WAWASAN 30 Juli 2016

Page 1

■ Sabtu Legi ■ 30 Juli 2016 Harga Eceran Rp 3.000 Harga Langganan Rp 70.000

TAHUN KE-31 NO: 108

TERBIT 20 HALAMAN - ISSN 0215-3203

Polisi Didesak Bersikap ■ Suap Freddy Rp 540 Miliar Namun sepeninggal dia, mulai terkuak wasiat dan pesan Freddy yang menggegerkan, karena dia mengaku pernah menyuap BNN (Badan Nasional Narkotika) dan pejabat Polri senilai Rp 540 miliar selama bebisnis narkoba. Harris Azhar, Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), mengungkap tuduhan suap ratusan miliar rupiah yang dilakukan terpidana mati narkoba itu kepada BNN dan pejabat Mabes Polri. Harris Azhar memaparkan perbincanganFoto: Dok nya dengan terpidana mati

JAKARTA - Freddy Budiman (42) gembong narkoba asal Surabaya menjadi salah seorang terpidana yang sudah dieksekusi mati di Nusakambangan Cilacap Jumat (29/7).

Harris Azhar

Bersambung ke hal 7 kol 3

■ Penundaan Eksekusi 10 Terpidana Mati

Efek PBB dan Habibie SEMARANG - Pemerintah mengambil kebijakan di detikdetik terakhir untuk menunda eksekusi mati 10 orang terpidana narkoba, di Nusakambangan Cilacap Jumat (29/7) dinihari WIB. Namun Jaksa Agung Muhammad Prasetyo tidak secara tegas mau menje-

laskan pertimbangan lembaganya menunda eksekusi tersebut. Dari rencana 14 orang, yang sudah dieksekusi hanya empat orang yakni Freddy Budiman (37 tahun), Michael Titus (34), Humprey Ejike (40), dan Cajetan Uchena Onyeworo Seck Os-

mane (34). Sedangkan yang lolos dari eksekusi adalah Merry Utami, Pujo Lestari dan Agus Hadi (WNI), Zulfiqar Ali (Pakistan), Gurdip Singh (India), Onkonkwo Nonso Kingsley (Nigeria), Obina Nwajagu (NiBersambung ke hal 7 kol 1

Merry Utami Cs Masih Diisolasi CILACAP – Sebanyak 10 terpidana mati kasus narkoba yang lolos dari eksekusi jilid III di Nusakambangan hingga Jumat (29/7) masih berada di lapas pulau penjara tersebut. Dari kesepuluh terpidana mati ini, sembilan di antaranya berada di ruang sel isolasi LP Batu, sedangkan Merry Utami yang dipisahkan menempati sel isolasi Bersambung ke hal 7 kol 1 KREMASI : Mobil ambulans yang membawa jenazah terpidana mati, Humprey Ejike tiba di Krematorium Eka Pralaya pada Jumat (29/7) pagi pukul 05.40 WIB. ■ Foto: Hermiana E Effendi

Detik-detik Mencekam Jelang Eksekusi Doakan Freddy MODEL cantik Anggita Sari turut berduka atas meninggalnya gembong narkoba Freddy Budiman. Dan saat ini, sebagai teman Anggita hanya berdoa yang terbaik untuk Freddy. ‘’Saat ini, sebagai teman saya hanya berdoa yang terbaik untuk Freddy. Doa saya selalu ada buat mas Freddy. Saya sama dia Bersambung ke hal 7 kol 6 Foto: Bintang.com

Freddy Ucapkan Takbir, Titus dan Humprey Menangis Eksekusi empat terpidana narkoba di Limus Buntu Nusakambangan menyisakan banyak cerita haru. Terlebih mereka dieksekusi dalam guyuran hujan lebat dan angin kencang Jumat (29/7) dinihari WIB, yang membuat suasana kian mencekam. SEJAK pukul 23.30 WIB Pulau Nusakambangan diguyur hujan lebat disertai angin kencang. Padahal saat itu merupakan detik-detik rencana pelaksanaan eksekusi 14 terpidana mati. Tiadanya informasi resmi dari Kejaksaan Agung terkait pelaksanaan Bersambung ke hal 7 kol 3

Terhambat Tenda Roboh CILACAP - Eksekusi terpidana mati kasus Jumat (29/7) dini hari ternyata berjalan tak semulus yang dibayangkan. Berbagai hambatan disebut menghiasi pelaksanaannya di Pulau Cilacap. Nusakambangan, Faktor pertama adalah kendala cuaca saat proses eksekusi berlangsung. Kuasa hukum terpidana mati asal Pakistan Zulfiqar Ali, melalui informasi dari Saut Edward Rajagukguk yang mengikuti proses di Nusakambangan menyebutkan, pelaksanaan eksekusi diwarnai dengan robohnya tenda yang menaungi kelu-

DOA IBU: Ibu dari terpidana mati Freddy Budiman, Nursiah (kiri) berdoa di depan pusara anaknya di TPU Mbah Ratu, Surabaya, Jumat (29/7). ■ Foto: Antara

Bersambung ke hal 7 kol 1


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
WAWASAN 30 Juli 2016 by KORAN PAGI WAWASAN - Issuu