■ Rabu Legi ■ 2 Maret 2016 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000
TAHUN KE-30 NO: 308
Duel Beraroma Dendam
TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203
LIVERPOOL Liverpool akan melakoni duel pe nuh aroma dendam kala menjamu Manchester City di matchday 28 Premier League di Anfield, Kamis (3/3) dini hari WIB. Pertandingan ini memang penuh dengan aro ma dendam, khususnya bagi Liverpool. Sebab pa sukan Jurgen Klopp itu baru saja dikalahkan oleh City dalam final Capital One Cup di Wembley akhir pekan kemarin. Bersambung Kans untuk mem ke hal 7 kol 1 balas dendam pada
Aguero
Lallana
Budaya Patriarki Picu Perceraian
Foto: Haw
Nur Agustina KAJEN - Tingginya angka perceraian di Jawa Tengah salah satunya dipicu budaya patriarki yang kental, dimana seorang laki-laki atau suami masih dominan di keluarga. Akibatnya, kesetaraan dan keadilan gender terabaikan. Padahal beban seorang perempuan di dalam keluarga begitu berat. Maka tidak heran, jika kasus gugat cerai paling dominan justru diajukan oleh pihak perempuan. Psikolog dari Pekalongan, Nur Agustina SPSi MM, Selasa (1/3), membenarkan jika angka perceraian di Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, dan
Batang sangat tinggi, dan ratarata yang menggugat cerai adalah pihak perempuan. Menurutnya, perceraian itu diakibatkan oleh banyak faktor. Salah satunya budaya patriarki yang tinggi, yakni faktor keayahan atau laki-laki masih sangat dominan di pihak keluarga, sehingga keadilan dan kesetaraan gender belum berjalan dengan baik. “Kita baru saja bertemu dengan Panitera Pengadilan Agama di Pekalongan dan mendiskusikan fenomena tingginya perceraian ini. Menarik untuk dibahas. Namun, terlepas dari kedudukan kedua belah pihak antara suami dan istri, salah satu faktornya masih tingginya budaya patriarki di tengah-tengah masyarakat, sehingga tidak ada keadilan dan kesetaraan gender,” ujar dia. Dikatakan, peran ganda perempuan sangat berat, karena di satu sisi harus bekerja dan harus merawat keluarga di rumah. Jika budaya patriarki masih dominan, maka peran perempuan akan terasa berat sebelah. Akumulasi persoalan yang ada Bersambung ke hal 7 kol 1
Hendi Tutup SK, Mirna Tolak GBL SEMARANG Pemerintah menabuh genderang perang melawan lokalisasi prostitusi. Dibuktikan dengan akan ditutupnya seluruh lokalisasi prostitusi di Indonesia. Pemerintah menargetkan tahun 2019 Indonesia bebas lokalisasi. Tak terkecuali di Semarang. Walikota Semarang Hendrar Prihadi menyatakan siap menutup lokalisasi Argorejo atau biasa dikenal Sunan Kuning (SK). “Kalau soal menutup lokalisasi, saya setuju, Pemkot Semarang tentu juga akan mendukung. Penutupan ini sebagai bentuk dukungan rencana pemerintah pusat yang akan menutup lokalisasi prostitusi di seluruh Indonesia,’’ tegas Hendi di Balaikota, Selasa (1/3). Dia menjelaskan, soal penutupan lokalisasi adalah hal mudah terlebih melihat pengalaman penutupan Lokalisasi
Gapura masuk lokalisasi Sunan Kuning. Foto: dok
Bersambung ke hal 7 kol 3
Digandeng David Foster PAGELARAN Java Jazz Fetival 2016 berlangsung akhir pekan ini di Jakarta International Expo. Puluhan musisi da lam dan luar negeri pun menyiapkan pe nampilan terbaiknya. Selain itu, sejumlah kolaborasi langka juga dipastikan tercipta. Setelah tadi Mocca menggandeng Viki ‘Burgerkill’, kini giliran solois cantik Lea Simanjuntak yang melancarkan ‘serangan’. Lea dipastikan menjadi satusatunya pe Bersambung ke hal 7 kol 1 Foto: kpl
Kalah Praperadilan, Jessica akan Beberkan di Sidang JAKARTA - Pengacara Yudi Wibowo Sukinto menerima putusan PN Jakpus yang menolak gugatan praperadilan kliennya, Jessica Kumala Wongso. Meski demikian, Yudi tetap menilai penahanan Jessica di Rutan Polda Metro Jaya tidak sah di mata hukum. “Itu kan prosesnya saja, penahanan. Yang
kita maksud kan penahanan tidak sah, itu saja,” ujar Yudi usai mengikuti jalannya persidangan dengan agenda putusan di PN Jakpus, Selasa (1/3). “Enggak masalah, itu putusan hakim,” imbuhnya. Pihaknya juga akan menunggu berkas perkara lengkap (P21) untuk diserahkan dari Polda Metro Jaya ke Kejaksaan Tinggi DKI. Selanjutnya,
Yudi Cs akan menunggu sidang pokok perkara kasus kematian Wayan Mirna Salihin digelar. “Tunggu P21, pokok perkara diadili. Kalau diadili kan Jessica datang,” kata Yudi yang mengenakan kemeja putih tersebut. Sejauh ini, lanjut Yudi, berBersambung ke hal 7 kol 3
Foto: Dok
Jessica Wongso K
Mengenal Lokalisasi Sunan Kuning
Nama SK Lebih Populer Ketimbang Argorejo Lokalisasi Sunan Kuning (SK) di Semarang konon dikenal sebagai salah satu lokalisasi terbesar di Indonesia. Sebutan SK lebih populer dari nama resminya, yaitu lokalisasi Argorejo. BERBEDA dengan Dolly atau Kalijodo yang dihapus oleh pemerintah setempat, lokalisasi Sunan Kuning hingga kini masih menjadi wacana untuk ditutup. Namun seiring perjalanan waktu, karena ada program pemerintah pusat yang akan menghapus lokalisasi prostitusi, maka Walikota Semarang Hendrar Prihadi mulai mengeluarkan wacana pembubaran.
Di luar masalah itu, Sunan Kuning ternyata menyimpan sejumlah fakta sejarah. Konon di Kelurahan Kalibanteng Kulon ada petilasan yang dipercaya sebagai makam Sunan Kuning. Sunan Kuning adalah nama lain Mas Garendi, pememimpin pemberontakan orangorang Tionghoa terhadap KarBersambung ke hal 7 kol 3 PEMBINAAN; Pengurus lokalisasi saat melakukan pembinaan anak asuh yang bekerja di Resosialisasi Argorejo Sunan Kuning, beberapa waktu lalu. ■ Foto : dok/Felek Wahyu