■ Selasa Pon ■ 19 Januari 2016 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE-30 NO: 272
TERBIT 20 HALAMAN - ISSN 0215-3203
Kejar Perampok Dikira Buru Teroris SRAGEN Polisi berhasil me lumpuhkan kawanan peram pok berjumlah empat orang yang berniat menggasak seo rang juragan beras di wilayah Gemolong, Sragen, Senin (18/1) siang. Empat orang ka wanan perampok tersebut, na ik Xenia Nopol B 1312 BYX sempat kejarkejaran dengan polisi. Aksi kejarkejaran ka wanan perampok dengan polisi seperti dalam film laga itu me narik perhatian warga sekitar. Tak sedikit warga yang menyangka kawanan peram pok yang dikejar itu adalah terduga teroris yang sedang diburu polisi. Apalagi kendara an yang ditumpangi kawanan perampok itu nekat melaju de ngan kencang, meski ban mo
bil sudah pecah. Mobil baru terhenti setelah melaju sekitar 10 kilometer dan berhasil di lumpumpuhkan polisi di jem batan tak jauh dari Gunung Kemukus Sumberlawang. “Saya sempat terkejut ber papasan dengan mobil yang nekat melaju, meski ban de pan kanan sudah pecah. Ter nyata di belakangnya ada mo bil polisi yang mengejar. Saya pikir mobil itu adalah terduga teroris yang sedang dikejar polisi,” ujar Yatno (54), warga Gemolong, Sragen. Setelah dilumpuhkan, baru diketahui kawanan penjahat itu bermaksud akan melaku kan kejahatan, membajak truk Bersambung ke hal 7 kol 1
GELEDAH: Polisi sedang melakukan penggeledahan mobil Xenia Nopol B 1312 BYX, milik keempat perampok yang sempat kejarkejaran, saar akan dimankan. ■ Foto: Sutyatmoko W
Polri Tantang Bahrun Tampil di Publik
Foto: Dok
Muhammad Iqbal JAKARTA - Polda Metro Jaya memiliki bukti bila Bahrun Naim yang kini berada di Suriah sebagai otak pelaku serangan bom Thamrin. Polisi mendapatkan data ini setelah mencocok seorang terduga teroris di Bekasi. “Tapi yang jelas tim gabungan telah menemukan bukti yang sangat kuat, karena sebelum Desember kita sudah
melakukan upaya-upaya penegakan hukum untuk represif untuk preventif,” jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Muhammad Iqbal, Senin (18/1). “Tahun Baru dan Natal nggak ada apa-apa kan karena kita sudah menangkap beberapa orang di Bekasi. Jaringan itu mengatakan kami telah diperintahkan Bahrunnaim untuk serang Jakarta,” tambah Iqbal. Bahrun disebut sebagai penghubung elite ISIS di Suriah dengan yang di Indonesia. Awal 2015 lalu, dia pergi ke Suriah dengan jalur resmi. Paspor mantan terpidana kasus terorisme itu, entah mengapa keluar dan bisa melenggang ke Suriah. Bahrun Naim dalam video soundcloud mengeluarkan kata bantahan terlibat. Entah suara asli dia atau bukan. Bahrun kini sedang dicari kepolisian Indonesia. Bersambung ke hal 7 kol 3
PPATK Selidiki Temuan Aliran Dana ke Teroris JAKARTA - Ketua Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) M Yusuf mengungkapkan adanya aliran dana dari luar negeri untuk pelaku teror yang ada di Indonesia. “Semua itu masih dalam penyelidikan. Aliran dana dari PPATK banyak. Berapa yang terkait dengan masalah ini perlu pengklasifikasian. Aliran dana dari PPATK perlu untuk pengkajian lebih dalam,” kata Kadiv Humas Polri Irjen pol Anton Charliyan di Jakarta Selatan, Senin (18/1). “Aliran dana itu masih dalam penelusuran, mungkin lebih daripada itu. Untuk apa dan kepada siapa saja, aliran dana harus betul-betul pasti,” sambungnya. Sementara itu, terkait senjata yang diduga dibeli kepada pemasok dari Filiphina itu, lajut Anton, pihaknya belum dapat memberikan konfirmasi masa-
Foto: Dok
M Yusuf lah tersebut. Sebab polisi masih menyelidiki soal senjata yang digunakan pelaku saat beraksi. Bersambung ke hal 7 kol 1
Sengketa Pilkada Berguguran di MK ■ Pemohon Kabupaten Pemalang Ikut Ditolak JAKARTA - Mahkamah Konstitusi (MK) menolak 35 permohonan gugatan perkara perselisihan hasil pemilihan kepala daerah tahun 2015, Senin (18/1). Angka itu masih terus bertambah karena MK masih akan membacakan 107 putusan lainnya pada sidang selanjutnya. 35 pemohon yang ditolak tersebut termasuk sengketa pilkada Kabupaten Pemalang. Penolakan hakim konstitusi terhadap 35 putusan didasarkan aturan permohonan gugatan harus diajukan paling lambat 48 jam setelah penetapan Komisi Pemilihan Umum Daerah atas rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara. Per-
Telat 7 Menit, Gagal jadi Bupati
aturan diatur pasal 157 ayat (5) pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pilkada dan pasal 5 ayat (1) Peraturan MK tentang Pedoman Beracara Dalam Perkara Perselisihan HaBersambung ke hal 7 kol 3
PLENO: Suasana sidang pleno putusan gugatan perkara perselisihan hasil pemilihan (PHP) Kepala Daerah 2015 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin (18/1). MK memutus 35 permohonan dari total 147 permohonan gugatan PHP Kepala Daerah 2015. Foto: Antara
Pesta Miras Oplosan, 7 Remaja Ditangkap KENDAL - Satpol PP Kendal berhasil mengamankan tujuh remaja yang sedang pesta miras oplosan di Stadion Utama Kebondalem, Senin (18/1). Lebih
mengejutkan lagi, dari tujuh remaja dua di antaranya merupakan siswi sebuah SMP swasta di Kendal. Ketujuh remaja tersebut rupanya memanfa-
atkan kondisi sepi stadion yang berlokasi di Kelurahan Kebondalem untuk berpesta miras. Bersambung ke hal 7 kol 1
JAKARTA - Bagi sebagian orang Indonesia, mungkin sudah terbiasa dengan jam karet, 5 menit atau 10 menit, bahkan satu jam molor dari jadwal. Tapi bagi Mahkamah Konstitusi (MK), tidak ada ampun sedikit pun bagi jam karet. Hal ini terlihat dalam kasus sengketa pilkada Bupati Gresik. Sang penantang, Husnul Khuluq-Ach Rubaie mengajukan gugatan ke MK karena menganggap telah terjadi pelanggar Bersambung ke hal 7 kol 1
Satu-satunya Sekolah di Jateng
SD Sumogawe 3 Miliki Tempat Ibadah 3 Agama Menu kaki Lima ARTIS cantik Femmy Permatasari ternyata senang berburu kuliner pinggir jalan. Padahal, sejak kecil sang ayah melarangnya. Namun, saat dewasa, dia ter goda dengan ajakan teman. Femmy pun mengakui kelezatan makanan kaki lima yang kerap ditemuinya usai Bersambung ke hal 7 kol 3 Foto: kpl
Kerukunan menjadi isu hangat akhir-akhir ini. Kasus-kasus konflik bernuansa latar belakang agama beberapa kali terjadi di negeri ini. Di Ambon, Poso, dan terkahir beberapa waktu lalu di Aceh. MENGAPA hal itu terjadi, padahal sejak ribuan tahun lalu mereka hidup bersama dalam kedamaian, saling membantu, saling bergotong royong? Pasti ada sesuatu yang salah di negeri ini, sehingga kerukunan yang terjalin ribuan tahun itu kini meluntur.
Adalah sebuah sekolah dasar (SD) di lereng Gunung Andong dan Sumbing, tepatnya SD Negeri Sumogawe 3 Kecamatan Getasan, Kabupaten semarang. Barangkali sekolah ini bisa menjadi inspirasi tentang kerukunan antarumat beragama, yang dimulai dari masa Bersambung ke hal 7 kol 3 RUANG IBADAH: Musala Al Ikhlas, di sampingnya vihara Dhammasippa, dan Gererja Imanuel (paling ujung) ini berada di SD Sumogawe 3 Getasan. ■ Foto: Widiyartono R.