WAWASAN 28 Oktober 2015

Page 1

■ Rabu Kliwon ■ 28 Oktober 2015 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000

TAHUN KE-30 NO: 204

TERBIT 20 HALAMAN - ISSN 0215-3203

■ Memaknai Peringatan ‘Sumpah Pemuda’

Pemuda Harus jadi Pendobrak Generasi Waspada

PERINGATAN Hari Sumpah Pemuda bertema ‘Revolusi Mental untuk Kebangkitan Pemuda Menuju Aksi Satu untuk Bumi’ seharusnya menjadi refleksi bersama. Tema tersebut

secara substansi sangat cocok manakala benar-benar diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Saat ini kehidupan kepemudaan di Indonesia mengalami banyak tantangan dan ancaman. Kualitas pemuda Indonesia mengalami kemunduran, terutama pada dimensi mental, spiritual dan semangat cinta tanah air. Indikator turunnya kualitas mental tersebut ditunjukkan dengan semakin meningkatnya perilaku-perilaku pemuda

Indonesia yang menyimpang dan tidak mencerminkan budaya bangsa Indonesia yang adiluhung, seperti penyalahgunaan narkoba, seks bebas, tawuran, kebut-kebutan, tindakan kekerasan, menurunnya kedisiplinan pemuda, menurunnya semangat berorganisasi dan gotong-royong, adanya elemen-elemen pemuda yang tidak lagi mengakui Pancasila, Undang-undang Dasar Bersambung ke hal 7 kol 1

Foto: Dok/ST

HR Bambang Irawan

Foto: Dok/Rna

Bintang Yudha Daneswara

Foto: Dok/M9

Dede Indra Permana

1.800 Hektar Puso, Kerugian Rp 405 M ■ 29 Kabupaten/Kota Dilanda Kekeringan SEMARANG - Dampak kekeringan sejumlah daerah di Jateng kian memprihatinkan. Selain lahan pertanian mengalami puso, sejumlah daerah dilanda krisis air bersih.

MERUMPUT: Warga merumput untuk pakan ternak di dasar Waduk Sempor yang mengalami kekeringan di Sempor, Kabupaten Kebumen. Akibat kemarau panjang hampir lima bulan terakhir ini, penurunan debit air mencapai lebih dari 80 persen. ■ Foto: Antara

Tertibkan APK, Anggota Panwascam Dianiaya KAJEN - Diduga dianiaya dan intimidasi saat bertugas, anggota Panwascam Kecamatan Bojong, Nurkholik, mendatangi Posko Gakumdu di Mapolres Pekalongan, Selasa (27/10) siang. Didampingi anggota Panwaskab Kabupaten Pekalongan, Zahiroh, dan 15 Panwascam dari kecamatan lainnya, Nurkholik melaporkan dugaan penganiayaan yang dialaminya dan meminta perlindungan kepada jajaran kepolisian atas dugaan intimidasi yang dialaminya.

“Kami ingin minta perlindungan dari intimidasi dan melaporkan penganiayaan yang menimpa saya,” ujar Nurkholik ditemui wartawan di Mapolres Pekalongan, Selasa (27/10). Dugaan penganiayaan itu terjadi pada Jumat (23/10) malam. Saat itu, Nurkholik mengaku baru saja menertibkan alat peraga kampanye (APK) dari kedua pasangan calon yang dinilai melanggar, seperti spanBersambung ke hal 7 kol 3

DIMINTAI KETERANGAN: Anggota Panwascam Bojong, Kabupaten Pekalongan, Nurkholik, dimintai keterangan saat melapor ke Polres Pekalongan,kemarin siang. ■ Foto: Hadi Waluyo.

Untuk mendapatkan air bersih, warga harus membeli dengan harga mahal dan harus antre berminggu-minggu. Sedangkan di sektor pertanian terdapat sedikitnya 1.800 hektar lahan pertanian terdampak kekeringan di 29 kabupaten/kota. Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan HoltikulBersambung ke hal 7 kol 1

Buruh Perlu Nyabu di Hotel, Sekeluarga Ditangkap Jaminan Soal Upah SEMARANG ­ Arus demon­ strasi buruh di Jateng masih bergulir untuk menolak upah murah, dan PP Nomor 78 ta­ hun 2015. Gelombang demo tersebut kemungkinan masih akan terus terjadi mengingat Pemprov Jateng belum me­ nentukan sikap akan meng­ gunakan peraturan apa dalam menentukan upah minimum. Menanggapi polemik upah buruh, Pengamat Ekonomi Undip FX Sugiyanto menga­ takan agar pemerintah lebih bijak dalam menentukan si­ kap. Jika PP tersebut masih bisa dinegosiasi, maka seba­ iknya tahun ini Pemprov Ja­ teng menggunakan rumusan Upah Minimum Kabupaten/­ Kota (UMK) yang sudah dis­ urvei hampir setahun ini. “Meskipun hal yang harus diutamakan adalah menye­ jahterakan buruh. Kalau bisa UMK 2016 tetap pakai Per­ gub. Nanti di 2017, boleh pa­ kai PP, asalkan dengan ca­ tatan jangan ada upah buruh yang justru turun,” ungkap Su­ giyanto dihubungi Wawasan, Selasa (27/10). Bersambung ke hal 7 kol 3

SEMARANG - Langkah tegas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jateng menghapus peredaran narkoba dan sabu di wilayah pantai utara Jawa Tengah kembali membuahkan hasil. Dalam razia yang digelar di Kota Pekalongan, tim berhasil menangkap seorang pengedar barang haram tersebut. Tidak tanggung-tanggung, dalam razia di Hotel Santika lantai 2, tim menangkap HH pengedar yang sedang bersembunyi bersama istri dan dua anaknya. Dalam keteranganya, Kepala BNN Provinsi Jateng Brigjen Pol Drs Amrin Remico didampingi Kabid Pemberantasan Narkoba AKBP Suprinarto mengatakan, tim berhasil mengamankan sabu dan timbangan elektronik serta plastik untuk kemasan sabu. “Saat ini HH masih diamankan di kantor BNN,” ungkapnya. Penangkapan para tersangka dipimpin ketua tim Kompol Teguh Riyanto yang juga Kasi Penyidikan Penindakan dan Pengejaran (Dikdakjar) BNNP Jateng. “Berdasarkan informasi dari masyarakat di salah satu hotel Pekalongan diduga ada praktik penyalahgunaan narkoba. Atas dasar info tersebut langsung digelar penggerebegan dan ber-

DIAMANKAN: Tersangka HH beserta barang bukti sabu diamankan petugas BNN Jateng di hotel Santika Pekalongan, Selasa (27/10). ■ Foto : Ist/felek hasil mengamankan pengedar dan sejumlah barang bukti,” ungkapnya. Setelah didalami tim, imbuh Suprinarto tim melakukan pengejaran selama sebulan. “Dan melakukan penggeledahan di lantai 2, langsung dilakukan koordinasi pihak hotel penggeledahan dan penangkapan. Dan

didapati satu pelaku berinisial HH berusia 33 tahun yang merupakan warga Bendansari, Pekalongan,” ungkapnya. Bandar sabu ditemukan dan berhasil diamankan dari lokasi kejadian lengkap dengan 3 paket sabu seberat 10,5 gram, 1,8 Bersambung ke hal 7 kol 6

Ketika Prajurit TNI Galang Dana Korban Asap

Hanoman pun Bisa Peduli Kemanusiaan Digugat Cerai Suami? PERTEMUAN rahasia Arzeti Bilbina dengan Dan­ dim Sidoarjo Letkol Kav Rizeki Indra Wijaya me­ munculkan isu baru. Se­ telah sebelumnya dirumorkan berseling­ kuh, beredar pula gosip miring kalau Arzeti dan suaminya, Didit, akan bercerai. Menanggapi ru­ Bersambung ke hal 7 kol 1 Foto: kpl

Bencana asap yang muncul akibat kebakaran hutan di sejumlah wilayah di Indonesia memunculkan keprihatinan banyak pihak. Tak terkecuali Praktika Subagio, anggota Polisi Militer Daerah Militer 4 Detasemen IV/4 Surakarta ini rela menggalang dana untuk korban bencana asap. MENGENAKAN kostum ‘Hanoman Turun Gunung’ menggalang dana bagi korban bencana asap, prajurit TNI berpangkat Kopral Kepala (Kopka) ini menjalankan misi kemanusiaan di bundaran Gladag Kota Surakarta, Selasa (27/10). Aksi penggalangan dana dilakukan Kopka Praktika Subagio bersama dua rekannya tersebut

membantu warga yang tertimpa musibah kabut asap. “Hanoman Turun Gunung Galang dana Bencana asap” menarik perhatian pengguna jalan yang melintas. Aksi yang digelar sejak pukul 10.00 WIB mendorong sejumlah pengendara mobil menyisihkan uang sumbangan. Aklsi semakin meriah saat Bhatara Kresna juruBersambung ke hal 7 kol 3 GALANG DANA: Prajurit TNI mengenakan kostum Hanoman turun gunung menggalang dana untuk korban bencana asap di bundaran Gladag, Jalan Brigjen Slamet Riyadi, Surakarta, Selasa (27/10). ■ Foto: Bagus Adji W


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
WAWASAN 28 Oktober 2015 by KORAN PAGI WAWASAN - Issuu