■ Kamis Kliwon ■ 18 Agustus 2016 Harga Eceran Rp 3.000 Harga Langganan Rp 70.000
TAHUN KE-31 NO: 123 TERBIT 20 HALAMAN - ISSN 0215-3203
EMAS KEMERDEKAAN RIO DE JANEIRO - Pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir benar-benar memenuhi harapan masyarakat Indonesia, untuk memberikan kado HUT Kemerdekaan RI.
Pasangan ganda campuran ini mempersembahkan medali emas cabang bulutangkis Olimpiade 2016 Rio de Janeiro dengan membantai pasangan Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying 21-14, 21-12. Owi/Butet sapaan Tontowi/Liliyana
bermain trengginas semalam WIB. Sejak set pertama tak memberikan kesempatan lawan untuk berkembang permainannya. Praktis sepanjang pertandingan pasangan Indonesia memimpin poin Bersambung ke hal 7 kol 3
EMAS PERTAMA: Pebulu tangkis Tontowi Ahmad (kanan) dan Liliyana Natsir meluapkan kegembiraannya saat mengalahkan pasangan Malaysia Peng Soon Chan dan Liu Ying Goh dua set langsung dalam partai final ganda campuran bulu tangkis Olimpiade Rio 2016 di Rio de Janeiro, Brazil, Rabu (17/8). ■ Foto: Antara
Gloria, dari Pembawa Baki ke Tim Gordon
Bawa Bendera ISIS, 2 Pendaki Ditangkap
JAKARTA - Upacara peringatan Hari Kemerdekaan ke-71 di Istana Merdeka Jakarta Rabu (17/8) berjalan sukses. Dua upacara, pagi dan sore berjalan sesuai rencana dan mendapat aplaus masyarakat yang menyaksikannya. Upacara tahun ini memang berbeda konsep dengan sebelumnya, masyarakat umum pun bisa leluasa melihat prosesi ini. Dari sisi tamu undangan yang datang ke Istana Merdeka kemarin, lebih banyak undangan dari kalangan masyarakat. Bahkan, sebelum upa-
bu (17/8). Yasonna menyampaikan, salah satu narapidana kasus korupsi yang mendapatkan remisi kali ini adalah mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Namun, dia tidak menjelaskan secara spesifik waktu pengurangan masa hukuman yang didapatkan Nazaruddin. Yasonna Laoly menuturkan, jika pemerintah tidak memberikan remisi maka akan menambah belanja negara untuk pembangunan lembaga pemasyarakatan. Sebabnya, menurut dia, jumlah narapidana dari berbagai kasus di
TEMANGGUNG - Dua orang pendaki Gunung Sumbing yang hendak mendaki gunung yang ada di perbatasan Kabupaten Temanggung dan Wonosobo itu diamankan dan diperiksa petugas dari Polres Temanggung. Kedua orang pendaki yang diperiksa petugas Polres Temanggung tersebut yakni, M Taufik Ismail (41) warga Sumur Benger, Tersono, Kabupaten Batang dan Siwi Prasetyo Rini (36), Desa Imogiri, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, DIY. “ Mereka berdua diperiksa karena di dalam tas ranselnya ditemukan bendera yang menyerupai logo ISIS,” kata Kapolres Temanggung, AKBP Wahyu Wim Hardjanto, Rabu (17/8). Wahyu Hardjanto mengatakan, kedua pendaki ditangkap ketika hendak mendaki Gunung Sumbing melalui jalur pendakian Reco, Kecamatan Kretek, Kabupaten Wonosobo. Penangkapan tersebut dilakukan saat petugas dari Polres Temanggung sedang melakukan pemeriksaan terhadap para pendaki Gunung Sumbing dan Sindoro di lima titik di kawasan Kledung. “Saat dilakukan razia di kawasan Kledung, Selasa (16/8) sekitar pukul 17.15 WIB kami menemukan ransel milik Siwi Prasetyo Rini berisi kain yang terdapat tulisan atau logo bendera ISIS. Maka, ia bersama temannya M Taufik kami lakukan pemeriksaan,” katanya.
Bersambung ke hal 7 kol 1
Bersambung ke hal 7 kol 3
Bersambung ke hal 7 kol 3
USAI BERTUGAS: Anggota Paskibraka Gloria Natapraja Hamel (kanan) dan Alldy Padlyma (kiri) mengekspresikan kegembiraan seusai bertugas saat Upacara Penurunan Bendera HUT ke-71 Kemerdekaan RI di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/8). ■ Foto: Antara
Luhut Dukung Jokowi Beri Posisi Arcandra JAKARTA - Pasaclengser dari jabatan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar menghadap Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Rabu (17/8). Dia mengaku hanya bersilaturahmi dengan presiden di hari kemerdekaan RI ke-71. Ditemui usai pertemuan, Arcandra mengatakan, melakukan yang terbaik bagi Indonesia tidak perlu menjadi menteri. Menurutnya, masih banyak yang bisa dia bantu di Indonesia. “Umat terbaik itu apa? Bersambung ke hal 7 kol 3
Pilih jadi WNI ARTIS muda Cassandra Lee sudah wajib memilih kewarganegaraan saat usianya 21 tahun nanti. Cassie, sapaan kelahiran 15 Maret 2001 ini pun mengaku ingin menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). “Aku ingin jadi WNI selamanya. Tapi aku serahkan semuanya sama Tuhan, karena manusia bisa bikin rencana A dan B, tapi buat masa depan Tuhan yang tentukan,” kata Cassie. ■ dtc-skh Foto: kpl
Hukuman 428 Koruptor Dikorting JAKARTA - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia memberikan pengurangan masa hukuman atau remisi kepada 428 narapidana kasus korupsi dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-71 Kemerdekaan Indonesia. Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengatakan 428 narapidana tersebut telah memenuhi syarat perundang-undangan untuk mendapatkan pengurangan masa hukuman. “Mereka sudah memenuhi syarat, kalau memenuhi syarat tapi tidak diberikan itu menghukum dua kali, sangat tidak adil,” kata Yasonna saat ditemui usai memimpin Upacara HUT ke71 Kemerdekaan Republik Indonesia, di Kantor Kemenkumham, Jakarta Selatan pada Ra-
71 Bendera Merah Putih di Puncak Andong
Wujud Semangat Pemuda Tak Cengeng Udara dingin yang menyengat kulit, tidak mengendurkan semangat sekitar 2.000 pendaki untuk mengibarkan bendera merah putih di puncak Gunung Andong, di wilayah
Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. Sebanyak 71 bendera Merah Putih, dikibarkan dalam memperingati HUT ke-71 Kemerdekaan RI tersebut.
SEKITAR pukul 08.00 WIB, Rabu (17/8) pengibaran sang saka merah putih di puncak Gunung Andong dengan ketinggian 1.726 meter di atas Bersambung ke hal 7 kol 1
PUNCAK: Sebanyak 71 bendera merah putih berkibar di puncak Gunung Andong di Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, dalam peringatan HUT RI ke 71. ■ Foto: ali subchi-yan
Publik Tak Puas Kinerja Kejati dan Kejari SEMARANG - Komisi Kejaksaan (Komjak) mengevaluasi kinerja Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jateng dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Semarang atas banyaknya pengaduan masyarakat. Sebagaimana diadukan, masyarakat mengaku tidak puas atas kinerja penanganan perkara di kejaksaan. Wakil Ketua Komisi Kejaksaan, Yuswa Kusumah AB SH MM kepada Wawasan di Kejari Semarang, Selasa (16/8) mengakui, evaluasi dilakukan atas sejumlah aduan. “Ketika ada laporan masuk ke Komjak. Misal Kejari dilaporkan masyarakat yang tak puas. Komjak langsung mengevaluasi, terjun ke Kejari. Umumnya apa yang dilaporkan dengan kenyatakan oleh Kejari ternyata sudah sesuai ketentuan. Seperti di DeBersambung ke hal 7 kol 1