■ Rabu Kliwon ■ 3 Agustus 2016 Harga Eceran Rp 3.000 Harga Langganan Rp 70.000
TAHUN KE-31 NO: 111
TERBIT 20 HALAMAN - ISSN 0215-3203
Jokowi Stop Pabrik Semen Kendeng
JAKARTA - Presiden Joko Widodo akhirnya memenuhi tuntutan para petani dari Pegunungan Kendeng, Kabupaten Rembang yang berkali-kali berunjuk rasa di Istana Merdeka memprotes pembangunan pabrik semen di wilayahnya. Pada pertemuan singkat tersebut Jokowi menginstruksikan kepada Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan juru bicara kepresidenan Johan Budi untuk memimpin kajian mengenai dampak pembangunan dan operasi pertambangan pabrik semen di wilayah pegunungan Kendeng tersebut. “Presiden sudah menyepakati akan dilakukan kajian lingkungan strategis supaya bisa diketahui di kawasan Gunung Kapur itu mana yang bisa dieksploitasi dan tidak,” kata Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima petani Kendeng di Istana Negara, Jakarta, Selasa (2/8). Teten mengatakan, kajian strategis ini akan dikoordinasi Kepala Staf Kepresidenan. Kajian akan melibatkan berbagai instansi mulai dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian ESDM hingga pemerintah daerah setempat. Teten memperkirakan kajian bisa selesai dalam waktu satu tahun dan hasilnya akan digunakan untuk mengambil keputusan. Sementara kajian dilakukan, pabrik milik PT Semen Indonesia tidak bisa beroperasi. “Izin eksploitasi tambangnya belum bisa, menunggu dulu diperkirakan setahun selesai,” kata Teten. Perwakilan petani Kendeng, Gunretno mengaku puas dengan keputusan Jokowi tersebut. Ia berharap kajian bisa dilakukan secepatnya dan pabrik Bersambung ke hal 7 kol 3
AKSI: Masyarakat yang kontra dengan pembangunan pabrik semen di Pegunungan Kendeng melakukan aksi solidaritas untuk mendukung para aktifis yang berjuang menemui Presiden Jokowi di Istana Negara. (Kanan) Presiden Jokowi menerima warga Kendeng di Istana. ■ Foto: Fitria Rahmawati/dtc
Bupati Jepara Tersangka, Murni Yuridis
Geng Residivis Jateng Rampok & Bunuh Korban
SEMARANG - Penetapan Ahmad Marzuki, Bupati Jepara sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dana bantuan politik (Banpol) DPC PPP Jepara diakui kejaksaan, lepas dari kepentingan politik. Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jateng), Sugeng Pudjianto menegaskan hal itu, SelaFoto: rdi sa (2/8). Menurutnya, Sugeng Pudjianto tidak ada unsur politis dalam penanganan perkara itu. “Tidak ada unsur politisnya. Ini murni yuridis,” kata Sugeng singkat kepada wartawan ditemui usai audiensi dengan Forum Jurnalis Kejaksaan Tinggi (FJKT) di kantornya. Diakuinya, atas penanganannya, penyidikan perkara tersebut masih dalam proses pendalaman. “Masih proses,” imbuhnya. Ahmad Marzuki sebelumnya dikabarkan telah ditetapkan sebagai tersangka atas korupsi dana Banpol PPP Jepara tahun 2011 dan 2012. Informasi penyidik Pidana Khusus Kejati Jateng menyebutkan penetapan tersangka berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor 04/fd.1/04/2016 tertanggal 16 Februari 2016. Selaku Ketua DPC PPP Kabupaten Jepara, ia dinilai korupsi bersama mantan bendahara, Zaenal Abidin dan Wakil Bendahara, Sodiq Priyono (keduanya telah divonis). Penetapan Ahmad Mazkuri sebelumnya dini-
SEMARANG - Komplotan perampok sadis yang tidak segan membunuh korbannya berhasil dibekuk anggota Polres Kabupaten Rembang. Para pelaku yang ditangkap ternyata merupakan geng atau kumpulan residivis dari berbagai perkara kejahatan. Lima pelaku yang berhasil dibekuk, yaitu Sarwi (46) warga Batangan Kabupaten Pati yang sudah pernah dibui dua kali, kemudian Agung (38) warga Singgahan Kabupaten Tuban yang pernah
ditahan lima kali, bahkan masih menjadi buron di Polres beberapa daerah di Jateng dan Jatim. Tersangka lainnya Umbarno (29) warga Jaken Kabupaten Pati dan pernah tiga kali dipenjara. Selain itu ada Haryadi (33) warga Jaken kabupaten Rembang dan Teguh Prasetya (32) warga Cinangka Kabupaten Serang. Bersambung ke hal 7 kol 3
Bersambung ke hal 7 kol 1
Kasus Kejahatan Libatkan ABG
Tertipu Anggota Dewan PEDANGDUT Cita Citata tertipu anggota dewan, Amrullah Amri Tausikal yang sempat menjadi pacarnya beberapa bulan terakhir ini. Bahkan atas dugaan penipuan, pelantun lagu ‘Sakitnya Tuh di Sini’ itu tengah mengumpulkan bukti untuk mengadukan sang mantan ke Mahkamah Kehormatan DPR (MKD). Bersambung ke hal 7 kol 1 Foto: kpl
’Broken Home’ Picu Berbuat Kriminal Kasus tindak kejahatan yang melibatkan anak-anak di Kabupaten Pekalongan cukup memprihatinkan. Data di Satuan Reskrim Polres Pekalongan, selama Januari hingga akhir Juli 2016 tercatat ada enam perkara kejahatan yang melibatkan anak-anak dengan jumlah tersangka sembilan anak di bawah umur. KASUS ini mencengangkan semua pihak. Pasalnya sebagian dari mereka terlibat tindak pidana pencurian, baik pencurian dengan pemberatan (curat) maupun pencurian dengan kekerasan (curas), serta pengeroyokan. Kasat Reskrim Polres Pe-
kalongan, AKP Berry ST, Selasa (2/8) mengakui, meskipun masih anak-anak, mereka sudah terlibat tindak kriminalitas, seperti pencurian motor. Bahkan beberapa di antaranya menggunakan senjata tajam dan melukai korbannya. “Sejak Januari hingga sekarang ada enam perkara dengan sembilan tersangka anak di bawah umur,” terang Berry.
Dikatakan, berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan, ratarata mereka terlibat tindak kejahatan karena faktor ekonomi dan sebagian berasal dari keluarga ‘broken home’. Selain itu, mereka juga salah pergaulan, sehingga terjerumus dalam aksi kejahatan tersebut. “Sebagian besar dari mereka dari Bersambung ke hal 7 kol 3
Setahun Dimakamkan, Kakek ‘Hidup’ Lagi YOGYA - Waluyo (62) telah dikabarkan meninggal satu tahun yang lalu. Keluarga dan warga bahkan telah menguburkan jasad yang diduga Waluyo tersebut. Namun, setelah lebih dari setahun, Waluyo tiba-tiba pulang ke rumahnya. Waluyo mengetuk pintu rumahnya, setelah setahun dikabarkan meninggal dan telah dimakamkan. Sontak keluarga dan warga sekitar rumah Waluyo di kampung Suryoputran PB/43 Kecamatan Kraton Yogyakarta kaget dan merinding, Selasa (2/8). Putri Waluyo, Anti Ristanti (32) mengaku sangat terkejut, Bersambung ke hal 7 kol 1