WAWASAN 15 Maret 2016

Page 1

■ Selasa Wage ■ 15 Maret 2016 Harga Eceran Rp 2.000 Harga Langganan Rp 50.000

TAHUN KE-30 NO: 318

TERBIT 20 HALAMAN - ISSN 0215-3203

■ Pdt Petrus Agung Purnomo Kembali ke Rumah Bapa

SEMARANG ­ Pemuka aga­ ma The Holy Stadium Jemaat Kristen Indonesia (JKI) Injil Ke­ rajaan, Pendeta Petrus Agung telah tiada. Ribuan umat JKI memadati gereja di Grand Ma­ rina Bay, Semarang, Senin (14/3) pukul 19.00 WIB untuk mengantar kepergian pendeta tersebut. Pihak gereja di hada­ pan jemaat tersebut juga telah menginformasikan kepergian pendeta Petrus Agung. Pesan yang disampaikan gereja juga langsung menyebar ke jemaat JKI lewat telepon seluler. “Telah menyelesaikan tugas dan kembali ke rumah Bapa di Surga, pendeta yang kami ka­

Ribuan Jemaat Berharap Keajaiban sihi, Petrus Agung Purnomo. Pak pendeta meninggal pada Minggu (13/3)pukul 23.00 WIB,” kata jemaat JKI Injil Ke­ rajaan, Setya. Siswa SMA Te­ rang Bangsa itu juga turut serta dalam doa bersama di Holy Stadium. Sebelumnya pada pukul 12.00­ 15.00 WIB, ribuan je­ maat JKI juga menggelar doa bersama berharap mukjizat atau keajaiban kebangkitan

pendeta Petrus Agung. Jemaat itu bersehati dan berdoa bersama untuk pen­ deta. Saat doa bersama itu, pendeta Petrus berada di atas podium gereja dalam keadaan terbaring. Meski ada kabar pendeta meninggal, namun je­ maat masih meyakini akan ada pertolongan Tuhan. “Bapa Petrus Agung sedang koma. “Doa bersama untuk kesehat­ an pak pendeta ini dimulai jam

12.00 hingga 15.00. Pak pen­ deta masih koma karena sakit, mohon doanya,” kata Wong, salah satu jemaat yang didau­ lat maju ke podium gereja. Ter­ lihat banyak jemaat menangis untuk pendeta yang juga dike­ nal dekat dengan politikus maupun kepala daerah. Sekitar pukul 15.00, pende­ ta Petrus dibawa masuk ke da­ lam sebuah ruangan mening­ galkan podium gereja. Se­

belumnya, majelis gereja eng­ gan dikonfirmasi para warta­ wan yang datang ke Holy Stadium. Melalui petugas kea­ manan, mereka menyampai­ kan tidak ada konfirmasi dari pihak gereja terkait pendeta. “Mohon maaf, gereja tidak memberikan konfirmasi. Ba­ pak bisa mendengar informa­ sinya tadi,” tandas seorang petugas keamanan yang me­ neruskan pesan lewat pesa­ wat handie talkie (HT). Diper­ oleh informasi, pihak gereja juga menolak karangan bunga yang hendak disampaikan ke Bersambung ke hal 7 kol 6

Foto: Dok

Agung Purnomo

TERAPI OZON Berujung Duka ■ Ketum PB PGRI Meninggal JAKARTA - Empat pasien Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr Mintohardjo, Jakarta, meninggal. Insiden ini diduga akibat kebakaran di ruang tabung Pulau Miangas di Gedung Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT), seorang di antaranya Dr Sulistyo, Ketua Umum PB PGRI yang juga anggota DPD asal Jateng, Senin (14/3). Insiden ini mengakibatkan empat orang meninggal, seorang di antaranya Ketua Umum PB PGRI, Dr Sulistyo MPD yang juga anggota DPD asal Jateng, Senin (14/3). “Pada Senin (14/3) pukul 13.00 WIB telah terjadi keba-

Foto: Dok

Sulistyo

karan di ruang tabung chamber Pulau Miangas Gedung RUBT lama RSAL Mintohardjo yang diduga akibat korsleting listrik sehingga menimbulkan asap putih lebat dan pasien yang ada Bersambung ke hal 7 kol 1

Selamat Jalan Pejuang Guru bruari 1962 dalam memperjuangankan para guru sudah sangat terasa sejak 14 tahun lalu, ketika UU Guru dan Dosen (UUGD) belum disahkan. Posisinya sebagai Sekretaris Umum PGRI Jateng bersama Ketua PGRI Jateng saat itu Dr Sudharto menjadikan dirinya harus bolak-balik SemarangJakarta. Bukan hanya berupaya menggolkan UU tersebut lewat saluran resmi, demo turun ke jalan pun dilakukannya.

NAMA Dr Sulistiyo begitu lekat dengan para guru di seluruh Indonesia. Bukan hanya karena jabatannya sebagai Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), namun lebih dari itu perjuangannya selama ini dalam upaya meningkatkan harkat, martabat hingga kesejahteraan para guru seakan tidak pernah berhenti. Sepak terjang pria kelahiran Kabupaten Banjarnegara 12 Fe-

Perjuangannya dalam membela guru tidak hanya berhenti setelah UUGD disahkan pada 2005 lalu. Tuntutan pengangkatan guru honorer menjadi PNS dilakukannya terus-menerus dari tahun ke tahun, apalagi menyangkut guru honorer K2. Sudah berpuluh kali dia menyelenggarakan pertemuan baik berbentuk diskusi, sarasehan hingga seminar menyang-

Mendobrak Tradisi M A N ­ CHESTER ­ Manchester City su­ dah menapakkan satu kaki menuju babak per­ empat final Liga Cham­ pions musim ini. Untuk bisa membawa satu kaki mereka menuju babak delapan besar, The Citizens akan menjamu wakil Ukraina Dy­ namo Kiev di Etihad Sta­ dium, Rabu (16/3) dini hari WIB. Pada leg pertama yang digelar di markas Kiev, Bersambung ke hal 7 kol 3

Bersambung ke hal 7 kol 1

16 Ribu BuruhTolak Tarif BPJS PURWOKERTO – Sebanyak 16 ribu lebih buruh di Kabupaten Banyumas yang tergabung dalam Serikan Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Banyumas menolak rencana kenaikan iuran BPJS Kesehatan yang dianggap memberatkan pekerja dan perusahaan. BPJS juga dianggap belum memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat, tetapi sudah mau menaikkan tarif. “BPJS Kesehat an ini kan satu-sa-

Foto: Hermiana

Haris Subyakto

tunya lembaga pelayanan jaminan kesehatan yang diwajibkan oleh pemerintah, harusnya pelayanan diperbaiki terlebih dahulu, ini malah ujung-ujungnya menaikan tarif,” kata Ketua SPBS Banyumas, Haris Subyakto, Senin (14/3). Menurutnya, pelayanan BPJS saat ini masih jauh dari yang diharapkan masyarakat. Haris mencontohkan, untuk berobat menggunakan BPJS, masyarakat harus meminta rujukan terlebih dahulu kepada faskes (fasiBersambung ke hal 7 kol 3

Siswa SD Sulap Sampah Plastik jadi Batasam

Ide Muncul Ketika Sendang Senjoyo Penuh Plastik Belum Pede PENYANYI Nafa Urbach ternyata belum berminat tam­ pil di televisi lagi. Istri Zack Lee itu mengaku belum ingin eksis di televisi lagi karena belum percaya diri (pede) bentuk tubuhnya. “Lagi nggak mood di TV aja, lagi gemuk banget,” ujar Nafa di Trans TV, Jakarta Selatan, Senin (14/3). Saat ini Nafa lebih sibuk mengu­ rus dua bisnisnya. Ibu satu anak itu tengah menekuni bisnis kuliner dan kecantikan. Bersambung ke hal 7 kol 2 Foto: dtc

Kreativitas siswa SDN 03 Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, patut mendapat apresiasi. Atas bimbingan guru, para siswa memiliki ide kreatif menyulap sampah plastik menjadi bahan dasar batu bata yang dia sebut batu bata sampah (batasam). SEORANG guru pembimbing siswa SDN 03 Tegalwaton, Sri Listiyani mengakui, pembuatan Batasam tersebut sudah dilakukan sejak pertengahan tahun 2015. ‘’Ka-

mi memanfaatkan sampah plastik yang banyak dibuang warga saat beraktivitas mandi dan mencuci di Sendang Senjoyo Tengah. Sampah plastik itu kita buat menjadi Batasam,’’ ungkapnya di sela pembukaan lomba program unggulan dan Bersambung ke hal 7 kol 1 BATASAM: Wakil Bupati Semarang Ngesti Nugraha melihat Batasam hasil karya siswa SDN 03 Tegalwaton Tengaran saat membuka lomba program unggulan dan inovasi SD/MI di Bergas, Senin (14/3). ■ Foto: Rusmanto Budhi


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.