■ Jumat Legi ■ 22 Januari 2016 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE-30 NO: 275
TERBIT 20 HALAMAN - ISSN 0215-3203
■ Truk Tangki Hantam Bus
Pantura Kendal Macet 3 Jam KENDAL Pantura Kendal kembali terjadi ke celakaan maut. Di Desa Pucangrejo Keca matan Gemuh, Kamis (21/1) bus AKAP Pa hala Kencana B 7189 X jurusan SurabayaJa karta yang dinaiki 33 penumpang bertabrakan dengan dengan truk tangki H 1648 GH bermu atan BBM milik PT Trikarya Wiguna. Akibat kecelakaan tersebut, sopir truk Agus Suyitno warga Semarang meninggal dunia setelah di rawat di RS Baitul Hikmah dan 18 penumpang bus lukaluka di rawat di RSI Weleri dan Rs Baitul Hikmah Pucangrejo Ge muh. Arus lalu lintas dari barat maupun ti mur juga menga lami kemacetan
BUS NAAS: Bus Pahala Kencana ringsek setelah ditabrak truk tangki di Kendal menjadi tontonan warga. ■ Foto: Agus Umaryan
Bersambung ke hal 7 kol 3 RINGSEK: Bagian depan truk tronton hancur usai terlibat tabrakan karambol di Pantura Kudus. ■ Foto: Ali Bustomiyan
Anggota Gafatar Ditampung di Donohudan SEMARANG - Sekitar 1.529 orang eks anggota Gerakan Fajar Nusantara yang dipulangkan dalam waktu dekat dari Kalimantan Barat, akan ditampung sementara di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali. Selanjutnya baru mereka akan dikembalikan ke keluarga masing-masing. “Kita carikan tempat yang bisa menampung 1.500 orang lebih, di sana akan dilakukan proses pemulihan ideologi dan keyakinan yang melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI), tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, psikolog, serta TNI-Polri,” kata Gubernur Ja-
wa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Kamis (21/1). Hal tersebut disampaikan Ganjar dalam rapat koordinasi bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, MUI Jateng, TNI-Polri, dan KemenBersambung ke hal 7 kol 3
MUI Beri Kesempatan Taubat
RAPAT KOORDINASI: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggelar rapat koordinasi dengan Polri dan TNI di Kantor Gubernur Kamis (21/1), membahas rencana kedatangan ribuan pengungsi Gafatar. Foto:Weynes
KAJEN - Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Pekalongan meminta agar masyarakat menyambut dengan baik mantan Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) yang akan pulang ke kampung halamannya. Mereka dinilai anak-anak bangsa yang tersesat dan korban dari keadaan, karena terpengaruh atau bahkan hanya ikut-ikutan gerakan itu saja. “Pengikut Gafatar merupakan anak-anak bangsa yang menjadi korban dari elit-elitnya. Mari sambut mereka de-ngan baik. Jika mereka salah, kita benarkan. Jika mereka ter-sesat,
kita bimbing. Islam merupakan agama Rahmatan Lil Alamin, yang membawa kedamaian, kesejukan, dan keselamatan bukan hanya untuk umat muslim saja, namun seluruh makhluk di dunia ini,” ungkap Ketua FKUB Kabupaten Pekalongan, M Dzikron, dalam acara Sosialisasi Menyikapi Paham Radikalisme di Aula Mapolres Pekalongan, Kamis (21/1). Dzikron tetap mengingatkan masyarakat untuk mengantisipasi gerakan-gerakan yang bertentangan dengan Pancasila, Bersambung ke hal 7 kol 1
■ Warga Blokir Tol Solo-Semarang
Sekda Minta Rakyat Tak Dirugikan Refleksi Terhadap Pendidikan Islam Kita Oleh : Noor Achmad (Rektor Unwahas Semarang) BANYAK pertanyaan ditujukan kepada kami apakah pendidikan Islam selama ini sudah cukup efektif atau belum. Pertanyaan ini wajar mengingat bahwa umat Islam di Indonesia adalah mayoritas. Namun demikian, masih cukup banyak persoalan yang dihadapi umat Islam maupun oleh bangsa Indonesia itu sendiri. Tetapi menimpakan nasib bangFoto: Dok
Bersambung ke hal 7 kol 3
SEMARANG - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng Sri Puryono mengklaim demo yang dilakukan warga Salatiga di jalan tol seksi III Bawen karena miskomunikasi. Ia mengatakan sudah mendapatkan laporan dari Pemkab Semarang dan Salatiga untuk menyelesaikan perkara tersebut. “Sekarang sudah diselesaikan, dan dari pihak pengembangnya sudah siap menyanggupi untuk melakukan janji pada fasum (fasilitas umum) itu,” ungkap Sri Puryono saat dihubungi Wawasan, Kamsi (21/1). Pemkab Semarang dan Salatiga sendiri merupakan pihak pemegang komitmen (PPK) pem-
bebasan lahan. Sekda menganggap, komunikasi yang tidak intens antara pengembang dengan warga menjadikan warga tak sabar menagih janji. Ia berharap, masalah sosial dalam pembangunan tol bisa diatasi oleh semua pihak yang terlibat, termasuk Bersambung ke hal 7 kol 1 MENGUKUR : Seorang pekerja dari PT Nindya Karya saat melakukan pengukuran lahan tol yang akan dijadikan akses tol di kawasan Tingkir Tengah, Kecamatan Tingkir, Salatiga, Kamis (21/1). ■ Foto : Ernawaty-yan
Kisah Inspiratif Sinta Dewi
Tuna Rungu dan Wicara Bisa Bikin Batik Mahal Didekati Pengusaha MESKIPUN sudah memiliki anak, pesona aktris Jessica Iskandar tetap mampu menarik perhatian kaum lelaki. Santer terdengar, ibu satu anak ini tengah didekati oleh seorang pen gusaha. Benarkah? “Peres (bohong) ah, bercanda doang itu. Aku belum bisa buka hati tuh,” kata Jessica Iskandar saat ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (21/1). Bersambung ke hal 7 kol 2 Foto: kpl
Perempuan satu ini bisa menjadi inspirasi. Meski berkebutuhan khusus, namun ia bisa menghasilkan karya seni yang bisa membantu perekonomian keluarganya juga. BAGI Sinta Dewi Ranti (23), warga Dusun Sawahan, Desa Pancuranmas, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, dengan keterbatasan fisik bukan harus menyerah begitu saja. Ia bahkan terus berkarya dengan membuat batik tulis. Bahkan hasil goresan
cantingnya, sudah menghasilkan uang jutaan rupiah. “Batik karyanya dijual dengan harga sangat mahal, karena ada yang laku Rp 2,5 juta satu potong, dan dia hanya dibayar sekadarnya, bahkan pernah tidak dibayar, “ ungkap DeBersambung ke hal 7 kol 1 MEMBATIK: Memiliki keterbatasan fisik tidak mempengaruhi Sinta Dewi Ranti (23), warga Dusun Sawahan, Desa Pancuranmas, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, untuk berkarya. ■ Foto: ali subchi-yan