■ Sabtu Wage ■ 12 September 2015 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000 TAHUN KE-30 NO: 167
TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203
Sejenak Lupakan Krisis JAKARTA Sekitar 40 ribu orang benarbenar memanfaatkan mo men bersejarah untuk menonton konser grup band asal New Jer sey, AS Bon Jovi Jumat (11/9) malam di Jakarta. Seolah mereka melupakan sejenak gonjangganjing atau krisis ekonomi yang me landa negeri ini. Gemuruh teriakan penonton menggelora dalam Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) semalam. Kian riuh ketika Bon Jovi membuka konser pertamanya di Asia ini dengan lagu That’s What The Water Made Me. Kesabaran penonton terbayar sudah setelah menunggu berjam jam usai pintu masuk SUGBK dibuka. Pukul 20.30 WIB, sang vo kalis Jon Bon Jovi muncul diiringi intro lagu That’s What The Water Made Me. Sontak para penonton teriak kegirangan. Jon Bon Jovi kembali ke Jakarta setelah 20 tahun, kali ini bersama dengan David Bryan (Keyboard), Matt O’ree (guitar), Phil X (guitar), Toco Torres (Drum), dan seorang pemain tambahan untuk bass. Lagu pertama sukses dibawakan Bon Jovi tanpa basabasi, di Bersambung ke hal 7 kol 3
BERAKSI: Vokalis grup band asal Amerika Serikat Bon Jovi, Jon Bon Jovi, beraksi saat konser di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (11/9) malam. ■ Foto: Antara/Buyil
Momentum Bangkit MANCHESTER Pertandingan terbesar dalam kompetisi Premier League musim ini bakal tersaji Sabtu, (12/9) malam WIB nanti. Dua tim dengan tradisi kuat di Inggris akan saling bersua demi mendapatkan status sebagai tim terbaik. Liverpool dan Manchester United akan bertarung meraih hasil bagus di awal musim mereka masingmasing. Laga yang digelar di Old Trafford, kandang MU dan bertajuk The North West Derby ini sendiri dipastikan akan berlangsung panas seperti sebelumse belumnya. Menilik sejarah rivalitasnya, duel Manchester UnitedLiverpool punya arti penting bagi masingmasing klub. Tapi laga akhir pekan ini juga punya nilai yang tak kalah penting untuk manajer masing masing tim. Laga keduanya selalu beratmosfer panas dan punya aroma rivalitas yang kuat. Itu tak terlepas dari kenyataan bahwa kedua tim merupakan tim tersukses di Liga Inggris. MU adalah pe megang gelar terbanyak dengan 20 trofi, sedang Liverpool me nguntit dengan 18 titel. Selain mempertaruhkan gengsi, keduanya juga sedang butuh momentum untuk bangkit usai menelan kekalahan di laga terakhir. MU baru saja ditaklukkan Swansea City dengan skor 12. Sementara Liverpool menelan keka lahan besar 03 saat menjamu West Ham United. Perkara hasil negatif di laga terakhir ini pula yang di nilai laga di Old Traf ford nanti meningkat nilainya untuk manajer kedua tim. Louis van Bersambung ke hal 7 kol 3
3 Petugas KAI Tewas Disambar Kaligung BATANG - Tiga karyawan PT KAI yang tengah melaksanakan pengukuran rel (opnam lengkur) di KM 54 + 900 di Dukuh Celong, Desa Kedawung, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang, tewas dengan tubuh hancur akibat dihajar kereta api Kaligung nomor loko CC2018331 jurusan Tegal-Semarang dengan masinis Masduki (50), warga Poncol, Semarang, Jumat (11/9) pukul 10.45 WIB. Ketiga korban masing-masing Shidqul Ahdi (24), PNS karyawan PT KAI, warga Dukuh Setono RT 03 RW 04, Desa Dekoro, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Eko Handoko (25), swasta, warga Dukuh Plabuhan RT 01 RW
01, Desa Ketanggan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, dan Abidin (16), swasta, warga Dukuh Plabuhan RT 01 RW 01, Desa Ketanggan. Kapolsek Limpung, AKP Raharja, saat dikonfirmasi kemarin siang mengaku masih
membawa ketiga korban yang tubuhnya hancur ke Puskesmas Subah. Raharja mengatakan, saat ditemukan warga, tubuh ketiga korban memang sudah berantakan, sehingga menyulitkan proses evakuasinya. Selain itu, lokasi kejadian
yang cukup jauh mengakibatkan proses evakuasi dilakukan selama empat jam. “Korban tengah melakukan pekerjaan opnam lengkur. Ketiganya terseret kereta hingga 50 meter sehingga kondisinya hancur tidak beraturan,” ungkapnya. Diterangkan, ketiga korban saat itu tengah mengukur rel di KM 54 + 90 di Desa Celong. Awalnya ada kereta meluncur dari arah timur, namun di saat yang hampir bersamaan meluncur pula kereta api dari arah Bersambung ke hal 7 kol 1
■ Mahasiswi Meninggal Usai Wisuda
UNY Bantah Terpapar Bakteri Penelitian YOGYA - Penyakit yang menyebabkan kematian Futicha Sirrulhayati Muna (22) mahasiswi FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) masih belum menemui titik terang. Pihak keluarga Icha memiliki banyak dugaan terkait penyakit Icha dari diagnosa-diagnosa dokter yang memeriksa Icha. Salah satunya karena Icha terpapar bakteri Termofilik Asal Kali Gendol Atas PascaErupsi Merapi yang diteliti Icha sebagai bahan skripsi. Namun dugaan itu disanggah oleh pihak kampus. Kepala Jurusan Biologi, FMIPA, UNY, Evy Yulianti mengatakan bakteri yang diteliti oleh Icha sebelumnya sudah pernah diteliti sejak tahun 2011. Namun itu tidak menimbulkan
GEBYAR
6
Tertipu Polisi Gadungan ARTIS cantik Terry Putri baru saja mendapat musi bah. Ia dan keluarga menjadi korban penipuan dari pihak yang mengatasnamakan oknum kepolisian.
Industri pembuatan tas di Kabupaten Kudus menjerit seiring melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Kondisi tersebut diperparah dengan kondisi pasar yang semakin sepi. KETUA Kelompok Usaha Bersama (KUB) Karya Mandiri Desa Gulang, Kecamatan Mejobo Abdul Muchit mengatakan, salah satu kesulitan yang dialami pengrajin tas adalah persoalan bahan baku yang mayoritas memang diimpor dari luar negeri. Sekitar 70% komponen bahan baku industri tas di Kota Kretek memang didatangkan dari luar negeri. ”Hanya 30 persen saja bahan baku yang berasal dari lokal,” kata Muchit, Jumat (11/9). Saat ini, menurut Muchit, pi-
dampak yang buruk pada dosen peneliti. “Saya juga meneliti itu. Mahasiswa tahun sebelumnya juga pernah melakukan penelitian itu dan tidak apa-apa. Isolat yang dipakai Icha itu sama dengan dua teman lainnya,” katanya saat dikonfirmasi Jumat (11/9). Sepanjang pengetahuannya, sejak penelitian itu mahasiswa semuanya sehat ketika bersentuhan dengan bakteri tersebut. “Dari angkatan-angkatan sebelum Icha itu aman semua, alhamdulillah sehat semua,” tegasnya. Selain tidak ada pengalaman peneliti yang sakit karena bakteri itu, Evy juga menjelaskan setiap penelitian di laboratorium menggunakan peralatan standar dan juga dilakukan se-
WISUDA: Futicha Sirrulhayati Muna (22) mahasiswi FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) saat wisuda dalam kondisi sakit. ■ Foto: dtc/dok.UNY suai SOP. “Ada standar untuk penelitian itu, teknik aseptic, steril. Kalau itu tidak dipatuhi, penelitian itu juga bisa gagal,”
ungkapnya. Evy sendiri mengaku menBersambung ke hal 7 kol 1
Pengrajin Tas Terimbas Krisis
Pasar Lesu, Kurangi Produksi 50 Persen haknya mulai kesulitan memperoleh bahan baku impor. Sebab, para importir mulai menahan pembelian bahan baku dari luar negeri, lantaran harganya terus meroket seiring anjloknya nilai tukar rupiah. Kalau pun tidak, para pengrajin harus menanggung kenaikan biaya produksi hingga 20-25 persen. ”Kenaikan harga bahan baku membuat biaya BERTAHAN: Seorang pengrajin tas di Kudus saat membuat tas. Mereka bertahan meski terimbas anjloknya nilai tukar rupiah. ■ Foto: Ali Bustomi-yan
operasional produksi kami melonjak hingga 20-25 persen,” katanya. Hal senada juga disampaikan Muhtamat, pengrajin tas dari Desa Jepang Pakis, Kecamatan Jati. Menurutnya, tingginya nilai tukar dolar ini membuat banyak pengusaha tas yang kelimpungan. ” Kami pun mengurangi produksi karena bahan bakunya memang sulit,” jelasnya. Biasanya bahan baku diperoleh dari importir yang berbasis di Surabaya. Kini seiring Bersambung ke hal 7 kol 1