■ Kamis Pahing ■ 10 September 2015 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE-30 NO: 165
TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203
Dewan Ancam Hak Interpelasi ■ Penjualan Saham Tol Semarang-Solo SEMARANG - Permasalahan penjualan saham PT SPJT yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jateng belum mereda, kendati Gubernur Ganjar Pranowo mengklaim telah izin dengan Dewan. Anggota DPRD Jawa Tengah mengancam menggunakan hak bertanya atau hak interpelasi terkait penjualan saham tol Semarang-Solo. Wacana itu disampaikan Ketua Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD Jateng, Masrukhan Syamsurie, alasannya karena anggota tak bisa mengawasi kebijakan penjualan saham. Anggota Fraksi PPP DPRD Jateng ini menambahkan, hak interpelasi bisa digunakan Dewan sebagai salah satu bentuk mencari informasi atas kasus yang berkaitan dengan legislatif untuk kepentingan pemerintahan. ‘’Supaya tak menimbulkan banyak pertanyaan, maka Dewan bisa mengajukan hak tersebut yang dibahas dalam forum resmi. Itu kan menjadi salah satu aset negara, sehingga kami bisa menggunakan hak tersebut. Masalahnya saham yang menjadi aset tersebut tidak
kecil,” ungkap Ketua Komisi A DPRD Jateng itu, Rabu (9/9). Tak dipungkiri Masruhan, saham yang berada di PT SPJT merupakan saham yang dipegang oleh pihak ketiga. Artinya jika saham milik pemerintah dikelola oleh PT, maka sesuai aturan PT akan sulit diteliti bagaimana kondisi di dalamnya. “Karena PT kan memang tidak bisa seterbuka itu,” timpalnya. Dengan menggunakan hak interpelasi, lanjutnya, maka DPRD bisa mengoreksi lebih jauh bagaimana tindakan yang semeskinya dilakukan pengelola investasi tersebut. “Karena kita tidak bisa masuk ke arah situ, maka gunakan saja hak itu. Kami ini kan Dewan, puBersambung ke hal 7 kol 3
BARANG BUKTI UPAL: Petugas kepolisian menunjukkan barang bukti kejahatan berupa uang palsu dan alat cetaknya serta tersangka pada gelar kasus di Polres Kudus, Rabu (9/9). Polisi berhasil menangkap pengedar uang palsu beserta barang bukti 26 lembar uang pecahan Rp100.000. ■ Foto: Antara
70 % Calhaj Berstatus Risiko Tinggi SOLO - Mayoritas jamaah calon haji (calhaj) dari Embarkasi Solo berstatus resiko tinggi (risti). Kasi Kesehatan Jamaah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) embarkasi setempat, Arqu Aminuzzab mencatat, sekitar 70 persen dari 26.568 calhaj masuk kategori itu. ‘’Mereka adalah jamaah yang memiliki riwayat penyakit kronis. Untuk itu, akan mendapat pengawasan intensif dari tim medis mulai keberangkatan hingga kepulangan. Mayoritas jamaah berusia di atas 60 tahun,’’ ungkap Arqu, Rabu (9/9). Dia menjelaskan, penyakit kronis yang sering diderita calhaj adalah darah tinggi, diabetes, hingga paru-paru. Untuk memperlancar proses ibadah,
Ganjar Didemo Mahasiswa
Kalah Gugat BPK, Salim Banding SEMARANG Gugatan mantan Bupati Rembang, Muhammad Salim yang ju ga terpidana kasus korupsi APBD Rembang tahun 2006 dalam pos Dana Tak Tersangka (DTT) melawan Badan Pemeriksa Keuang an (BPK) RI terkait hasil au dit perhitungan kerugian negara perkaranya ditolak. Pengadilan Negeri (PN) Se marang yang memeriksa nya menyatakan Salim ka lah karena gugatannya dito lak seluruhnya. “Menyatakan, menolak gugatan penggugat selu ruhnya,” kata Surya Yuli, selaku ketua majelis hakim Bersambung ke hal 7 kol 1
GEBYAR
Takut Kehilangan Juna AKTRIS dam kome dian Kartika Putri telah lama diketahui mengangkat se orang anak ber nama Arjuna atau yang akrab dipang gil Juna. Presenter 24 tahun itu pun sudah sangat lengket dengan ba lita berusia tujuh bulan tersebut. Di akui Kartika, diri nya sudah menganggap Juna seperti anaknya sendiri.
6
Muhammad Salim Foto: Ant
Cuaca di Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Rabu (9/9) terasa panas, kendati lokasinya di perbukitan. Setibanya di rumah Satinah, Paeri al Feri, kakak kandung Satinah sedang menggantung burung peliharaannya. Paeri yang sudah tahu maksud kedatangan Wawasan untuk wawancara dengan Satinah mempersilakan masuk ke dalam rumah. SETELAH berbincang sejenak, Paeri meminta untuk menunggu sebentar. Di ruang tamu terli-
PERIKSA KESEHATAN: Salah seorang calhaj hendak menjalani pemeriksaan ke sehatan di RSUD Dr Moewardi, kemarin. ■ Foto: SMNetwork/Yoma Times Suryadi
para jamaah risti mendapatkan tanda khusus berupa gelang yang terdiri dari tiga warna sesuai tingkat kerawanan yakni merah, kuning, dan hijau. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya melakukan pemeriksaan ketat berkait kesehatan jamah sebelum diterbangkan ke Tanah Suci. ‘’Kami berkoordinasi dengan pihak RSUD Moewardi Solo untuk pemantauan kondisi jamaah. Jangan sampai calhaj berangkat dalam kondisi fisik yang tidak memungkinkan,’’ ujar dia. Status risti itu, lanjut Arqu, bisa diperparah dengan kondisi Arab Saudi dan negara Timur Bersambung ke hal 7 kol 3
Dinas PSDA dan ESDM Digeledah
KEBUMEN Demonstrasi dilakukan sejumlah maha siswa ketika Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sedang berdiskusi santai dengan warga dan perang kat desa di Pendopo Kantor Pemkab Kebumen, sema lam. Massa nyaris bentrok ketika polisi berusaha menghentikan aksi mereka. Unjuk rasa dilakukan oleh belasan mahasiswa yang mengaku dari Gerak an Mahasiswa Peduli Rak yat di depan gerbang kantor Pemkab Kebumen. Mereka berorasi lantang dengan
KAJEN - Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Kajen menggeledah kantor Dinas PSDA dan ESDM (Pengelolaan Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral). Penggeledahan yang berlangsung enam jam tersebut melibatkan lima penyidik yang dipimpin Kasi Intelijen Slamet Hariyadi SH, mulai pukul 11.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB di Jalan Raya Sragi, Kabupaten Pekalongan, Rabu (9/9). Informasi yang dihimpun menyebutkan, penggeledahan itu untuk melengkapi alat bukti dugaan penyimpangan proyek di Dinas PSDA dan ESDM Tahun Anggaran 2014 yang saat ini tengah diselidiki pihak kejaksaan. Pihak Kejari juga telah
Bersambung ke hal 7 kol 6
Bersambung ke hal 7 kol 1
PERIKSA DOKUMEN: Salah seorang penyidik Kejari Kajen memeriksa dokumen saat penggeledahan di Dinas PSDA dan ESDM Kabupaten Pekalongan, Rabu (9/9). ■ Foto: Hadi Waluyo.
Aktivitas Satinah Setelah Pulang ke Ungaran
Fokus Sembuhkan Stroke, Berjemur Tiap Pagi hat bidan desa Kalisidi, Kaswati, sedang ngobrol bersama Sulastri, istri Paeri. Kedatangan Kaswati tak lain ingin memeriksa kondisi kesehatan Satinah yang baru saja pulang ke rumahnya. Tak berselang lama, Satinah yang menggunakan kursi roda keluar ke ruang tamu. Sambutan ramah terlontar dari Satinah. Sembari duduk di atas kursi roda, Satinah sempat menjelaskan kondisi kesehatannya yang dirasakannya sudah membaik. Hanya saja, tangan dan kaki kirinya tidak bisa digerakkan akibat terkena penyakit stroke.
Bidan Kaswati sempat mengecek tekanan darah Satinah. Hasilnya diketahui tekanan darahnya normal, yakni 110/80. ‘’Hari ini tensinya (tekanan darahnya) normal. Pas awal tiba di rumah, Selasa (8/9) petang kondisi tensinya cukup tinggi, yakni 150/90, mungkin kemaBersambung ke hal 7 kol 1 CEK TENSI: Bidan desa Kalisidi, Kaswati mengecek kondisi tekanan darah Satinah yang saat ini menderita stroke di teras rumahnya, Rabu (9/9). ■ Foto : Rusmanto Budhi