■ Selasa Wage ■ 22 September 2015 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE-30 NO: 175
TERBIT 20 HALAMAN - ISSN 0215-3203
Merasa Tidak Diperhatikan, Guru Honorer Ancam Mogok PURBALINGGA - Sekitar 3500 guru berstatus honorer di Kabupaten Purbalingga yang mengajar di Pendidikan Anak Usia Dini/Taman Kanak-Kanak (PAUD/TK) dan Sekolah Dasar (SD) mengancam akan melakukan aksi mogok mengajar. Aksi tersebut dilakukan sebagai wujud protes terhadap ketidakpedulian Pemkab terhadap nasib guru honorer. “Kami sebagai guru honorer rata-rata sudah bekerja minimal sekitar 10 tahun. Namun hingga saat ini tidak ada kepedulian dari Pemkab terutama mengenai kesejahteraan kami. Rata-rata dari kami saat ini menerima honor antara Rp 100 ribu hingga Rp 250 ribu setiap bulannya,” kata Ketua Forum Honorer Guru dan Tenaga Kependidikan Purbalingga, Abbas Rosyadi. Sikap untuk melakukan aksi mogok mengajar mengemuka dalam pertemuan antara ribuan guru honorer di pelataran Stadion Goentoer Darjono, Senin (21/9). Mereka saling bertemu untuk mendis-
kusikan nasib guru honorer yang kian tak jelas. Abas mengatakan sebelumnya dia pernah menemui Pemkab dan meminta agar Pemkab memperhatikan nasib mereka. “ Termasuk usulan agar honor kami disesuaikan dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK). Namun hingga saat ini belum ada kejelasan,” ujarnya. Dia mengatakan pihaknya mempersoalkan adanya pendataan atau validasi jumlah tenaga honorer guru dan kependidikan yang dilakukan pemerintah melalui Dinas Pendidikan. Karena para guru di yayasan atau swasta masih masuk data untuk tambahan honor. Sehingga selain jumlahnya membengkak, anggaran yang seharusnya ada menjadi tidak maksimal. “Harapan kami sebenarnya sesuai UMK, namun melihat kemampuan daerah belum memadai, maka peningkatan bertahap juga tidak masalah. Namun bukan menambah daBersambung ke hal 7 kol 3
MOGOK MENGAJAR : Guru dan tenaga kependidikan honorer di Kabupaten Purbalingga berkumpul di Stadion Goentoer Darjono, Senin (21/9). Mereka mengancam mogok mengajar menuntut perhatian Pemkab. ■ Foto: Joko Santoso
38 Pendaki Terjebak Asap ■ Gunung Slamet Terbakar
PURBALINGGA - Kawasan padang rumput di lereng Gunung Slamet, Senin (21/9) dini hari terbakar. Kepulan asap tebal baru diketahui penduduk pada pagi harinya saat matahari sudah mulai terbit. ”Lokasi kebakaran kami perkirakan sekitar pos 6 pendakian Gunung Slamet pada ketinggian sekitar 2.700 meter di atas permukaan air laut. Beruntung, lokasi kebakaran bukan di areal vegetasi hutan kayu, te-
Gayus Bikin Murka Menkum HAM
Hakim Dinilai Khilaf, Pragsono Ajukan PK
JAKARTA Media sosial sedang dihebohkan dengan foto seorang pria persis ter pidana korupsi, Gayus Tam bunan yang makan di sebu ah restoran. Keberadaan Gayus yang bisa menghirup udara bebas di tengah masa tahanan pun dipertanyakan. Salah satu foto yang beredar pada Senin (21/9) adalah fo to yang diunggah pengguna akun Facebook bernama Baskoro Endrawan. Dalam foto tersebut, tampak Gayus duduk di restoran dan berpo se dengan dua orang perem puan yang sengaja diblur wajahnya. Gayus tampak memakai kaos biru, celana jins dan to pi biru serta memakai jam ta ngan. Sebuah telepon geng gam pun tampak berada di atas meja di hadapannya.
SEMARANG - Terpidana 10 tahun perkara suap majelis hakim Pengadilan Tipikor Semarang, Pragsono mengajukan upaya hukum luar biasa Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung (MA). Sidang PK
Bersambung ke hal 7 kol 3
digelar perdana di Pengadilan Tipikor Semarang selaku pemeriksa berkasnya dengan acara pembacaan memori PK, Senin (21/9). Tidak ada novum atau Bersambung ke hal 7 kol 3
SIDANG : Pragsono didampingi penasihat hukumnya saat membaca memori PK pada sidang di Pengadilan Tipikor Semarang, senin (21/9). ■ Foto: sunardi.
tapi di padang rumput dan ilalang,” kata Slamet, anggota SAR Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, petang kemarin. Slamet mengungkapkan, pihaknya belum bisa memastikan luasan dan penyebab kebakar-
an. Sementara itu petugas Pos Pendakian Bambangan, Waidin mengungkapkan, berdasar data para pendaki yang masih berada di puncak saat musibah kebakaran terjadi, hingga Senin (21/9) sore sebanyak 38 orang. Jumlah ini terinci dari 28 orang berada di pos 7, dan selebihnya 10 orang berada di pos 6. ”Untuk pendaki yang berada di pos 7, langsung sievakuasi melalui jalur Guci, sedang yang 10 Bersambung ke hal 7 kol 1
Pemkab Biayai Pengobatan Siswa Korban Pemukulan Guru PEMALANG - Setelah mendengar peristiwa dua siswa sebuah SMP Negeri di Randudongkal masuk rumah sakit yang diduga akibat pemukulan oknum guru setempat. Bupati Pemalang H Junaedi SH MM menyempatkan diri menjenguk salah satu korban yakni Ahza Aini Zahra yang kini sudah dirujuk ke Rumah Sakit Santa Maria Pemalang, Senin (21/9). Bupati yang didampingi Sekda Drs Budhi Rahardjo MM dan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Sugiyanto SH MSi, diterima oleh direktur rumah sakit Dr Widodo dan orang tua Ahza yakni Aisyah di Ruang Perawatan Alamanda VI. Dalam kesempatan itu Bupati menyatakan dirinya sebagai pembina kepegawaian merasa prihatin, meski demikian ia akan melihat kondisi riil dilapangan mengapa sampai ter-
jadi hal yang demikian, termasuk latar belakang kesehatan guru yang bersangkutan dan tentunya akan diberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. “Melihat kondisi se-
perti itu kemungkinan yang bersangkutan akan dinonaktifkan sebagai guru, dan ditarik sebagai staf biasa melihat riwaBersambung ke hal 7 kol 1
BEZUK: Bupati Pemalang H Junaedi SH MM didampingi Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Sugiyanto membezuk siswa korban oknum guru. ■ Foto: Probo Wirasto.
3 ABK Brebes jadi Korban di Perairan Taiwan
Keluarga Berharap Jenazah Dipulangkan Sosialita Mewah ARTIS Bunga Zainal kini tampil lebih modis dengan wajah yang ti rus. Praktis, dia mendapat perha tian lebih dari para nitizen. Pasal nya, ia telah bertransformasi men jadi seorang wanita dewasa cantik dan tirus bak artis Korea! Sayangnya, banyak dari nitizen yang menyebut bahwa kecantikan Bunga ini didapat dari operasi plas tik. Sebab transformasi yang terjadi dalam penampilan Bunga Zainal bisa dibilang sangat drastis. Bunga yang dulu lebih chubby kini menjadi sosok Bersambung ke hal 7 kol 1 Foto: Buyil
Kabar duka menyelimuti keluarga Sri Mulyanti (22), warga Desa Kawlilingi RT 01 RW 04, Kecamatan/Kabupaten Brebes. Bagaimana tidak? Suami Sri Mulyanti (22) yakni Kusnanto (28), turut menjadi korban bersama dua Anak Buah Kapal (ABK) lainnya atas tragedi kecelakaan Kapal Shih Hui 31, di Perairan Chuwei, Pantai Utara Taiwan pada Jumat (18/9) lalu. MESKI sudah ada informasi bahwa Kusnanto ditemukan tewas atas tragedi yang menimpanya saat tengah beraktivitas melaut, namun demikian
MENUNGGU : Keluarga Sri Mulyanti menunggu kabar kepulangan jenazah suaminya untuk dimakamkan di Desa Kawlilingi, Kecamatan/Kabupaten Brebes. Inzet: Foto kenangan pernikahan Kusnanto dan Sri Mulyanti. ■ Foto: dok/Eko Saputro
jasad korban hingga kini belum sampai ke rumah duka keluarga. “Saya berharap pemerintah bisa segera memulangkan jenazah suami agar bisa dimakamkan di sini,” jelas istri korban, Sri Mulyanti saat ditemui Bersambung ke hal 7 kol 1