■ Jumat Legi ■ 13 November 2015 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE-30 NO: 218
TERBIT 20 HALAMAN - ISSN 0215-3203
Bukit Wadas Jaran Merekah ■ Ribuan Warga Siap Mengungsi KAJEN - Selama hampir dua pekan ini wilayah Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan, mulai rutin diguyur hujan lebat. Rekahan-rekahan tanah pun terjadi di atas bukit Wadas Jaran di Desa Wangkelang, Kandangserang sehingga alarm alat deteksi dini sedikitnya sudah empat kali berbunyi meraung-raung.
Ribuan warga Kandangserang pun semakin was-was dan meningkatkan kewas- padaannya terhadap kemungkinan longsornya bukit Wadas Jaran. Mereka juga bersiap mengungsi, jika bukit setinggi 100 meter itu longsor. Pasalnya bahaya material longsorannya itu Bersambung ke hal 7 kol 3
Tari Sufi Antar Jenazah Romo Puja
ANTAR JENAZAH: Kiai Budi Harjono, pengasuh Pondok Pesantren Al Islah Meteseh, Tembalang menari Sufi mengiringi pemberangkatan jenazah Uskup Pujasumarta di Gereja Katedral Semarang. ■ Foto : Felek Wahyu/ist
Gempa 5,1 SR Goyang Tegal
Menemukan Kecerdasan Sosial Drs H Rozihan SH MAg (Wakil Ketua PW Muhammadiyah Jawa Tengah) FITRAH secara kebahasaan bermakna sifatul insaan at tabi’iyyah yang artinya sifat asli manusia. Tersenyum dan menangis, cinta dan kasih sayang adalah fitrah yang ditanamkan oleh Tuhan pada setiap hati manusia. Fitrah itu tampak pada anak kecil yang baru berusia belasan bulan. Begitu anak kecil itu meFoto: Dok
Bersambung ke hal 7 kol 3
Diancam Gaston ARTIS Julia Perez (Jupe) diancam mantan tunangannya, Gaston Cas tano yang akan menyebarluaskan foto dan video mesranya yang dia badikannya, saat keduanya masih bersama. Jupe pun mengaku sama sekali ti dak takut dengan adanya ancaman ter sebut. “Nggak takut sama sekali, karena ini kan negara saya kenapa saya harus ta kut,” jawabnya. Bersambung ke hal 7 kol 1 Foto: kpl
TEGAL Gempa berkekuat an 5,1 SR menggoyang wila yah Tegal dan sekitarnya. Guncangan gempa juga di rasakan warga Pekalongan, Kendal hingga Semarang. Gempa terjadi pada keda laman 27 Km. Badan Meteo rologi, Klimatologi dan Geo fisika (BMKG), merilis gem pa terasa sekitar pukul 21.01 WIB, Kamis (12/11). Lokasi gempa berada di 5.90 LS (lintang selatan), dan 109.19 BT (Bujur Timur, atau berja rak 109 km Timur Laut Kota Bersambung ke hal 7 kol 1 Ribuan pekerja di Pekalongan telah dirumahkan, akibat industri tekstil yang lesu. Mereka pun kini hara-harap cemas mengingat bayang-bayang PHK besar-besaran sudah ada di depan mata. NUROCHMAN, salah seorang buruh pabrik tekstil sangat terpukul dengan kondisi industri tekstil saat ini. Namun hal itu harus diterima, lantaran tidak hanya menimpa dirinya namun juga buruh lainnya. Selain merumahkan sementara pegawainya, ada juga perusahaan yang mengurangi jam kerja pegawai. Bagi buruh, jika perusahaan telah merumahkan atau
SEMARANG Jenazah Us kup Agung Monsinyur Yoha nes Pujasumarta diberang katkan ke tempat peristira hatan terakhir Yogyakarta, Kamis (12/11). Pujasumarta akan dimakamkan Jumat (13/11) siang ini di komplek pemakaman Seminari Tinggi Santo Paulus Kentungan, Sleman. Misa requiem terakhir di jadwalkan pukul 10.00 dipim pin Uskup Agung Jakarta, Mgr Ignatius Suharyo. Khot bah akan disampaikan oleh Uskup Bandung, Mgr Anton Subianto. Setelah misa, umat diberi kesempatan melakukan penghormatan terakhir sebe lum peti jenazah ditutup. Bersambung ke hal 7 kol 1
Pelaku Teror Bakar Orang Ditangkap TEGAL - Polres Tegal Kota berhasil mengungkap kasus teror bakar orang Kamis (12/11). Tim Unit I Satreskrim yang dipimpin Ipda Himawan berhasil meringkus lima pelaku bakar orang di lokasi yang berbeda. Menurutnya, kasus tersebut mulai terkuak setelah satu pelaku berinisial AG (16) tertangBersambung ke hal 7 kol 1 DIGELANDANG : Lima pelaku aksi teror bakar orang yang masih berstatus pelajar digelandang ke Mapolres Tegal Kota setelah dibekuk Tim Unit I Satreskrim di rumah masing-masing. ■ Foto: Haikal-yan
Kepedihan Buruh Tekstil yang Dirumahkan
Kerja Serabutan, Andalkan Utang mengurangi jam kerja, baginya seolah hanya tinggal selangkah menuju PHK. Tidak mengherankan, saat ini ribuan buruh merasa was-was. “Kami tidak tahu sampai kapan dirumahkan, karena hal ini tergantung pada situasi ekonomi. Namun yang jelas kami tida ingin kehiBersambung ke hal 7 kol 3 BERTAHAN: Sebagian pekerja tekstil di Pekalongan yang masih bertahan dipekerjakan setelah ribuan lainnya harus dirumahkan. ■ Foto: Janti Artati-yan