WAWASAN 14 Nopember 2015

Page 1

■ Sabtu Pahing ■ 14 November 2015

Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000

TAHUN KE-30 NO: 219

TERBIT 20 HALAMAN - ISSN 0215-3203

Semburan Lumpur Gegerkan Kajen ■ Menyembur Setinggi 15 Meter KAJEN ­ Masyarakat Kabupaten Pekalongan digemparkan dengan munculnya semburan lumpur setinggi 15 meter di lahan sawah di Dukuh Babadan, Desa Depok, Kecamatan Siwalan, Kamis (12/11) malam.

Semburan lumpur bercampur air dan pasir itu keluar saat tim dari Undip melakukan pengeboran tanah untuk meneliti kekuatan tanah calon lahan yang akan digunakan untuk jalan lingkar utara Pekalongan ­ Batang. Untuk mengantisipasi hal­hal yang tidak diinginkan, tim dari Undip akhirnya menyumbat pipa pengeboran itu, Jumat (13/11) Bersambung ke hal 7 kol 3

BERKOBAR: Api terus berkobar dan sulit dipadamkan akibat kebakaran yang terjadi di CV Sampurna Boga Makmur, di Kawasan Industri Candi Krapyak Semarang, Jumat (13/11). ■ Foto: Shodiqin­yan

SEMBURAN LUMPUR: Ratusan warga mendatangi lokasi semburan lumpur di Desa Depok, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan Jumat (13/11). Titik semburan akhirnya disumbat hingga hanya terlihat luberan lumpur. ■ Foto: Hadi Waluyo­yan

Satpam Pingsan, Lihat Pabrik Sirup Terbakar SEMARANG ­ CV Sampurna Boga Makmur, sebuah pabrik yang memproduksi sirup dan minuman ringan di Kawasan Industri Candi Krayak Sema­ rang, Jalan Jendral Gatot Su­

Drag Race Tabrak Tujuh Penonton SEMARANG ­ Lomba drag race yang digelar di Sirkuit PRPP Semarang Jumat (13/11) memakan korban. Tu­ juh orang penonton terkapar, setelah sebuah mobil peserta menabraknya. Bodi kendara­ an pun ringsek, sementara para korban dilarikan ke ru­ mah sakit. Hingga berita ini diturunkan pukul 23.00 WIB, lomba ter­ paksa dihentikan. Di samping adanya insiden tersebut,juga hujan turun cukup deras. Dari tujuh korban yang dilarikan ke rumah sakit kondisinya cukup

serius. Tiga orang mengalami patah tulang, tiga orang rawat jalan dan satu orang yang kondisinya cukup parah be­ lum diketahui. Kabar semula, tiga orang dinyatakan tewas. Sementara itu salah se­ orang panitia lomba Rizad Riswanto ketika dihubungi Wawasan semalam membe­ narkan kejadian tersebut. Ke­ juaraan resmi ini terpaksa dihentikan sementara di sam­ ping adanya insiden juga hu­ jan cukup deras. “ Nanti kalau terang kita lanjutkan” tam­ bahnya. ■ h

RINGSEK: Mobil yang diduga menabrak penonton dalam drag race di PRPP Semarang terlihat ringsek usai kecelakaan. ■ Foto: istimewa

broto nomor 7­9 Krapyak Se­ marang terbakar, Jumat (13/11) pukul 17.00 WIB. Dari pantauan Wawasan, Bersambung ke hal 7 kol 1

Kasus Bansos Belum Diusut Tuntas “Perubahan SEMARANG Pergub nomor Kasus dugaan 6/ 2011 menjakorupsi penyadi Pergub noluran dana banmor 12/ 2011 tuan sosial tentang pedo(bansos) Pememan penyalurrintah Provinsi an bansos menJateng tahun jadikan syarat 2011 yang diketentuan pertangani penyimohonan bandik Kejaksaan sos longgar Tinggi Jawa Tedan tidak ketat. ngah dinilai beSebelumnya lum tuntas. pemohon haKendati telah menyeret seFoto: Ant rus terdaftar di Kesbangpolinjumlah peneri- Eko Haryanto mas atau permanya serta pejabat terkait ke meja hijau, mohonan diketahui lurah dan kasus penyimpangan dana camat namun kemudian tidak. bansos senilai Rp 32,7 miliar Akibatnya tidak ada lagi pelebih itu masih belum menyen- ngetatan syarat permohonan,” kata Eko Haryanto, kemarin. tuh ke seluruh pelaku. Sekretaris KP2KKN Jateng, Komite Penyelidikan Pemberantasan Korupsi Kolusi Ne- Syukron Salam menambahkan, potisme (KP2KKN) Jateng me- pengusutan pelaku korupsi nilai, penanganan kasus itu be- bansos baru menyentuh sebagilum menyentuh ke seluruh pe- an kecil. Menurutnya, masih laku lain. Ketua Divisi Moni- banyak pihak lain yang terlibat toring Kinerja Aparat Penegak dan belum diproses hukum. Hukum KP2KKN Jateng, Eko “Beberapa penyaluran dana Haryanto menuding, penyim- bansos terjadi karena rekomenpangan bansos terjadi karena kebijakan gubernur yang salah. Bersambung ke hal 7 kol 1

DIHUKUM MATI: Terdakwa anggota sindikat narkoba jaringan internasional Ahmad Salim Wijaya divonis hukuman mati di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Jakarta, Jumat (13/11). ■ Foto: Antara

2 Gembong Narkoba Divonis Mati JAKARTA - Sembilan orang anggota sindikat narkoba kelompok Wong Chi Ping dijatuhi hukuman oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Namun pihak Kejaksaan kecewa, karena cuma dua orang dari sembilan gembong narkoba tersebut yang divonis hukuman mati. “Sesuai prosedur, kami ajukan banding semuanya yang tidak sesuai dengan tuntutan kami yaitu hukuman mati,”

ujar Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Barat (Kajari Jakbar), Reda Mantovani, di PN Jakbar, Jl S Parman, Jumat (13/11). Reda mengatakan, pihaknya tetap ingin sembilan orang komplotan Wong Chi Ping yang coba selundupkan sabu ke Indonesia seberat 800 kg divonis mati. Untuk itu, pihaknya kini sedang bekerja keras menyuBersambung ke hal 7 kol 3

Warga Kandangserang Dihantui Longsor Besar

Hujan Turun, Saatnya Lek-lekan Amati Alat Deteksi

Segera ’Berhijab’ BCL (Bunga Citra Lestari) kini tengah mempersiapkan diri untuk berhijab. Eits, tapi jangan berpikir macam­macam dulu karena BCL berhijab untuk kepentingan film terbaru bertajuk Jilbab Traveler. Dalam drama produksi Rapi Films ini ia diplot sebagai wanita berhijab berna­ ma Rania yang senang keliling dunia. “Saya akan pakai hijab dan menjadi sesuatu yang pasti berbeda. Di film ini saya menjadi Rania, wanita berhijab dengan segala batasan dan aturan yang ada, tapi bisa keliling dunia,” kata BCL saat jumpa pers di kantor Bersambung ke hal 7 kol 1 Foto: kpl

Ketidaknyamanan tengah dirasakan warga Kandangserang Kabupaten Pekalongan. Bukit setinggi 100 meter mengancam menimbun ratusan rumah mereka, karena berada di daerah rawan longsor. Bahkan hujan dua pekan terakhir telah mengakibatkan tanah bukit sudah merekah. SUASANA Desa Kandangserang, Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan, sekilas tidak ada yang berbeda. Ribuan masyarakat di wilayah pegunungan ini tetap beraktivitas normal di wilayah pedesaan yang dikelilingi bukit- bukit tinggi yang in-

DI LUAR RUMAH: Warga Desa Kandangserang, Kabupaten Pekalongan, beberapa hari terakhir diliputi kecemasan karena terancam longsoran bukit Wadas Jaran. ■ Foto: Hadi Waluyo-yan

dah. Namun, di balik hamparan keindahan panorama alam pegunungan itu, ribuan warganya tidak pernah tidur nyenyak lantaran dihantui ancaman longsor bukit Wadas Jaran. Sudah sejak tahun 2014, ribuan warga di Desa Kandangserang hidup dalam ketidaknyamanan, terutama saat memasuki musim hujan. Maklum, berdasarkan kajian tim ahli dari Badan Geologi Bandung dan UGM, bukit Wadas Jaran yang menjulang setinggi 100 meter di atas pemukiman warga itu berpotensi longsor jika hujan deras mengguyur wilayah itu. Jika hujan dengan intensitas Bersambung ke hal 7 kol 3


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.