■ Kamis Legi ■ 29 Oktober 2015 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE-30 NO: 205
Polisi Bekuk Pengebom Mall Alam Sutera JAKARTA Kepala Polri Jen deral Badrodin Haiti mengata kan pihaknya telah menga mankan satu orang yang di
duga terkait ledakan di Mall Alam Sutera, Tangerang. Bersambung ke hal 7 kol 3
OLAH TKP: Polisi melakukan olah TKP penyebab ledakan di kantin Mal Alam Sutera, Tangerang, Banten, Rabu (28/10). ■ Foto: Antara
Droping Air Sedot Anggaran Rp 10 M SEMARANG - Kekeringan di Jateng tak hanya menimpa sektor pertanian saja. Lebih dari itu, banyak masyarakat yang secara ekonomis dan fisik terganggu lantaran keterbatasan persediaan air bersih.
Hingga 20 Oktober, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menyalurkan air bersih di 1.225 desa di Jateng yang mengalami kekeringan. Bersambung ke hal 7 kol 1
TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203
MENDEMO JOKOWI : Mahasiswa berunjuk rasa dan membakar ban di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (28/10) Mereka menyatakan ketidakpuasan akan kinerja pemerintah Jokowi-JK. Inzet: Sejumlah elemen di Kota Pekalongan juga demo mengritisi pemerintahan Jokowi-JK. ■ Foto: Antara/Janti Artati
Mahasiswa Tekan Jokowi-JK SOLO - Momen peringatan hari Sumpah Pemuda dimanfaatkan mahasiswa untuk mengkritik satu tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla ( Jokowi- JK). Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Solo berdemonstrasi. Mereka memberikan rapor merah kepada pemerintah Jokowi- JK. “Selama satu tahun pemerintahannya, Jokowi-JK belum mampu merealisasikan pro-
gram Nawacita. Banyak konflik terjadi atas nama agama, pemuda dijadikan alat adu dom-
ba, kabut asap yang tidak kunjung usai dan permasalahan lain yang masih membelenggu bangsa Indonesia. Nawacita hanya isapan jempol belaka,” teriak Ketua Umum (Ketum) PC PMII Solo, Ahmad Rodif Hafidz saat berorasi di boulevard Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Rabu (28/10). Bagi para mahasiswa, Nawacita hanya isapan jempol belaka. Masih banyaknya kasus korupsi, ekonomi yang tidak stabil, kesejahteraan hidup kecil yang masih jauh dari ha-
rapan, kegaduhan politik, kedaulatan pangan hanya dijadikan jargon, dan supremasi hukum yang masih disimpan di balik ketiak para penguasa dan mafia, menjadi bukti sahih gagalnya nawacita. “Kami menuntut pemerintahan Jokowi-JK untuk melakukan percepatan penanganan bencana kabut asap di berbagai wilayah di Indonesia. Pemerintah harus mencabut izin perusahaan pembakar hutan, mengBersambung ke hal 7 kol 3
Bapak Kalap, Bunuh Anak dan Aniaya Istri JEPARA - Kasus KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) yang mengakibatkan korban jiwa terjadi di Desa Geneng, Batealit, Jepara. Seorang ayah yang kalap diduga mengamuk di pagi buta pada Rabu (28/10), dan melakukan pemukulan ter-
hadap istrinya dan anak kandungnya. Kejadian ini membuat sang anak kandung meninggal dunia dan istrinya mengalami luka serius. Kejadian ini terjadi di Desa Geneng RT 3 RW 1 Batealit, Jepara, pada Rabu (28/10) pagi
sekitar jam 04.30 WIB. Afrianto (15) anak dari pasangan Seraju (45) dan Siti Hadroh (37) tewas akibat pertengkaran kedua orang tuanya tersebut. Pada pagi buta tersebut, Seraju yang tidak lain adalah ayahnya sendiri diduga mengamuk dan me-
mukuli istrinya Siti Hadroh. Naluri Afrianto untuk melindungi sang ibu akhirnya berakhir setelah dirinya juga diserang sendiri oleh sang ayah. Siti Hadroh dan Afrianto senBersambung ke hal 7 kol 1
NGAWU AWU: Para petani di Wonogiri Selatan, mulai menggarap lahannya atau kerap disebut ngawu-awu, kemarin. ■ Foto: ist
Radya Pustaka, Museum Tertua Berumur 125 Tahun
Diperingati dengan Jamasan dan Jemur Wayang Radya Pustaka tercatat sebagai museum tertua di Indonesia. Rabu (28/10) museum di Kota Solo ini genap berusia 125 tahun. Berbagai prosesi tradisional pun digelar untuk memperingatinya. TIDAK ada pesta untuk memperingati 12 tahun Museum Radya Pustaka Solo. Yang ada justru serangkaian upacara tradisional di antaranya jamasan tosan aji (pusaka). Selain itu terlihat puluhan wayang kulit berumur puluhan tahun dijemur atau diangin-anginkan di depan gedung sebagai bentuk perawatan benda koleksi muse um. Prosesi jamasan pusaka koleksi museum Radya Pusaka dilakukan terhadap tosan aji
berbentuk pedang, keris ataupun mata tombak. Benda pusaka tadi dalam tahap awal dilepas dari warangka dan gagang (pegangannya) untuk selanjutnya dimasukkan dalam cairan pekat. Proses jamasan itu sendiri dilakukan tiga orang dipimpin empu keris MNg Daliman Puspobudoyo (53). Menurut Daliman, dibutuhkan waktu 10 hari dalam proBersambung ke hal 7 kol 3 DIJEMUR: Wayang kulit kuno berumur puluhan tahun koleksi Museum Radya Pustaka Solo, diangin-anginkan saat perawatan Rabu (28/10). ■ Foto: Bagus Adji W-yan