asal Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang ke tanah air disambut gembira oleh keluarganya. Satinah yang terbebas dari hukuman

pancung di Arab Saudi ini dijadwalkan tiba di Jakarta, Rabu (2/9) sore. Sulastri, kakak ipar Satinah menuturkan saat ini suaminya yang juga kakak kandung Satinah, Paeri Al FeBersambung ke hal 7 kol 1

BERTEMU: Satinah (tengah) diapit kakak kandungnya Paeri Al Feri dan anak semata wayangnya Nur Afriana saat bertemu di Arab Saudi, beberapa waktu lalu. ■ Foto : dok repro keluarga/rbd

Sikap PAN Pragmatis ■ Gabung ke Pemerintahan Jokowi SEMARANG - Hengkangnya Partai Amanat Nasional (PAN) dari Koalisi Merah Putih (KMP) untuk bergabung ke pemerintah yang disokong Koalisi Indonesia Hebat (KIH) mengundang pertanyaan besar.

PAN BERGABUNG: Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (kedua kanan), Ketua MPP PAN Soetrisno Bachir (kedua kiri), serta Sekjen PAN Eddy Soeparno (kiri) di Istana, Rabu (2/9). ■ Foto: Antara JAKARTA ­ Kabar akan dicopotnya Kabareskrim Komjen Budi Waseso (Buwas) memunculkan reaksi dari Komisi III DPR yang membidangi masalah hukum. Anggota­anggota Komisi III dari Fraksi PDIP tak se­ tuju Komjen Buwas dico­ pot. “Ukuran menco­ pot seseorang dari jabatan adalah ki­ nerja. Kami me­ nilai bahwa ki­ nerja Komjen Budi Waseso memimpin Ba reskrim M a b e s Polri seja­ lan dan se­ nafas de­ Budi ngan harapan

GEBYAR

Bergaya Gothic LAMA tak muncul, Richa Novisha merubah pe­ nampilan. Kini, istri bintang sinetron Gary Ishak ini tampil sangar dengan dandanan gothic. Wajah manis Icha, begitu sapaan Richa, dibalut de­ ngan make up serba gelap, mulai dari lipstik hingga eye liner warna hitam.

6

Pengamat Politik Undip Budi Setyono menilai, keluarnya Partai Amanat Nasional (PAN) dari Koalisi Merah Putih (KMP) lebih didasari atas kepentingan pragmatis, dibandingkan dominan kepentingan ideologi politik. “Masyarakat bertanya, ini ada apa? Apa tujuannya? Terlebih saat ini pemerintahan Joko Widodo dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) tengah dikritik. Masyarakat saat ini justru sedang membutuhkan wadah untuk menyampaikan kritikannya ini kepada pemerintah. Jika keluarnya PAN dari KMP ini, salah satunya karena mereka ingin masuk ke dalam jajaran birokrasi pemerintahan dengan menempatkan wakilnya di kabinet, bisa jadi akan menginginkan reshufle kabinet jilid II. Persyaratannya PAN bisa masuk asalkan keluar dari KMP,” papar Budi, Rabu (2/9). Disinggung soal kepentingan PAN dalam pelaksanaan PeBersambung ke hal 7 kol 3

Prajurit Diminta Jaga Kearifan Lokal SALATIGA - Prajurit Yonif 411/ Raider Kostrad Pandawa harus bisa menjaga kearifan lokal saat berugas pengamanan perbatasan di Papuanugini selama sembilan bulan ke depan sejak awal September 2015 ini. Para prajurit membekali diri apa yang dibawa harus bisa memberi manfaat bagi masyarakat setempat. “Masyarakat setempat sekitar pos kalian bertugas belum biasa beri contoh, sehingga bisa bermanfaat bagi mereka saat kalian tinggal nanti,” tandas KSAD Jenderal TNI Mulyono saat kunjungan kerja sekaligus membekali sedikitnya 450 prajurit Yonif 411/ Raider Kostrad Pandawa Salatiga, Rabu (2/9). KSAD meminta prajurit yang akan bertugas menjaga untuk menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat setempat. Dalam kunjungan kerjanya, KSAD didampingi para petinggi Mabes TNI di antaranya KAS Kostrad, Pangdif

2, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Jaswandi, Aslog KSAD, Waasops KSAD, Danrem 073/ Makutarama Kolonel Kav Prantara Santosa, Dandenpom, Dandenpal, Dandenhub serta Dan Brigif 6 Solo.

Jenderal bintang empat ini menekankan anggota Yonif 411/Raider Kostrad Pandawa lebih berhati-hati di Papua terkenal dengan medan sulit dengan penuh rawa-rawa. ■ rna—sn

PEMBEKALAN : KSAD Jenderal TNI Mulyono berdialog dengan rajurit saat pembekalan kepada 450 anggota Yonif 411/ Raider Kostrad Pandawa Salatiga, Rabu (2/9). ■ Foto: Ernawaty

Lemah, SE Mendagri PDIP Tolak Buwas Dicopot Harus Diklarifikasi

Waseso

Presiden mewujudkan tata kelola pemerin­ tahan yang bersih,” kata anggota Komisi III dari Fraksi PDIP Masinton Pasaribu kepada war­ tawan, Rabu (2/9). Masinton menilai ada intervensi dalam rencana pencopotan Komjen Buwas. Dia menduga ada kaitan antara pencopotan Komjen Buwas dengan sepak ter­ jangnya menyelidiki kasus di sejumlah BUMN. “Rencana pencopotan Kaba­ reskrim yang sedang bekerja meng­ ungkap skandal korupsi memperton­ tonkan kepada publik adanya keku­

Foto: Ant4

Dampak musim kemarau belakangan ini benar-benar menjadi beban bagi warga Jateng. Sebagian besar warga harus mengeluarkan biaya ekstra untuk membeli air. Terlebih lagi bagi peternak sapi, selain kekurangan air untuk ngombor, juga harus membeli pakan, karena rumput suit didapat pada musim kemarau kali ini. KEMARAU bagi Desa Jatirunggo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang saat ini menjadi ke-

Bersambung ke hal 7 kol 3

SEMARANG - Permasalahan pencairan dana bantuan sosial (Bansos) dan hibah harus ditindaklanjuti oleh kepala daerah. Legitimasi surat edaran (SE) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo dianggap lemah. Kepala daerah harus proaktif mendatangi Mendagri untuk konsultasi hal teknis terkait pencairan hibah-bansos. Pengamat Pemerintahan dari Undip Teguh Yuwono berpendapat, keberadaan SE wajar membuat Pemprov dan Pemda

masih gusar. Dasar hukum yang ada pada SE tersebut tak bisa menjadi acuan hibah bansos langsung bisa cair. Konsultasi ke Kemendagri menjadi hal yang harus dilakukan para pimpinan daerah agar kondisi bansos hibah bisa membantu perekonomian masyarakat menjadi lebih baik. “Karena dalam SE tidak detil operasionalnya. Bahkan ini ditulis bahwa penyedia anggaran belanja hibah dilaksanakan sepanjang evaluasi dan rekomen-

Foto: Dok

Teguh Yuwono dasi SKPD terkait. Artinya pertanggungjawaban ada di kepaBersambung ke hal 7 kol 1

Dampak Kemarau Panjang bagi Peternak Sapi

Pelepah Pisang jadi Pengganti Minum prihatinan tersendiri. Selain kesulitan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, warga enam dusun di Jatirunggo juga kesulitan air untuk kebutuhan ternak sapinya. Bahkan warga yang memiliki sapi terpaksa harus memberi pakan ternaknya dengan pelepah pisang, karena dianggap mengandung banyak air. warga mengakui krisis air bersih sudah berlangsung sejak empat bulan terakhir. Saat ini warga hanya mengandalkan air dari cerukan yang dibuat di tengah kali yang sudah mengering. ‘’Yang penting warga bisa

mendapatkan air untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, kendati air yang keluar dari cerukan terbatas dan harus antre,’’ ungkap Suratmin (60) warga RT 04 RW04, Dusun Legaran Gunung, Rabu (2/9). Suratmin mengakui, warga tidak setiap hari bisa memperoBersambung ke hal 7 kol 3 BANTUAN: Yayasan Terang Bangsa Semarang bekerja sama dengan Polres Semarang menyalurkan bantuan air bersih di Desa Jatirunggo, Rabu (2/9). ■ Foto:Rusmanto Budhi


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.