WAWASAN 02 Juli 2016

Page 1

■ Sabtu Pon ■ 2 Juli 2016 Harga Eceran Rp 3.000 Harga Langganan Rp 70.000

TAHUN KE-31 NO: 89

TERBIT 20 HALAMAN - ISSN 0215-3203

Dendam Rival Abadi BORDEAUX - Partai panas akan kembali digelar pada babak perempat final Piala Eropa 2016. Dua rival abadi dengan sejarah pertarungan yang cukup

KPK Buru Penyuap Panitera JAKARTA - Raoul Adhitya Wiranatakusumah (RAW) masih dikejar KPK. Pengacara itu telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK lantaran menyuap panitera pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) Muhammad Santoso dengan maksud ‘mengatur’ vonis perkara perdata. “RAW sedang dicari, belum ditemukan,” kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di kantornya, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (1/7). Di tempat yang sama, Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan menyebut bahwa tim KPK masih berada di lapangan untuk melakukan pengejaran. Namun dia tidak merinci apakah posisi Raoul masih ada di Indonesia atau sudah di luar negeri. “Tim masih di lapangan, ada pengembangan nanti di-update. Belum ditemukan, mudahmudahan bisa cepat,” ucap Basaria. Raoul ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK lantaran memberi suap pada Santoso. Raoul

panjang Jerman dan Italia akan saling bertemu di Stadion De Bordeaux, MingBersambung ke hal 7 kol 3

’Brexit’ Macet 10 Km BREBES – Arus mudik Lebaran 2016, Jumat (1/7) terus mengalir masuk ke Jawa Tengah. Padatnya kendaraan pemudik mengakibatkan kemacetan panjang sekitar 10 kilometer di ‘Brexit’ (Brebes Exit). Hingga semalam gelombang pemudik terus memadati Jateng melalui pintu keluar tol Brebes Timur. “Siang sekitar 10 km, kemudian (kepadatan) menurun, sekitar 6 km,” kata Kasat Lantas Polres Brebes AKP Arfan Sipayung. Untuk mengurai kemacetan, Polres Brebes memberlakukan contra flow melalui Kabupaten Tegal dan Kota Brebes. “Kepadatannya 8 km dari Brebes Timur mulai pukul

Bersambung ke hal 7 kol 1

14.00 WIB,” ujar Kasat Lantas Polres Brebes, AKP Arfan Sipayung. Kendati sudah diurai, namun kendaraan terus bertambah yang umumnya berasal dari wilayah Jakarta. Berdasarkan informasi yang dihimpun, kepadatan terlihat di Bersambung ke hal 7 kol 3

Pemudik Gratis Padati Solo

Malu kepada Diri Sendiri

SOLO - Ribuan pemudik gratis dari ibu kota mulai tiba di Solo Jumat (1/7). Bus program mudik gratis mulai masuk Terminal Tirtonadi sejak Sabtu (1/7) pagi. Tak hanya itu, ratusan se-

Prof Dr Fathur Rokhman MHum

peda motor milik pemudik gratis program Kementrian Perhubungan (Kemenhub) yang diangkut lima unit truk juga berBersambung ke hal 7 kol 1

(Rektor Universitas Negeri Semarang) DIKISAHKAN, ada seekor gajah bertubuh besar. Ketika datang kepadanya seseorang yang akan memberinya minum deFoto: Dok ngan selang seukuran jari kelingking, gajah itu berkata. “Bagaimana mungkin kamu bisa mencukupi minumku haBersambung ke hal 7 kol 3

Sabtu, 2 Juli 2016

Minggu, 3 Juli 2016

11.46 WIB

04.21 WIB

15.06 WIB

04.31 WIB

17.38 WIB 18.50 WIB

BREXIT PADAT: Kendaraan mengantre di pintu keluar tol atau Brexit (Brebes Exit) jalur Pantura, Jumat (1/7). Polisi harus memberlakukan contra flow (melawan arus) di jalur Pantura akibat volume kendaraan pemudik meningkat. ■ Foto: Antara

MOTOR PEMUDIK: Petugas tengah menurunkan sepeda motor milik pemudik program mudik gratis dan ditata rapi di halaman terminal bis Tirtonadi sembari menanti pemiliknya. ■ Foto: Bagus Adji W-yan

Ponpes Darul Falah Sragen

Ajari Ilmu Agama Sembari Wirausaha

Mudik ke Sukabumi PENYANYI Shanty mengungkap rencananya mudik. Seperti tahun sebelumnya, Ramadan kali ini Shanty dan keluarga akan mudik ke Sukabumi. “Mudik ke Sukabumi. Mudik itu sudah tradisi saya ya,” ungkap Shanty, di Jakarta Selatan, Bersambung ke hal 7 kol 1 Foto: kpl

Pondok Pesantren Darul Falah yang berada di Desa Ngepringan, Kecamatan Jenar, Sragen memang tergolong masih berusia muda, karena didirikan tahun 2000. Sang pendiri ponpes Al Munir (41) berasal dari Surabaya Jawa Timur yang hijrah ke Sragen dan mengembangkan ponpes. PERTAMA menginjak Dusun Sukomulyo, Al Munir merasa sedih karena daerahnya gersang, umatnya sangat minim. Melihat kondisi itu, niat Al Munir tak patah semangat tapi semakin

WIRAUSAHA: Terlihat para santri ponpes Darul Falah membuat kerupuk, untuk dipasarkan ke berbagai pasar tradisional dan beberapa mini market. ■ Foto: Sutiyatmoko W-yan

menggebu, untuk melakuan syiar agama Islam. Pada waktu itu, belum punya pondok Al Munir langsung turun ke warga sekitar, dan tak henti-hentinya terus melakukan syiar agama Islam, mengajak warga sekitar untuk shalat dan mengaji. Akhirnya warga Dusun Sukomulyo, Desa Ngepringan, Kecamatan Jenar 60 persen mau menjalankan ibadah. Dari tahun ke tahun, ponpes Darul Falah semakin maju. Sampai saat ini, ada sekitar 300 santri dari berbagai daerah, seperti Ngawi, Purwodadi, Jombang, dan Sragen sendiri, yang nyantri di pondok itu. Dibantu Rifatul Mahmud isterinya, Al Munir mengelola pondok dengan tulus dan sabar. Selain digembleng katam AlBersambung ke hal 7 kol 1


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.