■ Kamis Kliwon ■ 8 Oktober 2015 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE-30 NO: 188
TERBIT 20 HALAMAN - ISSN 0215-3203
6 Parpol Ngotot Amputasi KPK JAKARTA Enam partai politik (parpol) di fraksi DPR menjadi inisiator untuk merevisi UU KPK. Rancangan revisi UU KPK diajukan oleh 45 orang anggota DPR dari 6 Fraksi meliputi 15 orang anggota FPDIP, 11 orang (FNasDem), 9 orang (Fraksi Golkar), 5 orang (FPPP), 3 orang (FHanura) dan 2 orang (FPKB).
Sedangkan Fraksi Demokrat dan FPKS meno lak revisi. Dua fraksi lainnya Gerindra dan PAN belum menentukan sikap. Hanya saja inisatif anggota DPR ini dikecam publik. Revisi UU KPK dinilai sekadar untuk me lemahkan KPK dengan mengamputasi sejumlah kewenangannya. Dalam rancangan revisi UU ini, Bersambung ke hal 7 kol 1
TOLAK REVISI: Plt Ketua KPK Taufiqurachman Ruki (kedua kiri) didampingi Wakil Ketua Zulkarnain (kedua kanan), Plt Wakil Ketua Johan Budi (kiri) dan Indriyanto Seno Adji (kanan) memberikan keterangan penolakan revisi Undang-Undang KPK di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (7/10). ■ Foto: Antara
Rekonstruksi Rampok Rp 4,8 M di 3 Kota TENGARAN Perampokan mo bil pengangkut uang PT Advan tage senilai Rp 4,8 miliar dire konstruksi di tiga lokasi, yakni Tengaran Kabupaten Semarang, Ampel Boyolali dan Colomadu Karanganyar. Rampok ini meli batkan oknum anggota Brimob Polda Jateng, Brigadir Supriyan to dan dua oknum anggota TNI Sertu Isaac dan Serda Thrisna.
Di Tengaran, Kabupaten Se marang rekonstruksi digelar di rumah penggilingan padi Hen dra Setia di Dusun Kuagen, De sa Sugihan, Rabu (7/10) siang. Adegan demi adegan yang di pimpin Kasubdit Jatanras, AKBP Taufan Dirgantara dari Tim Ditreskrimum Polda Jateng Bersambung ke hal 7 kol 3
Dicabut Jokowi, RUU KPK Muncul Lagi han Prolegnas 2015. Menteri asal PDIP ini menyebut ada beberapa hal yang mendorong revisi UU KPK, salah satunya terkait kewenangan penyadapan yang dimiliki KPK. Masuknya revisi UU KPK ke Prolegnas 2015 tersebut mendapatkan pro dan kontra hingga akhirnya sekitar dua pekan kemudian, Menteri Sekretaris Negara Pratikno menegaskan, Presiden Joko Widodo tidak berniat untuk merevisi UU KPK. Jokowi lebih ingin untuk mere-
JAKARTA - RUU KPK menjadi hambatan di masa depan bagi kerja KPK. RUU tersebut sebenarnya pernah dicabut Presiden Jokowi, namun ternyata masih hidup di DPR. Pemerintah pernah mengajukan revisi UU KPK untuk masuk di Prolegnas 2015, namun kemudian dicabut oleh Presiden Joko Widodo. Sejarahnya, Juni 2015, Menkum HAM Yasonna Laoly mengajukan revisi atas Undangundang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi masuk dalam peruba-
Bersambung ke hal 7 kol 3
Foto: Dok
Desmond J Mahesa
Pramono Anung
KPK Sita Dokumen Pengadaan E-KTP UNGARAN - Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Semarang, Rabu (7/10), digeledah anggota Komisi Pemberantaran Korupsi (KPK). Mereka membawa sejumlah dokumen berkaitan pengadaan KTP elektronik (e-KTP) secara nasional dari pemerintah pusat. Sebanyak lima orang anggota KPK tiba di Kantor Dispendukcapil, Rabu pagi. Selain melakukan penggeledahan, mereka juga meminta keterangan terkait peBersambung ke hal 7 kol 1
REKONSTRUKSI: Brigadir Supriyanto saat memeragakan adegan reka ulang di Dusun Kuagen, Desa Sugihan, Tengaran Kabupaten Semarang Rabu (7/10). ■ Foto: Antara-yan
PENGGELEDAHAN: Beberapa anggota KPK keluar dari Kantor Dispendukcapil Kabupaten Semarang usai menggeledah dan menyita dokumen terkait pengadaan KTP elektronik oleh Kemendagri RI, Rabu (7/10). ■ Foto : Rusmanto Budhi-yan
Hartono, Sang Penyuluh Pertanian Teladan
Ramu Ubi Gadung dan Kecubung Jadi Pestisida Cinta Lokasi AKTRIS Pevita Pearce diperte mukan dengan Cicco Jerikho di film Aach... Aku Jatuh Cinta! (AAJC) arahan sutradara veteran Garin Nugroho . Pevita pun meng akui dirinya sampai jatuh cinta beneran kepada mantan kekasih Laudya Cynthia Bella itu. “Saat syuting on location dan harus jatuh cinta sama dia, sa ya jatuh cinta beneran. Cinta lokasi,” ungkap Pevita ditemui di Multivision Tower, Jakarta Selatan, Selasa (6/10) lalu. Bersambung ke hal 7 kol 1 Foto: Buyil
Ubi gadung, daun tembakau dan daun kecung, bila diramu jadi satu ternyata menjadi pestisida nabati yang mujarab untuk memberantas berbagai penyakit tanaman seperti padi, jagung maupun kedelai. Resep tersebut kini dijadikan jurus pamungkas petani di Kabupaten Wonogiri khususnya di wilayah Baturetno, Giriwoyo, Tirtomoyo, Giritontro, Batuwarno, Karang Tengah dan Nguntoronadi. HARTONO, Sp MP merupakan warga Baturetno yang pada tahun 1982 diangkat
menjadi penyuluh pertanian. Sejak itulah dia banyak mendapat keluhan dari para petani. Keluhan mayoritas perihal mahalnya harga pestisida. Padahal kalau tidak disemprot pestisida, dipastikan para petani tidak dapat menuai hasil. Semakin tahun, keluhan dan keresahan petani semakin keras terdengar lantaran hama tanaman kian banyak sehingga para petani harus menambah dosis pestisida yang disemprotkan ke tanaman. Dengan semakin banyaknya pestisida yang dibutuhkan, biaya produksi semakin meningkat. Selain itu, hasil panen semakin banyak ter-
campur racun pestisida. Berawal dari itulah, Hartono terus menguras otak, agar biaya produksi bisa ditekan, dan tanaman yang dihasilkan oleh para petani terbebas dari racun kimia. Tahun 2010, Hartono mulai menemukan ide, yakni membuat pestisida sendiri yang ramah lingkungan dengan menggunakan bahan yang mudah didapat oleh para petani. Hartono mulai meramu ubi gadung, daun tembakau dan daun kecubung. Ramuan itu diam-diam dicoba pada skala kecil. ‘’Saya menemukan ramuan tersebut sekitar Bersambung ke hal 7 kol 1
Foto: Tulus PE
Hartono