WAWASAN 13 Januari 2016

Page 1

■ Rabu Pahing ■ 13 Januari 2016 TAHUN KE-30 NO: 267

TERBIT 20 HALAMAN - ISSN 0215-3203

Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000

■ Johan Budi Ditunjuk Juru Bicara Presiden

Rapat Mendadak, Bilang Istri Cari Kerjaan

Johan Budi SP Foto: Ant

JAKARTA - Johan Budi SP ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Tim Komunikasi Presiden Bidang Komunikasi alias Juru Bicara Presiden. Johan Budi mengaku istrinya belum tahu soal jabatan baru yang diembannya itu. Saat diperkenalkan sebagai Jubir oleh Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (12/1), Johan Budi terlihat mengenakan kemeja batik warna hitam dan cokelat. Bawahannya mengenakan celana panjang kain warna hitam. Usai dikenalkan, Johan

langsung diajak Jokowi untuk mengikuti rapat bersama para menteri Kabinet Kerja di Kantor Presiden. “Tadi saya kaget juga. Cuma kata Presiden, ikut saja biar tahu. Wong saya nggak ada persiapan, penampilan saya juga biasa saja tadi,” kata Johan Budi saat berbincang santai di kantor Presiden, Jakarta Pusat. Kehadiran Johan di rapat itu memang sedikit terlambat, karena dirinya dikenalkan dulu oleh Presiden ke awak media di Istana Merdeka. Sehingga saat rapat, namanya tidak sempat diperkenalkan kepada para menteri sebagai Juru Bicara Presiden. “Tadi saya agak telat, dan rapat sudah dimulai. Mungkin tadi menteri kaget ju-

ga, ngapain Johan ke sini,” seloroh mantan Jubir KPK ini. Lalu, apakah keluarga mendukung dirinya sebagai Jubir Presiden? “Istriku sebenarnya belum tahu, mungkin baru tahu dari berita,’’ kata Johan. “Istri saya nggak tahu saya ke Istana. Tadi istri juga minta dijemput, terus saya bilang, “Aku nggak bisa jemput Dek” terus dia nanya, “emang lagi di mana?” terus saya bilang, “Ayah lagi nyari kerja”,” cerita Johan Budi. Wakil Ketua MPR Mahyudin menilai mantan pimpinan KPK itu layak menduduki posisi strategis. “Bagus dong, beliau orang yang bersih, bicaraBersambung ke hal 7 kol 1

Ratusan Orang Terjebak Gafatar SEMARANG - Ratusan orang di beberapa daerah diduga menghilang usai bergabung dengan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Informasi menyebutkan di Jateng, sejumlah PNS di antaranya di Jepara dan Kudus dilaporkan hilang dan bergabung dengan Gafatar, Selasa (12/1). Menindaklanjuti kasus ini Polrestabes Semarang terus mengawasi dan memantau aktivitas yang dilakukan organisasi Gafatar tersebut. Pengawasan tersebut dilakukan guna memastikan lebih lanjut ten-

tang aktivitas yang dilakukan para pengikut Gafatar. Kasat Intelkam Polrestabes Semarang AKBP Syarif Rahman mengatakan meski kegiatan yang dilakukan organisasi ini masih tetap berlanjut, pihaknya tetap

terus memantau. “Tetap kita pantau terus. Memang selama ini belum ada laporan tentang tidakan yang menyimpang. Semua yang tergabung rata-rata masyarakat berbagai kalangan terutama pekerja,” katanya saat ditemui di Polrestabes Semarang, Selasa (12/1). Dikatakan Syarif bahwa kelompok ini terdiri atas berbagai kelompok masyarakat “Ada rumah untuk kegiatan organisasi Gafatar di Lamper Tengah Semarang. Mereka siBersambung ke hal 7 kol 1

7 Perampok Dibekuk, 1 Tewas Didor CILACAP ­ Tujuh pelaku pe­ rampokan Toko Emas Adil dan Naga Putri di Pasar Danasri, Kecamatan Nusawungu, Cila­ cap, beberapa waktu lalu dibe­ kuk Tim Unit Jatanras Polda Jawa Tengah dalam operasi penggerebekan di rumah ter­ sangka di Blora. Satu pelaku tewas ditembak karena mela­ kukan perlawanan. Sedangkan enam tersangka lainnya berhasil dibekuk sete­ lah sempat terjadi baku tembak antara petugas dengan para pelaku perampokan. Pengge­

rebekan dilakukan setelah po­ lisi melakukan penyelidikan da­ lam beberapa pekan terakhir dan memastikan para tersang­ ka berkumpul. Saat itu petugas langsung merangsek masuk ke rumah Warso Edi Santoso di Kelurahan Pelemsengir, Todan­ an, Kabupaten Blora, Jumat (8/1) pukul 02.30 WIB. Ketujuh tersangka tersebut adalah Mudakir alias Warso (37) warga Kelurahan Temuan Jaya Kecamatan Muara Keli­ ngi, Musi Rawas, Sumatera Selatan. Mudakir tewas sete­

lah tertembus timah panas sa­ at penggerebekan. Tersangka lainnya yang berhasil diringkus yakni, Fajar Wiyoto (33) warga Purworejo, Warso Edi Santoso (39) warga Blora, Sujiyanto dan Sudarso warga Grobogan, Ahmatyus (38) warga Pekanbaru Riau dan Suratno (36) warga Lam­ pung. Kapolres Cilacap AKBP Ulung Sampurna Jaya, melalui Kasat Reskrim AKP Agus Su­ Bersambung ke hal 7 kol 1

Ormas Belum Tercatat

Tjahjo Kumolo

SOLO ­ Organisasi masyarakat Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) kini sedang menjadi sorotan. Ternyata ormas ini tidak pernah tercatat secara nasional di Kementerian Dalam Negeri. “Kami sudah memantau dengan baik lewat Dirjen Politik kita, bahwa di tingkat nasional itu (Gafatar) tidak terdaftar,” kata Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo di kantor Ke­ mendagri, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (12/1). Menurut Tjahjo, Gafatar sudah jelas menyalahi aturan. Setiap organisasi masyarakat ataupun agama harus terdaftar di tingkat nasional yakni di Kemendagri. Karena itu, lanjut Tjahjo, Ke­ mendagri terus berkoordinasi dengan Polda DIY dan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kes­ bangpol) setempat maupun di seluruh Indo­ nesia terkait perkembangan organisasi ini. se­

Messi Penasaran Piala Dunia ZURICH ­ Lionel Messi kem­ bali dianugerahi trofi Ballon d’Or. Ini membuat pemain asal Argentina itu telah lima kali mendapat penghargaan terse­ but. Messi berada di posisi pertama dengan jumlah pemi­ lih mencapai 41,33 persen. Sementara itu Ronaldo berada

di tempat kedua dengan 27 persen, dan peringkat ketiga adalah Neymar dengan tujuh persen. Penganugerahaan FIFA Ballon d’Or 2015 digelar di Zurich Kongresshaus, Zurich, Swiss, pada Selasa (12/1) di­ nihari WIB. Penentuan peme­

nang ‘Bola Emas’ ini ditentu­ kan oleh voting yang dilakukan oleh para kapten dan pelatih tim nasional, serta perwakilan media­media di negara yang menjadi anggota FIFA. Sebelumnya, pemain beru­ sia 28 tahun itu telah merebut trofi Ballon d’Or empat kali se­ cara beruntun, dari tahun 2009 hingga 2012. “Ini Bersambung ke hal 7 kol 3

Bersambung ke hal 7 kol 3

Foto: Ant

Mencuri, Gadis ABG Diarak SRAGEN – Sungguh malang nasib Reni (15) ini. Siswi kelas 1 sebuah SMP swasta di Sragen diarak keliling kampung mengitari dusunya sejauh kurang lebih 1 kilometer. Penyebabnya, dia dituduh mencuri pakaian bekas dan sandal bekas milik Sukamto, tetangganya. Akibat dipermalukan di

muka umum itu, gadis remaja yang berasal dari keluarga miskin ini tak berani masuk sekolah dan keluar rumah, karena malu, Selasa (12/1). Kejadian ini berawal ketika keluarga Sukamto (52) - Wiji Lestari (47), warga kampung Plempeng, Desa Mojorejo Kecamatan Karangmalang merasa kehilangan sejumlah barang. Mengetahui yang mencuri Reni, rumah Reni pun didatangi Sukamto, Minggu (10/1) lalu, sekitar pukul 08.30 WIB. Sebelum mendatangi rumah Reni, Sukamto menemui Ketua RT setempat, Purwanto mela-

porkan kejadian tersebut. Sukamto bersama Wiji Lestari, istrinya begitu tiba di rumah Reni langsung memarahi Ny Karsi, ibu Reni. Karsi pun tak bisa berbuat apa-apa. Selanjutnya, Kamto menarik Reni keluar rumah dan menelanjanginya dengan dibantu Wiji Lestari, istrinya. ”Sambil marah-marah Sukamto menuding Reni. Katanya saya tidak becus mengurus anak, kalau membela berarti saya dianggap membela maling,” tutur Ny Karsi. Bersambung ke hal 7 kol 5

Lionel Messi Foto: afp

Mengintip Aktivitas Gafatar di Semarang

Aktif Sosialisasi, Rekrut Orang-orang Terpelajar Kontroversi Busana PADA Senin (11/1) malam, pe­ nyanyi Agnes Monica sukses menghibur fans di acara Kon­ ser Raya 21 Tahun Indosiar di Istora Senayan Jakarta. Sa­ yangnya, aksi yang spekta­ kuler ini justru dibarengi de­ ngan kontroversi pakaian yang dikenakan Agnes. Bu­ sana yang dikenakan Agnes dianggap menghina kaum muslim. ■ Dtc/BI­jie Foto: kpl

Hilangnya sejumlah orang akhirakhir ini sering dihubungkan dengan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) seperti yang terjadi pada dr Rica Trihandayani di Yogyakarta. PADA awalnya Gafatar didirikan untuk bergerak di bidang sosial kemasyarakatan. Dalam perjalannya, Gafatar merupakan organisasi yang anggotanya kebanyakan mantan anggota organisasi terlarang, yaitu Al Qiyadah Al Islamiyah pimpinan Musadeq Staf Kesbangpol Kota Semarang Hartono mengakui, Gafatar adalah organisasi yang dibentuk pada 2011 lalu dengan

fokus kegiatan membantu masyarakat, seperti penanggulangan bencana, donor darah, kerja bakti dan lain-lain. ‘’Semua organisasi yang berhubungan dengan Al Qiyadah sudah dilarang sejak 2007 silam oleh Kejaksaan Agung. Anggota-anggota Gafatar saat mendirikan organisasi ini, mereka Bersambung ke hal 7 kol 1 SOSIALISASI: Para anggota Gafatar melakukan berbagai aktivitas, di antaranya sosialisasi kepada warga saat car free day di Jalan Pahlawan Semarang, beberapa waktu lalu. ■ Foto: Fitria Rahmawati


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.