■ Selasa Pahing ■ 29 Desember 2015 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE-30 NO: 255
TERBIT 20 HALAMAN - ISSN 0215-3203
Berebut Puncak Klasemen LEICESTER Manchester City berpeluang besar untuk menutup tahun 2015 sebagai pemuncak klasemen Premier League. Demi mencapai hal itu mereka harus meraih poin penuh saat bertan dang ke King Power Stadium untuk Bersambung ke hal 7 kol 3
60 Ribu Guru Honorer Terancam ■ Alih Pengelolaan SMA/SMK ke Provinsi SEMARANG - Pengalihan kewenangan pengelolaan aset SMA/SMK serta guru berstatus PNS dari pemerintah kabupaten/kota ke provinsi pada 2016 dinilai tak akan ada kendala berarti. Namun yang mesti dipikirkan adalah nasib sekitar 60.000 tenaga bantu dan guru kontrak yang gajinya berasal dari swadaya sekolah atau iuran komite sekolah.
Menatap Optimisme PEKAN lalu saya diundang mengisi diskusi terbatas mengenai konstelasi politik Indonesia pada tahun 2016. Seorang analis politik menggambarkan Indonesia pada tahun depan begitu buramnya. Saya kurang setuju dengan banyak pendapatnya. Tulisan ini ingin mengulang terhadap apa yang saya sampaikan dalam diskusi tersebut, dengan berangkat dari satu pertanyaan, benarkah praktik demokrasi kita begitu bobroknya serta tidak sedikitpun menyisakan optimistik? Dibandingkan dengan negara-negara sebaya dengan kemerdekaan kita, Indonesia memang belum begitu maju. Dalam pengembangan ekonomi, negara jiran Malaysia relatif lebih baik, Singapura juga demikian, sementara Thailand walau dilanda per-
Tol Macet, Penumpang KA Melonjak JAKARTA Selama libur Natal dan Tahun Baru 2015, penumpang kereta api mengalami peningkatan tajam. Kemacetan parah yang terjadi di jalur via tol membuat moda kereta api dipilih sebagai salah satu alternatif kendaraan. Ber dasarkan pantauan unit Pe masaran Angkutan Daop 3 Cirebon, penjualan tiket ke reta api mengalami lonjak an tajam hingga dua kali li pat dari biasanya. Misalnya pada Sabtu (26/12) sampai Minggu (27/12), jumlah pe numpang di Stasiun Cire bon mencapai 9.000. Ang ka ini diperkirakan menga lami puncak peningkatan pada 1 3 Januari 2016. “Kondisi Tol Cipali me Bersambung ke hal 7 kol 3
Foto: Ant
Nur Hidayat Sardini cekcokan di dalam negeri, masih lebih baik, juga Vietnam dan Kamboja, dua negeri Indochina yang pernah dirundung konflik di antara kelompok-kelompok politik dan militer di dalam, kita tengah Bersambung ke hal 7 kol 3
Dia mengatakan, mumpung saat ini masih akhir Desember 2015, maka Pemprov Jateng diminta segera mendata semua pegawai yang terlibat di SMA/SMK dengan detail. Mulai dari pembantu hingga guru beserta statusnya. Untuk PNS atau pegawai yang dibayar dari APBD (luncuran APBN) dan Bersambung ke hal 7 kol 1
Jika tak ada solusi pembayaran gaji, bisa jadi puluhan ribu pegawai yang sudah beberapa tahun bekerja itu tak akan dipekerjakan lagi, meski masih dibutuhkan. Diakui atau tidak, menurut anggota Komisi E DPRD Jateng, Yudi Indras Windarto, banyak perekrutan tenaga bantu sekolah yang kental dengan faktor kepentingan. Akhirnya pengangkatan tidak sesuai dengan aturan perekrutan pegawai. Misalnya, karena tetangga dekat si kepala sekolah butuh pekerjaan maka dijadikan tukang kebun atau ada kerabat guru senior dijadikan guru
BNN Perlu Revisi UU Narkoba
Pengadilan Ngawur JAKARTA Ketua De wan Kehormatan Pe nyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddi qie mengaku geram de ngan sistem peradilan saat ini. Di mana keputu san DKPP terkait pelang garan etik penyelenggara pemilu masih dibawa ke pe radilan hukum dan dibatal kan. Menurut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu, sistem peradilan kode etik berbeda dengan pera dilan hukum. “Sebaiknya ko de etik itu sistem peradilannya tersendiri di lu ar hukum. Pe radilan hukum hanya menilai aspek pe langgaran hu kum sedang Bersambung ke hal 7 kol 1
kontrak di sekolah setempat. Akhirnya sistem kontraknya pun tidak jelas. Tidak ada standar gaji yang jelas dan sumbernya diambilkan dari swadaya sekolah dan komite. ‘’Persoalan inilah yang krusial. Pemprov harus mencari solusi agar proses kegiatan belajar mengajar di sekolah tidak terganggu,’’ kata Yudi kepada wartawan, Senin (28/12).
Jimly Asshiddiqie Foto: Ant
SEMARANG - Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia (RI) membutuhkan revisi undang-undang (UU) Narkoba guna membuat jera para pengguna dan pengedar, serta produsen narkoba. Jika selama ini paradigma masyarakat diarahkan pengguna adalah korban, maka ke depan harus diubah supaya aturan tak makin diselewengkan. “Menurut saya anggapan pengguna adalah korban, itu sangat menyepelekan. Mereka jadi pemakai dengan sadar, kenapa harus dihukum untuk direhab? Bagi remaja yang menjadi sasaran, bisa saja mengentengkan. ‘Ah, sudah pakai saja, toh nanti kita dapat rehab gratis, tidak dihukum berat’. Nah, kalau ada yang begitu, jadi tidak takut sama narkoba,” terang Kepala BNN, Komjen Pol Budi Waseso di Menara Suara Merdeka Jalan Pandanaran, Senin (28/12). Budi Waseso alias Buwas mengatakan, aturan yang mengatakan bahwa pengguna narkoba adalah korban justru
akan memanjakan para pengguna. Meskipun banyak yang melatarbelakangi seseorang bisa menggunakan narkoba, namun hukuman hanya direhabilitasi justru kian melemahkan penegakan hukum, sebagai salah satu celah yang bisa dimanfaatkan untuk kembali terjeru-
mus dalam dunia candu. Menurutnya, rehabilitasi merupakan suatu keharusan bagi yang ingin sembuh. Namun menargetkan semua pengguna narkoba untuk dipaksa, sama halnya memaksa mereka untuk Bersambung ke hal 7 kol 3
KARIKATUR: Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso (kiri) menerima karikatur dari Suara Merdeka yang disampaikan Pemimpin Redaksi Suara Merdeka Hendro Basuki, di Menara Suara Merdeka, Senin (28/12). ■ Foto: Fitria Rahmawati.
Berburu Pil Setan di Penghujung 2015
14 Ribu Ekstasi & 1,5 Ton Ganja Gagal Beredar Proyek Besar CINTA Laura dikabarkan akan terlibat dalam film prekuel Harry Potter, Fantastic Beast and Where to Find Them. Sayang, Cinta masih merahasiakan keterli batannya dalam proyek besar di panggung Hollywood tersebut di tahun 2016 nanti. Menurut wanita berusia 22 tahun itu Bersambung ke hal 7 kol 1 Foto: kpl
Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Mabes Polri mengungkap peredaran ganja, sabu dan pil ekstasi. Operasi yang digelar satu bulan di penghujung 2015 ini mampu menjaring pelaku berikut barang bukti. PERBURUAN barang haram itu dilakukan sejak November hingga Desember ini. Hasilnya cukup signifikan, tiga kasus berhasil diungkap dengan barang bukti 1,5 ton ganja, 3 Kg sabu, dan 14.000 butir ek-
stasi alias pil setan. Awalnya 22 November 2015 tim Dirtipidnarkoba berhasil menggagalkan peredaran narkotika jenis sabu dan esktasi di bus Lorena, Jalan Tol Wiyoto WiryoBersambung ke hal 7 kol 1 BARANG BUKTI: Personel Direktorat Tindak Pidana (Dittipid) Narkoba Bareskrim Polri menunjukkan tiga dari empat tersangka usai dihadirkan bersama barang bukti di Gedung Aula Dittipid Narkoba, Cawang, Jakarta, Senin (28/12). ■ Foto: Antara