■ Rabu Legi ■ 9 September 2015 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE-30 NO: 164
TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203
Satinah Pulang, Keluarga Syukuran UNGARAN- Suasana di rumah Satinah di Dusun Mrunten RT 2 RW 3 Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Selasa (8/9) petang terlihat tidak seperti biasanya. Tratak dan kursi berwarna hijau tertata rapi di depan rumah TKI yang terbebas dari hukuman pancung di Arab Saudi tersebut. Sejumlah warga terlihat duduk di kursi plastik yang telah disediakan, sebagian warga lainnya berdiri bergerombol di dekat rumah Satinah. Ibu Sati-
nah, mbah Kemi yang telah berusia lanjut pun ikut duduk di kursi depan rumah. Ya, mereka dengan sabar menunggu kedatangan Satinah yang diterbangkan dari Jakarta sekitar pukul 16.15 WIB. Bersambung ke hal 7 kol 3
TIBA DI RUMAH: Satinah duduk di kursi roda saat tiba di rumahnya di Dusun Mrunten, Kalisidi Ungaran Barat, Selasa (8/9) petang. Inzet: Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jateng, Wika Bintang menyerahkan Satinah kepada pihak keluarga. ■ Foto : Rusmanto Budhi
Saham Tol Ditarik ■ Gubernur Klaim Sudah Izin Pimwan SEMARANG - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo membantah melepas aset negara dengan menjual saham tol Semarang-Solo. Menurutnya, situasi yang harus diambil adalah menyelamatkan investasi Jateng agar tak terdelusi (penurunan kepemilikan saham). Kondisi perekonomian yang lemah, membuatnya mengambil kebijakan menjual saham untuk membangun infrastruktur bagi rakyat.
“Politiknya kita harus ikut dulu agar kita punya jalan tol. Tapi kita sedang tidak mencari keuntungan dari jalan tol. Sekarang sudah jadi, ya kita tarik
saja sahamnya untuk hal lain seperti ketahanan pangan,” tegas Ganjar, Selasa (8/9). Politikus PDIP itu mengakui, sudah ada pertemuan dengan Komisi C DPRD Jateng sebelum menjual saham 25 persen dari 26,1 persen di PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT). Pihaknya mengaku sudah mendapatkan persetujuan di Komisi C dan merasa tak perlu izin pimBersambung ke hal 7 kol 1
Foto: Ant
Ganjar Pronowo
Siswa SMP Berkumpul Doa Bersama untuk Sekar KENDAL Berita meninggal nya Sekar Maharani, siswa kelas VII E SMPN 2 Singoro jo mengejutkan pihak keluar ga dan temanteman korban di sekolah. Meski sudah dika barkan meninggal dan diku bur di Jatibarang, kawasan Kreo Gunungpati Semarang, pihak keluarga dan temante manya masih mengharap korban masih hidup dan nan tinya ditemukan dalam kea daan selamat. Hal tersebut disampaikan Kepala SMPN 2 Singorojo Darmono SPd MPd, Selasa (8/9). ’’Hingga kini belum ada ka
bar resmi, baik dari keluarga maupun pihak yang berwajib sehingga kami masih meya kini korban masih hidup dan nantinya ditemukan dalam keadaan sehat dan selamat,’’ ujar Darmono. Menurut Darmono, Sekar memang mulai tidak ada ka bar sejak 6 Agustus lalu hing ga sekarang, justru pihak se kolah sangat kaget dan ter kejut dengan adanya berita di berbagai media cetak dan te levisi. Dikatakan setelah tanggal 6 Agutus Sekar tidak Bersambung ke hal 7 kol 6
Terbitkan SKB Dana Desa JAKARTA Menteri Desa Mar wan Jafar, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, dan Men dagri Tjahjo Kumolo akan segera menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang dana de sa. Menurut Tjahjo, penyebab lambatnya pencairan dana desa adalah karena penyu sunan anggaran yang dianggap rumit. “Perenca naan desa itu jangan se perti menyu sun APBN dan APBD lah. Harus Bersambung ke hal 7 kol 3
Tjahjo Kumolo Foto: Ant
GEBYAR
Dukung Suami Jadi Produser ARTIS Donna Agnesia men dukung penuh suaminya, Darius Sina trya menekuni kariernya sebagai produser film.
6
Walang kekek mencok neng tenggok. Mabur maneh mencok neng pari. Ojo ngenyek wong wedok. Yen ditinggal lunga setengah mati. (Walang kekek hinggap di tenggok (bakul). Terbang lagi hinggap di pari. Jangan mengejek perempuan. Kalau ditinggal pergi rasanya setengah mati. ITULAH penggalan lagu legendaris Walang Kekek yang dipopulerkan Waldjinah. Lagu yang diciptakan sendiri oleh Waldjinah memiliki cerita menarik di baliknya.
Sragen Rawan Konflik, Wonosobo Aman SEMARANG - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jateng memetakan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) pada Pilkada serentak Jateng 2015. Data tersebut dianalisis berdasarkan pelaksanaan Pemilu tahun sebelumnya, baik pemilihan legisla-
tif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres). Bawaslu beserta jajaran Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) akan memaksimalkan pengawasannya tanpa pandang bulu. Koordinator Pengawasan dan Humas Bawaslu Jateng Te-
guh Purnomo mengatakan, IKP dinilai berdasarkan lima aspek. Aspek tersebut meliputi profesionalitas penyelenggara, politik uang, akses pengawasan, partisipasi masyarakat dan kondisi keamanan. Namun, tingkat kerawanan konflik
yang terjadi pada Pilkada di 21 daerah bisa dimungkinkan berasal dari variabel lain. “Potensi kerusuhan dan ketidakpuasan bagi pasangan calon (Paslon), serta pelanggaran Bersambung ke hal 7 kol 1
Lebih Dekat dengan ’Si Walang Kekek’ Waldjinah
Dengarkan Rekaman Saat Kangen Nyanyi Lagu ini mulai berkibar pada akhir dekade 1960-an, tepatnya saat awal-awal masa Orde Baru. Cerita dalam lagu itu diambil dari pengalaman Waldjinah sendiri dan penyanyi pe rempuan lainnya. Si Walang Kekek, Waldjinah (70) kini mulai sakit-sakitan. Meskipun sudah jarang tampil di depan umum melantunkan lagu-lagu keroncong legendaris, dia mengaku masih sering rengeng-rengeng (Bersenandung) manakala kangen menyanyi. Ibu lima anak satu di antaranya telah meninggal dunia ini mengaku juga sering
mendengarkan rekaman lagu yang pernah dinyanyikannya di masa lalu. “Suara saya ternyata bagus,” ungkap Ratu Keroncong Waldjinah dengan lembut ketika Wawasan berkunjung ke kediamBersambung ke hal 7 kol 1 PIALA: Waldjinah memegang Piala Presiden pertama dan terakhir yang diperebutkan dalam BRTV tahun 1965 di kediamannya Mangkuyudan RT4 RW 2 Kelurahan Purwosari Kota Surakarta, Selasa (8/9). ■ Foto: Bagus Adji W