■ Selasa Legi ■ 29 September 2015 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE-30 NO: 180
TERBIT 20 HALAMAN - ISSN 0215-3203
PADAMKAN API: Aparat TNI, BPBD serta relawan dari warga maupun instansi terkait berusaha memadamkan titik api yang membakar kawasan hutan Muria, Senin (28/9). ■ Foto: Ali Bustomi/sn
■ Dampak Tragedi Mina
Kepulangan Haji Indonesia Mundur
BERSIAP THOWAF: Rombongan jamaah asal Kabupaten Semarang, semalam bersiap-siap untuk melaksanakan thowaf. ■ Foto: ist/h
SOLO - Kedatangan 360 jamaah haji Kloter 1 asal Kabupaten Cilacap dari Arab Saudi di Debarkasi Adi Soemarmo mundur. Sementara pencarian tu- juh orang Kloter 62 asal Kota Semarang yang hilang di Mina terus diintensifkan. Pejabat Humas Panitia Penyelenggara IbaBersambung ke hal 7 kol 3
Proyek 1.000 Embung Masih Kontroversi SEMARANG - Program pembangunan 1.000 embung di Jateng yang dipelopori Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih menuai kontroversi. Ketua Komisi D DPRD Jateng Alwin Basyri menyarankan agar pihak penyedia lahan yakni Pemprov Jateng tak membeli lahan untuk membangun embung, melainkan menyediakan bangunan saja. Selain itu embung bukanlah satu-satunya solusi untuk mengatasi kekeringan. Politikus PDIP Jateng itu mengatakan, kabupaten/kota yang seharusnya cukup me-
KUDUS – Puluhan hektar hutan di kawasan Pegunungan Muria Kudus, Senin (28/9) terbakar. Upaya pemadaman yang dilakukan petugas bersama sejumlah warga desa terkendala akibat sulitnya medan yang harus dilalui. Hingga Senin malam kobaran api terus membara dan sulit dipadamkan lantaran keterbatasan alat untuk menjangkau lokasi kebakaran. Kasus kebakaran hutan di Muria Kudus tersebut diketahui warga pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB. Saat itu, warga melihat asap putih mengepul dari lereng gunung Ringgit, tepatnya di kawasan hutan petak Pethung Asri area Argo Wiloso yang merupakan bagian dari
pegunungan Muria, Kudus. Warga Desa Japan, Kecamatan Dawe, Ayub mengungkapkan kebakaran diperkirakan terjadi sejak Minggu (28/9) malam. Hingga kini, lanjut dia, belum bisa dipastikan penyebab terjadinya kebakaran. Selain itu, kata dia, luas areal lahan
yang terbakar juga belum bisa dipastikan karena perangkat desa bersama aparat keamanan sedang menuju titik api yang lokasinya cukup jauh dari perkampungan penduduk. “Jika berjalan kaki harus ditempuh hingga dua jam lebih,” ujarnya. Nur Fuad, warga Desa Japan lainnya menambahkan, asap tebal pertanda adanya kebakaran hutan di kawasan Pegunungan Muria bisa dilihat dari perkampungan penduduk di Desa Japan. “Kebetulan dari rumah saya bisa dilihat asap tebal yang keluar dari beberapa lokasi,” ujarnya. Menurutnya, pada pagi hari asap tebal berwarna cokelat dan Bersambung ke hal 7 kol 3
Barca Pede Tanpa Messi BARCELONA Laga lanjutan kompetisi liga champions babak penyisihan grup E akan mengha dirkan raksasa spanyol Barcelona yang akan menjamu tim asal Jer man Bayer Leverkusen di Camp Nou, Rabu (30/9) dini hari WIB.
nyediakan lahan. Setelah itu Pemprov Jateng bersama Kementerian PUPR yang membangun di lokasi yang bisa dibangun embung. Jangan sampai program 1.000 embung justru menimbulkan masalah baru lantaran harus membeli lahan dan mengganti rugi pada tanah warga yang digunakan untuk membuat embung. “Saya tidak setuju kalau sampai membebaskan lahan. Sudah kabupaten/kota yang mau dibantu untuk menyedia
Barcelona dan Leverkusen yang sama – sama tergabung dalam grup E telah melakukan laga per tamanya. Di laga pertamanya Bar celona hanya bermain imbang Bersambung ke hal 7 kol 1
Bersambung ke hal 7 kol 3
Ritual Jamasan Tombak dan Keris Sunan Kudus
Jajan Pasar & Opor Ayam Menu Wajib Jajal Film Action SETELAH dua kali bermain di film horor, Anisa Rahma merasa cukup dan ingin beralih ke genre lain. Tanpa diduga, mantan personel girlband Cherrybelle tersebut siap tam pil di film action. “Saya orangnya ingin mencoba sesuatu yang baru, setelah dua kali main film horor, saya ingin main di film genre lain,” cetus Anisa saat syukuran film terbarunya Menara Stasiun Cawang produksi K2K Pictures di Jakarta, Senin (28/9). Bersambung ke hal 7 kol 1 Foto: Buyil
Sebilah keris yang dikenal dengan nama keris Kiai Cinthaka serta dua tombak yang juga peninggalan Sunan Kudus, Senin (28/9) dijamas (dicuci) di kompleks Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus. Pusaka-pusaka peninggalan Sunan Kudus tersebut dijamas dengan ritual yang secara turun-temurun dilakukan selama beratus-ratus tahun. PUSAKA yang dijamas tersebut adalah keris Kiai Cinthaka yang diperkirakan berasal dari zaman Majapahit akhir.
JAMASAN: Pusaka peninggalan Sunan Kudus keris Kiai Cinthaka dan dua tombak dijamas (dicuci) di kompleks masjid Menara, Senin (28/9). ■ Foto: Ali Bustomi/sn
Sedangkan bentuk atau tipe bilah kerisnya merupakan “Dapur Panimbal” yang memiliki makna kebijaksanaan dan kekuasaan. Sedangkan mata tombak yang dijamas berbentuk trisula. Menurut Ketua Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus, Nadjib Hasan, dalam ritual jamasan yang terpenting adalah bentuk pelestarian peninggalan Sunan Kudus serta budaya dan tradisi yang sudah dilakukan secara turun-temurun. ”Ini merupakan bentuk pelestarian tradisi. Jadi tidak perlu diartikan macam-macam,” kata Nadjib. Diakui Nadjib, jamasan puBersambung ke hal 7 kol 1