WAWASAN 22 Juni 2016

Page 1

■ Rabu Pon ■ 22 Juni 2016 Harga Eceran Rp 3.000 Harga Langganan Rp 70.000

TAHUN KE-31 NO: 80

TERBIT 24 HALAMAN - ISSN 0215-3203

Medan Berlumpur, Evakuasi Chessna Manual DEMAK - Sehari pascajatuh di area tambak Gojoyo Wedung, pesawat berjenis Cessna 172 PK - NIV mulai dievakuasi, Selasa (21/6). Namun karena terhalang sulitnya medan, proses pemindahan pesawat latih tersebut di-

lakukan manual dengan mengerahkan puluhan warga, Kapolres Demak AKBP Heru Sutopo melalui Kapolsek Wedung Iptu Untung Supriyadi menuBersambung ke hal 7 kol 3

EVAKUASI MANUAL: Sebanyak 30 warga bergotong royong menarik bodi Cessna 172 PK - NIV yang jatuh di pertambakan Wedung Demak, kemarin. ■ Foto : sari jati

Tol Pejagan-Pemalang Minta Korban Nyawa ■ CRV Tabrak Truk, Ibu dan Anak Tewas BREBES – Jalan Tol PejaganPemalang yang baru diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden Jokowi meminta korban jiwa. Sebuah mobil Honda CRV Nopol D 20 FI menghantam sebuah truk yang tak dikenal di Jalan Tol Pejagan-Pemalang KM 257 termasuk dalam wilayah Desa Rancawuluh, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Selasa (21/6). Akibat insiden tersebut, dua penumpang Honda CRV tewas di lokasi kejadian (TKP) tersebut. Bersambung ke hal 7 kol 1

Korban Longsor Segera Direlokasi

Mission Impossible DECINES CHARPIEU - Portugal akan berusaha untuk meloloskan diri dari grup F ke babak 16 besar Piala Eropa 2016. Untuk itu Cristiano Ronaldo cs bertekad meraih kemenangan perdana dengan meredam Hungaria pada laga terakhir grup F di Stadion Olympiue Lyonnaise, Rabu (22/6) pukul 23.00 WIB. Menjadi tim yang paling diunggulkan di grup F ternyata pada kenyataannya Portugal tampil di bawah performa. Anak asuh Fernando Santos tersebut hanya meraih dua hasil seri dari dua pertandingan pertama mereka di Piala Eropa 2016. Alhasil saat ini mereka berada di peringkat ketiga klasemen grup F dengan raihan dua poin. Jika mereka tidak kunjung memperbaiki

SEMARANG - Berkaca dari pengalaman longsor Banjarnegara tahun 2014 lalu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengambil langkah cepat untuk merelokasi warga yang terkena dampak. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan masyarakat sudah bersedia direlokasi. Hal itu diketahui setelah dirinya meninjau lokasi longsor di beberapa Kabupaten. “Masyarakat sudah saya dekati dan mereka bersedia kalau pindah. Saya tanya, purun pindah mboten? (Mau pindah tidak?) Mereka jawab, kulo nderek mawon kalih pemerintah (saya ikut saja dengan pemerintah),” kata Ganjar, Selasa (21/6). Berdasarkan pengalaman bencana Banjarnegara, lokasi relokasi langsung dicari tidak lama setelah tanah longsor terjadi. Hasilnya saat ini warga terdampak tanah longsor Banjarnegara sudah menempati lokasi relokasi yang aman. “Kita pararel mulai cari. Sembari mendata, kita mencari sehingga ini selesai recovery, rehabnya sudah siap. Belajar dari Banjarnegara,” tegasnya. Terkait anggaran relokasi, ada strategi yaitu dengan iuran dari pemerintah Kabupaten, Provinsi, dan Pusat serta mela-

Bersambung ke hal 7 kol 3

Ramadan & Revolusi Mental Oleh: H Ahmad Izzuddin Komisi Pembinaan Seni Budaya Islami MUI Jateng HUJAN deras Sabtu malam Minggu, 18 Juni 2016 yang kemudian ada musibah banjir dan tanah longsor di Kendal, Purworejo, Foto: Dok Kebumen, Solo dan sekitarnya, kiranya perlu menjadi muhasabah kita. Bersambung ke hal 7 kol 1

Bersambung ke hal 7 kol 3 Rabu, 22 Juni 2016

Kamis, 23 Juni 2016

11.44 WIB

04.19 WIB

15.04 WIB

04.29 WIB

17.36 WIB

Kisah Riza, Korban Longsor Purworejo

Bertahan Hidup Meski 12 Jam Terkubur

18.48 WIB

Serba Cocok TAK hanya sibuk menjalani profesinya sebagai artis dan berbisnis, penyanyi Vicky Shu juga sangat aktif dalam memuaskan hasratnya untuk travelling ke berbagai negara. Rajinnya Vicky pergi ke luar negeri, rupanya penyanyi cantik ini mengaku sama sekali tidak pernah direpotkan dengan gaya makanan di setiap negara. ’’Kalau aku pribadi di negara manapun serba cocok sama makanannya,” kata penyanyi asal Cilacap ini. ■ Kpl-jie Foto: kpl

Bencana longsor yang terjadi di Purworejo, Sabtu (18/6) menyisakan duka yang mendalam. Namun di tengah rasa pilu ada keajaiban. Seorang wanita bertahan hidup setelah 12 jam tertimbun lumpur. DIA adalah Riza Oktavi Nugraheni (24). Pihaknya tak menyangka Sabtu petang lalu akan terjadi musibah yang begitu dahsyat yang menimpa dia dan keluarganya. “Saya sedang santai-santai saja di kamar, menggendong anak sambil duduk. Ibu saya melihat keluar jendela sambil berkata hujannya deres. Setelah itu langsung saya tersapu tanah dari belakang,” cerita Riza. Riza saat ini masih dirawat di RSUD Purworejo, Selasa (21/6) karena luka-luka yang diderita di sekujur tubuhnya. Di RS tersebut

Mensos Khofifah Indar Parawansa menjenguknya dan menyambangi para korban bencana lainnya. Dia mengingat saat itu dia terdorong tanah dari arah belakang. Bayi pe-

rempuannya yang masih berusia 18 bulan pun masih di gendongannya. Lumpur menenggelamkan setengah tubuh Riza, sedangkan sete-

DIBEZUK: Riza Oktavi Nugraheni dibezuk Mensos Khofifah Indar Parawansa di ruang perawatan RSUD Purworejo, Selasa (21/6). ■ Foto: Detik

ngah tubuh lainnya tenggelam oleh air bercampur lumpur. Untuk beberapa saat, Riza masih mendengar anaknya menangis. Namun kesadarannya tak stabil. Beberapa kali dia pingsan kemudian sadar, lalu pingsan lagi. Riza juga merasakan dirinya susah bernapas dan sangat mengkhawatirkan keselamatan anaknya. Pandangannya gelap dan sekujur badannya perih. Ditambah dengan pilunya hati saat mengingat sang ibu yang terlempar di depan matanya. “Lalu sampai saya akhirnya pasrah, kalau memang saya harus sampai di sini saya pasrah. Akhirnya saya tidak sadar, ketika sadar saya sudah ditandu,” kata Riza. Di balik keajaiban itu, rupanya ada peran tangan mungil putri kecil Riza. Saat Riza akhirnya ditemukan, tangan bayinya menutup hidung dan mulut Riza. “Karena Bersambung ke hal 7 kol 6


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
WAWASAN 22 Juni 2016 by KORAN PAGI WAWASAN - Issuu