■ Sabtu Pahing ■ 20 Agustus 2016 Harga Eceran Rp 3.000 Harga Langganan Rp 70.000
TAHUN KE-31 NO: 125 TERBIT 20 HALAMAN - ISSN 0215-3203
Laga Tim Terluka LEICESTER - Leicester City bertekad memberikan kemenangan pertama ketika menjamu Arsenal pada lanjutan Premier League di Stadion King Power, Lei-
Vardy
cester, Sabtu (20/8) malam WIB. Dua tim yang terluka ini akan bertemu untuk Bersambung ke hal 7 kol 3
Sanchez
Transaksi Narkoba Rp 3,6 Triliun ■ Belum Ditemukan Aliran Freddy Budiman JAKARTA - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) belum menemukan kaitan terpidana mati kasus narkotik Freddy Budiman, pada transaksi mencurigakan senilai Rp3,6 triliun . PPATK menduga dana Rp 3,6 triliun yang terhimpun sejak tahun 2014 hingga 2015 merupakan hasil penjualan narkotik. Direktur Kerja Sama dan Humas PPATK Brigadir Jenderal Firman Santyabudi mengatakan, lembaganya telah memeriksa asal usul transaksi sebesar Rp2,8 triliun. Dari investigasi itu, PPATK tidak menemukan nama Fredi. “Tidak ada nama dia (Fredi
Budiman). Cukup sulit memang, tapi kami akan periksa lagi yang Rp 800 miliar sisanya, apakah berkaitan dengannya atau tidak,” kata Firman di Jakarta, Jumat (19/8). Firman menuturkan, para pelaku bisnis narkotik kerap menggunakan nama palsu saat bertransaksi melalui lembaga keuangan. Para pelaku kejahatBersambung ke hal 7 kol 3
Jokowi Harus Evaluasi Yasonna SEMARANG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) didesak mengevaluasi kinerja Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Yasonna Laoly terkait kebijakannya memberi remisi kepada para narapidana korupsi. Saat ini citra pemerintah sedang dipertaruhkan dengan sepak terjang para pembantu presiden termasuk Menkumham yang Foto: Dok membuat kebijakan Boyamin kontradiktif dengan upaya penegakan hukum di Indonesia. “Harus dihentikan kebijakan-kebijakan yang menggerus kepercayaan rakyat pada pemerintah, seperti yang dilakukan Menkumham itu. Kita mau gembar-gembor memberantas korupsi, namun sudah menemukan koruptornya malah diberi remisi terus,” kata Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin kepada Wawasan Jumat (19/8). Bersambung ke hal 7 kol 3
PENELUSURAN: Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol Agung Setya (kiri), Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari (kedua kiri), Humas PPATK Brigjen Pol Firman Shantyabudi (kedua kanan), dan Direktur TPPU BNN Brigjen Pol Rohmad Sunanto (kanan) memberikan keterangan pers mengenai penelusuran uang hasil bisnis narkotika di Kantor BNN, Jakarta, Jumat (19/8). ■ Foto: Antara
Rudi Minta Ahok Tahu Diri SOLO - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diminta untuk tahu diri dan tidak mengandalkan kepopulerannya saat ini. Ahok harus patuh dan menaati mekanisme yang berlaku di PDIP jika ingin mendapatkan dukungan untuk maju dalam pilkada 2017 mendatang
Hal itu diungkapkan Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo Jumat (19/8), terkait semakin panasnya Pilgub DKI belakangan. “Ahok harus baik-baik pada PDIP. Kalau mau lewat partai politik harus tahu diri dong, berangBersambung ke hal 7 kol 3
Aktivis Surati Jokowi dan Mega JAKARTA - Forum Kampung Kota yang terdiri dari sejumlah aktivis HAM, advokat dan praktisi menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta agar keduanya menolak mendukung pencalonan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta periode Bersambung ke hal 7 kol 1
Foto-foto: Ant
Joko Widodo
Ahok
Megawati
Tontowi, Bocah Sumpiuh Harumkan Bangsa (2-Habis)
Ingin ’Full Time’ ARTIS Maudy Ayunda boleh disebut salah satu artis muda yang patut dicontoh. Membangun kariernya sejak kecil dalam film Untuk Rena bersama Surya Saputra, gadis 21 tahun ini juga mampu menyelesaikan kuliahnya di Oxford dengan nilai cumlaude. Bersambung ke hal 7 kol 1 Foto: kpl
Tak Lupa Berbaur saat Pulang Kampung Segala usaha dan jerih payah yang kita lakukan, tidak akan ada artinya tanpa dukungan doa dari orang tua dan orang-orang yang menyayangi serta peduli terhadap kita. Itulah nasihat yang tak pernah bosan diberikan orang tua Ahmad Tontowi. KEKUATAN doa inilah yang menjadikan, Owi bermental baja dalam pertandingan dan berhasil menyabet medali emas dalam ajang Olimpiade 2016. Setiap kali melakukan aktivitas, mulai hendak berangkat, latihan, bersiap untuk bertanding hingga usai pertandingan, anak saya selalu menghubungi baik melalui pesan singkat ataupun telepon. Dan tidak lupa selalu meMASA KECIL: Masruroh menunjukkan foto anaknya Tontowi semasa kecil. ■ Foto : Hermiana E. Effendi-yan
minta untuk didoakan, kata ayah Owi, Mohammad Khusni Muzaitun. Saat hendak bertolak ke Rio de Jenaero, Owi diantar oleh kedua orang tuanya sampai di bandara. Sesampai di Rio de Jenaero, Owi pun langsung mengabari kedua orang tuanya. Begitupun saat hendak latihan, pemanasan hingga pertandingan. Bahkan sesaat setelah kemenangannya, Owi juga langsung menelpon orang tuanya. Kemarin juga sudah menelepon lagi, meminta saya dan ibu untuk menjemput di bandara saat Owi pulang, tutur Khusni. Doa tidak hanya mengalir dari orang tua dan sanak saudara serta para tetanggaOwi. Khusni yang merupakan alumni Pondok Pesantresn Gontor juga dihubungi oleh orang ponpes. Mereka memberikan doa tulus untuk Owi, seluruh penghuni pondok pesantren tersebut bersama-sama mendoakan Owi, sebelum pertandingan berlangsung. Saya dihubungi oleh salah satu teman di Gontor, mereka memberikan dukungan dan doa untuk Owi. Saya benar-benar terharu dan sangat bersyukur, doa mengalir dari segala penjuru untuk Owi, katanya. Bersambung ke hal 7 kol 1