■ Rabu Pon ■ 3 Februari 2016 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE-30 NO: 285
TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203
Bawa Sabu di Warung, Warga Jepara Dibekuk KUDUS – Kepolisian terus gencar melakukan perang terhadap peredaran narkoba. Kali ini petugas Satnarkorba Polres Kudus membekuk Adi Syafii (30), warga Desa Kalipucang, Kecamatan Welahan, Jepara lantaran kedapatan membawa satu paket sabu-sabu. Menurut KBO Satnarkoba Polres Kudus, Ipda Imam Sukirno, Selasa
Duel Uji Konsistensi
(2/2), tersangka dibekuk saat berada di sebuah warung makan di Dukuh Cabean, Desa Papringan, Kecamatan Kalingu Kudus, 25 Januari lalu. Penangkapan tersebut menyusul adanya informasi dari masyarakat mengenai seringnya terjadi transaksi narkoba di sekitar lo-
LONDON Chelsea memili ki tugas berat untuk mem pertahankan performa apik mereka di tangan Guus Hid dink pada tengah pekan ini, saat mereka bertandang ke markas Watford, Vicarage Road, Kamis (4/2) dini hari WIB. The Blues menyong song laga ini dengan keper cayaan diri tinggi. Kedatang an Guus Hiddink pada akhir Desember tahun lalu terbukti mampu mengembalikan mo tivasi para penggawa The Blues dan mencatat hasil tak pernah kalah di sembilan laga terakhir di semua kompetisi. Setelah hasil bagus saat melawat ke mar kas Arsenal akhir pe
Bersambung ke hal 7 kol 1
Bersambung ke hal 7 kol 1
DIBEKUK: Tersangka dibekuk bersama barang bukti dan kini diamankan di Mapolres Kudus. ■ Foto: Ist/Ali Bustomi
Lemahkan KPK, Harus Ditolak ■ Gerindra Tetap Tolak Revisi UU JAKARTA - Mantan pelaksana tugas Wakil Ketua KPK Indriyanto Seno Adji menilai polemik revisi Undang-undang Nomor 30 tahun 2002 tentang KPK perlu ditelaah ulang. Apabila memang revisi tersebut dilakukan maka haruslah memperkuat KPK. “Pada prinsipnya KPK menolak revisi usulan DPR tersebut yang berpolemik sejak tahun lalu. Jadi motivasi belum jelas. Kalau tujuannya memperkuat KPK silakan saja,” kata Indriyanto, Selasa (2/2). Indriyanto menyebut bahwa KPK pernah diminta memberi masukan tentang usulan revisi tersebut. Namun Indriyanto tidak tahu apakah usulan dari KPK sejalan dengan apa yang dikehendaki DPR. “KPK memang pernah dimintai masuk-
an oleh pemerintah dan memang ada empat masukan tersebut. Jadi kami belum tahu apakah usulan DPR itu sama,” kata Indriyanto. Menurut Indriyanto, pemerintahan Jokowi telah berkomitmen dengan KPK apabila revisi itu melemahkan, maka akan ditolak. Hal tersebut dipahami Indriyanto ketika masih menjabat sebagai pimpinan KPK. “Itu yang saya pahami. Bersambung ke hal 7 kol 3
Suami & Kembaran Mirna Tuduh Jessica Bohong JAKARTA - Suami dan kembaran Wayan Mirna Salihin, Arief Soemarko dan Sendy kini buka suara atas kematian Mirna. Keduanya bahkan dengan lantang menyebut Jessica telah berbohong. “Saya diberikan fakta-fakta oleh penyidik dengan ini saya yakin, bahwa apa pun semua yang diomongkan Jessica di media itu adalah bohong, semuanya bohong,” jelas Arief kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (2/2). Sementara saat ditanya apakah memiliki hubungan de-
ngan Jessica, Arief enggan berkomentar. “Saya tidak bisa komentar itu. Itu saja yang bisa saya omong. Enggak ada yang lain, semua nanti dibeber di pengadilan,” katanya sambil bergegas pergi. Hal senada juga diungkapkan kembaran Mirna, Sendy. Sendy yang sebelumnya bungkam, kini dengan keras menyebut Jessica berbohong. “Ya pokoknya yang dikatakan Jessica itu bohong, karena kita sudah lihat semuanya itu semua bohong,” ucap Sendy. Sementara saat ditanya soal Bersambung ke hal 7 kol 1
MKD Verifikasi Kasus Masinton
SERAHKAN BERKAS: Direktur LBH APIK Ratna Bantara Mukti (kiri) menyerahkan berkas laporan kasus Dita Aditia yang menjadi korban pemukulan anggota DPR Masinton Pasaribu kepada perwakilan sekretariat Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/2). ■ Foto: Antara
JAKARTA - Dita Aditia melalui LBH APIK akhirnya melaporkan anggota FPDIP Masinton Pasaribu ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR. MKD pun akan memverifikasi laporan tersebut. “Setelah terima laporan, MKD akan verifikasi. Karena ini ranah hukum, MKD akan koordinasi dengan penyidik untuk minta bahan yang dibutuhkan,” kata Wakil Ketua MKD, Sufmi Dasco Ahmad di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (2/2). Dita memang sudah melaporkan Masinton ke Bareskrim Polri dengan dugaan penganiayaan pada 30 Januari lalu. MKD juga akan memantau berjalan Bersambung ke hal 7 kol 3
2,67 Juta Warga Belum E-KTP SEMARANG Sebanyak 2.673.496 warga Jateng be lum memiliki KTP Elektronik (eKTP) hingga awal 2016. Sekretaris Komisi A DPRD Jateng Ali Mansyur mengim bau, agar Dinas Kependu dukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) di semua dae rah proaktif melakukan jem put bola. Melalui Dinas Kete nagakerjaan, Transmigrasi, dan Kependudukan (Disna kertrans) Jateng harus diko ordinasikan agar berkesi nambungan. Bersambung ke hal 7 kol 3
Kisah WD Dibui 26 Hari Bersama Balita
Makna Kesepian PENYANYI cantik Raisa Andriana sukses menunjukkan kemampuan akting lewat film debutnya bejudul Terjebak Nostalgia. Pada film ga rapan sutradara Rako Prijanto ini Raisa diceritakan menjalin kasih dengan Maruli Tampubolon yang berperan sebagai Sora. Raisa yang ditinggalkan sang kekasih untuk menimba ilmu mu sik di New York merasa kehilang Bersambung ke hal 7 kol 1 Foto: kpl
Tak Bisa Tidur, Dibayangi Perasaan Waswas Kasus penahanan WD, seorang ibu rumah tangga bersama anaknya yang masih berusia lima bulan gara-gara menikah siri masih menjadi buah bibir di kalangan masyarakat. Setelah ditahan selama 26 hari, hakim akhirnya menangguhkan penahanan WD menjadi tahanan kota. WAJAHNYA terlihat sumringah saat keluar dari pintu jeruji besi. Meskipun begitu, WD (35), warga Desa Kaliwangi, Kecamatan Purwojati Banyumas tetap menunduk sambil menggendong anaknya yang baru berusia lima bulan. “Ba-
dannya sedikit panas, kemarin baru imuninasisi,” tutur perempuan berbaju putih tersebut, sambil terus mendekap anaknya. WD merupakan pelaku nikah siri yang kurang beruntung, karena akibat perbuatannya tersebut ia harus mendeBersambung ke hal 7 kol 1 KELUAR RUTAN: Pelaku nikah siri yang dibui, WD (menggendong anak) bersama pengacaranya, Aan Rohaeni sesaat setelah keluar dari Rutan Banyumas, Selasa (2/2). ■ Foto: Hermiana E Effendi