WAWASAN 06 Nopember 2015

Page 1

■ Jumat Wage ■ 6 November 2015 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000

TAHUN KE-30 NO: 212

TERBIT 20 HALAMAN - ISSN 0215-3203

Korban Tewas Masuk Kolong KA ■ KA Hantam Mobil dan Motor SEMARANG ­ Kecelakaan maut melibatkan kereta api (KA) Kalijaga, mobil, dan motor terjadi di perlintasan KA Jalan Kaligawe, Semarang, Kamis (5/11) pukul 08.00 WIB.

Akibat kecelakaan ini, pengendara motor tewas seketika dengan kondisi mengenas­ kan, sedangkan pengendara mobil dilarikan ke RS Sultan Agung. Kecelakaan bermula saat palang perlin­ tasan akan tertutup. Namun sejumlah ken­ daraan masih melintas hingga akhirnya ke­ Bersambung ke hal 7 kol 3

RINGSEK: mobil Ertiga ringsek setalah dihantam KA Kalijaga. ■ Foto: Harviyan

Pelaku Bakar Orang Teridentifikasi TEGAL ­ Kapolres Tegal Kota, AKBP Firman Darmansyah mengaku telah mengantongi identitas salah satu pe­ laku aksi teror bakar orang yang su­ dah menelan empat korban di lokasi yang berbeda. Pihaknya merasa opti­ mistis bisa meringkus pelaku dalam waktu dekat. “Kita sudah mengetahui salah satu identitas pelaku dan masih dalam pro­ ses lidik. Mudah­mudahan, dalam waktu dekat ini mereka bisa kami tang­ kap,” ungkapnya saat meng­ hadiri acara di Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari, Kamis (5/11). Ihwal motif, apakah ter­ duga pelaku sekelompok geng motor, Firman be­

Firman Darmansyah Foto: Haikal

Bersambung ke hal 7 kol 1

Yoyok Larang Keluarga Ikut Tender Proyek JAKARTA - Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo mendapatkan penghargaan Bung Hatta Anti Corruption Award (BHACA) bersama dengan mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Yoyok sempat berbagi tips untuk menciptakan pemerintahan yang baik dan bersih. “Saya begitu jadi bupati saya tidak punya pengalaman ilmu birokrasi dan ilmu anggaran karena memang tidak pernah dididik itu,” kata Yoyok dalam jumpa pers penganugerahan BHACA di Graha Niaga, Jalan Sudirman, Jakarta, Kamis (5/11) malam. Bersambung ke hal 7 kol 1

PENGHARGAAN: Putri Wakil Presiden Pertama Indonesia Bung Hatta, Meutia Hatta (kanan) dan Halida Hatta (kiri) berfoto bersama saat menyerahkan Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) 2015 kepada Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo (kedua kiri) dan mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (ketiga kiri) di Jakarta, Kamis (5/11). ■ Foto: Antara

Sempat akan Mundur Bareng Risma JAKARTA - Penerima Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini merasakan beratnya menjalankan roda pemerintahan daerah. Beratnya beban itu membuatnya sempat berpikir mundur dari kursi orang nomor satu di Kota Pahlawan tersebut. Curahan hatinya itu pernah diungkapkan kepada Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo. “Sering saya merasa sendiri di tengah seluruh kejadian yang ada. Berat sekali. Saya Bersambung ke hal 7 kol 1

Kontroversi Hak Paten Mendoan

Pedagang Tak Peduli, Jualan Jalan Terus Memakmurkan Masjid Oleh: Prof Dr Muhibbin MAg (Rektor UIN Walisongo Semarang) SALAH satu bentuk taat dan mengikuti Rasul dalam kehidupan kita ialah menja­ dikan masjid sebagai pusat kegiatan kita, baik dalam hal pendidikan, persoalan so­ cial dan lainnya. Namun bukan berarti menjadikan masjid sebagai tempat dan ajang mencari keuntungan. Menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan umat ten­ tunya harus dimaknai secara proporsio­ Foto: Dok nal. Artinya bahwa masjid sebagai sym­ bol umat Islam harus menjadi tempat yang memungkinkan umat dapat terbina secara baik dan dekat dengan Tuhan. Sebagai misal pendidikan yang dilaksanakan di masjid tentu Bersambung ke hal 7 kol 3

Salah satu kuliner khas Banyumas, mendoan mendadak mencuat belakangan. Seseorang yang mendaftarkan hak paten makanan kini membuat kontroversi di masyarakat. Cuma para pedagang justru tak tahu menahu perihal ini. SIAPA yang tidak tahu mendoan, makanan dari tempe dibalut tepung yang digoreng ‘mendo’ (red setengah matang). Makanan ini sudah menjadi menu wajib bagi warga Kabupaten Banyumas dan sekitarnya, tidak hanya untuk lauk makan nasi, tetapi juga sangat enak dijadikan camilan atau teman minum teh di pagi dan sore hari.

Di sepanjang jalan di Kota Purwokerto maupun di luar kota, pedagang mendoan bertebaran saat pagi dan sore hari. Mendoan juga menjadi salah satu lauk yang selalu ada mulai dari warung makan hingga rumah makan ataupun restoran. Harga mendoan juga bervariasi, mulai seribu rupiah per biji hingga Rp 5 ribu per biji di rumah makan. Kontroversi yang belakangan muncul terkait didaftarkannya mendoan sebagai merk dagang milik perorangan, yaitu atas nama Fudji Wong tampaknya sama sekali tidak mempengaruhi para pedagang mendoan. Bersambung ke hal 7 kol 1

MENDOAN: Makanan khas Banyumas mendoan inilah, yang belakangan mencuat gara-gara hak paten. ■ Foto: Hermiana E Effendi-yan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.