■ Rabu Kliwon ■ 10 Februari 2016 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE-30 NO: 290
TERBIT 20 HALAMAN - ISSN 0215-3203
PASANG SPANDUK : Sejumlah guru honorer Blora memasang spanduk di moncong bus sebelum berangkat ke Istana. Para guru honorer dari berbagai daerah di Jateng tersebut, Rabu hari ini akan menemui Jokowi dan MenPANRB. Mereka akan menagih janji pemerintah segera diangkat menjadi PNS. ■ Foto: Wahono
Guru Honorer Tagih Jokowi ■ Nglurug ke Istana Minta Diangkat PNS SEMARANG - Ribuan guru tidak tetap (GTT) yang tergabung dalam Forum Komunikasi GTT dari berbagai daerah di Jateng ‘nglurug’ ke Jakarta. Mereka akan menagih janji pemerintahan Jokowi yang sebelumnya menjanjikan diangkat menjadi PNS, Selasa (9/2). Ketua FK-GTT Jepara, Ahmad Choiron Nasir, menyatakan, keberangkatan rombongan menuju Jakarta merupakan bagian perjuangan mereka untuk mendapatkan nasib lebih baik. Di Jakarta, rombongannya akan berkumpul bersama dengan rombongan lain dari seluruh Indonesia. Selanjutnya bersama-sama para guru GTT akan menemui Presiden Jokowi di Istana Negara. “Kami ke Jakarta untuk bersilahturahmi dengan Pak Joko Widodo. Kami mau menagih janji pemerintah yang sudah
menjanjikan pengangkatan kami menjadi guru PNS,” ujar Ahmad Choiron Nasir, di Pendapa Kabupaten Jepara, sesaat sebelum berangkat ke Jakarta. Dari Jepara sekitar 300 GTT (Guru Tidak Tetap) ‘nglurug’ ke Jakarta. Mereka berangkat menggunakan lima buah bus dari Pendapa Kabupaten Jepara, Selasa (9/2). Sebelumnya, pada 15 September 2015, para guru GTT melakukan aksi demonstrasi ke Jakarta. Saat itu, Pemerintah menjanjikan akan mengangkat mereka menjadi PNS secara
bertahap sampai 2019. Namun sampai awal tahun 2016 ini, janji tersebut belum dilaksanakan oleh Pemerintah. Sikap inilah yang kembali membuat para GTT merasa kecewa, dan kembali melakukan aksi ke Jakarta. Ketua PGRI Jepara, Kiswadi menyatakan, pihaknya merestui perjuangan para GTT tersebut. Mereka harus mendapatkan imbalan yang pantas atas kerja yang selama ini dilakukan. Selanjutnya pihaknya berharap, jika nantinya perjuangan tersebut terkabul, diharapkan bisa menjadi motiva- si bagi para guru untuk lebih baik dalam menjalankan tugasnya. “Dengan imbalan yang pantas, para guru akan lebih bagus lagi dalam memberikan darma baktinya. Mereka akan lebih focus dalam menjalankan tuBersambung ke hal 7 kol 3
Jokowi Diingatkan Nawacita
Ajak DPD Satu Kantor SEMARANG Gubernur Jawa Te ngah Ganjar Pranowo tidak menye tujui wacana pembubaran Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Ganjar hanya setuju jika peran DPD lebih dioptimalkan untuk ikut serta dalam pembangunan. Menurut Ganjar, pembubaran DPD harus mengubah undangun dang sehingga butuh proses dan waktu yang panjang, juga biaya eks tra. “Tidak efektif lah. Menghilang kan DPD harus mengubah undang undang lho. Kalau mau ya mengu bah undangundangnya dulu, itu pun butuh proses, waktu dan biaya lagi,” ujar Ganjar usai menghadiri tasya kuran Hari Pers di Kantor PWI Ja teng, Selasa (9/2). Lebih lanjut, Ganjar setuju jika Bersambung ke hal 7 kol 3
Ganjar Pranowo Foto: Ant
JAKARTA Presiden Joko Widodo dalam berbagai ke sempatan menyatakan me nolak adanya upaya pele mahan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi. Se jumlah pegiat antikorupsi pun meminta Presiden me narik usulan revisi Undang undang Nomor 30 tahun 2002 tentang KPK dari DPR. “Pemerintah harus mena rik dukungannya menolak usulan DPR itu harus tegas dan jelas. Kalau pemerintah nya tidak mengatakan itu be rarti melanggar ideologi yang selama ini menjadi habitus nya Pak Jokowi yang jadi gu gus bertindaknya Pak Joko wi itu nawacita. Jadi segala Bersambung ke hal 7 kol 3
Kepala Daerah Dilantik Serentak SEMARANG - Sebanyak 17 Kepala dan Wakil Kepala Daerah akan dilantik pada Rabu (17/2) di Lapangan Pancasila Simpanglima Semarang. Kepala daerah (Kada) terlantik diimbau menjauhi Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), serta harus langsung bekerja. Anggota Komisi A DPRD
Jateng Bambang Joyo Supeno menyatakan, Kada terlantik harus berani memenuhi janji yang sudah dikampanyekan saat jelang Pilkada. Tak hanya itu, mereka juga diimbau agar tidak pecah secara internal antara Kepala Daerah dan Wakilnya, supaya tidak mengganggu stabilitas pemerintahan. “Kan ada yang sudah di-
pilih rakyat tapi malah berkelahi sendiri. Itu jelas mengganggu pemerintahan. Kepala daerah, sebisa mungkin saling membagi tugas dan porsinya masing-masing dengan wakilnya, agar tidak ada yang merasa ‘tidak dipakai’. Termasuk kepala daerah juga harus langBersambung ke hal 7 kol 1
Ba’asyir Minta Pengadilan Jujur
BAP: Terpidana Abu Bakar Ba’asyir menandatangani berita acara pemeriksaan (BAP) pada sidang peninjauan kembali (PK) di Pengadilan Negeri Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (9/2). ■ Foto: antara
CILACAP – Sidang permohonan Peninjauan Kembali (PK) atas nama Abu Bakar Ba’asyir telah selesai dilaksanakan setelah Selasa (9/2) Pengadilan Negeri (PN) Cilacap menggelar agenda pembacaan kesimpulan PK tersebut. Hanya saja dalam agenda tersebut, baik JPU (Jaksa Penuntut Umum) maupun kuasa hukum (Tim Pembela Muslimred) Abu Bakar Ba’asyir sepakat untuk tidak membacakan kesimpulan. Majelis hakim yang dipimpin Nyoto Hindaryanto beranggotakan Zulkarnaen dan Akhmad Budiman akhirnya menskorsing persidangan selama 30 menit untuk Bersambung ke hal 7 kol 1
Tanggeran ’Desa Durian’ di Banyumas
Pembeli Bebas Petik Sendiri dari Pohon Dihujat PENAMPILAN penyanyi Rini Wulandari yang men jadi model untuk cover ma jalah khusus pria dewasa yakni Maxim, menuai keca man dari netter. Di majalah tersebut, penyanyi jebolan “In donesian Idol” itu pun meng unggah fotonya ketika menjadi cover majalah edisi Februari 2016 ini. Tampak Rini berpose seksi Bersambung ke hal 7 kol 3 Foto: kpl
Bila jalan-jalan di kebun bunga atau di tempat wisata yang menyajikan pemandangan indah tentu sudah sering dilakukan orang. Namun bagaimana dengan jalan-jalan di kebun durian yang siap panen? Tentu penasaran segera memetiknya. BAU harum durian menggoda sepanjang jalan. Hal ini lah yang disajikan Desa Tanggeran, Kecamatan Somagede, salah satu desa penghasil durian di Kabupaten Banyumas. Penduduk di desa tersebut sebagian besar menjadi petani durian, mengingat tanah di wilayah tersebut sangat cocok ditanami
durian. “Dari total 2.200 kepala keluarga (KK) di desa ini, sebanyak 40 persen bekerja sebagai petani durian,” kata Kepala Desa Tanggeran, Daryono. Tanah di desa durian tersebut mempunyai ketinggian sekitar 500 meter di atas permukaan laut. Dataran ini sangat Bersambung ke hal 7 kol 1 MEMILIH: Pembeli buah durian sedang memilih langsung buah dari pohon di Desa Tanggeran, Kecamatan Somagede, Kecamatan Banyumas. ■ Foto: Hermiana E Effendi