■ Selasa Pahing ■ 30 Agustus 2016 Harga Eceran Rp 3.000 Harga Langganan Rp 70.000
TAHUN KE-31 NO: 133 TERBIT 20 HALAMAN - ISSN 0215-3203
Asal Senpi & Amunisi Ditelusuri JAKARTA - Ketua umum terpilih Kongres Parfi ke-15 di Lombok Mataram Nusa Tengggara Barat, Aa Gatot Brajamusti Bersambung ketersandung hal 7 kol 3 masalah.
Bersama istri Dewi Aminah, Aa Gatot sapaan akrab Gatot Brajamusti ditangkap polisi di kamar hotel Golden Tulip kawasan Lombok, Mataram, Nusa Tenggara Barat. Dalam penangkapan itu ditemukan alat isap dan narkoba jenis sabu. Karopenmas Mabes Polri Brigjen Agus Rianto mengatakan, selain keduanya diamankan juga lima orang dalam Bersambung ke hal 7 kol 3
■ Warga Tolak Makelar Tanah Tol
Kantor BPN Dilempar Telor Busuk PELUK KELUARGA: Terdakwa kasus dugaan suap proyek Jalan Trans Seram Kementerian PUPR di Maluku, Damayanti Wisnu Putranti memeluk keluarga usai menjalani sidang pembacaan tuntutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (29/8). ■ Foto: antara
Dituntut 6 Tahun, Damayanti Menangis JAKARTA - Dua anak Damayanti Wisnu Putranti turut hadir di sidang tuntutan ibunya hari ini. Usai dituntut jaksa dengan enam tahun penjara dan denda Rp 500 juta subsidair enam bulan kurungan, Damayanti kemudian terlihat memeluk kedua anaknya dan menangis. Sidang tuntutan digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jl Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Senin (29/8) dan berakhir sekitar pukul 17.30 WIB. Kedua anak Damayanti yang terdiri dari seorang perempuan dan seorang laki-laki memang terlihat duduk berada di deretan bangku pengunjung. Damayanti sendiri mengucapkan terima kasih karena permintaan justice collaborator (JC) yang dia ajukan dikabulkan. “Saya cuma mau ucapkan terima kasih saja karena JC saya sudah di acc, itu sudah apa yang saya lakukan berarti dihargai oleh jaksa penuntut umum, pimpinan KPK, para penyidik, terima kasih atas semuanya, kerja samanya saya sangat dihargai selama ini terima kasih kepada pimpinan KPK,” ujar Damayanti usai
KENDAL - Ratusan warga terdampak tol Semarang-Batang menggelar unjuk rasa di depan Kantor Pertanahan Kendal, Senin (29/8) siang. Mereka membawa spanduk dan poster bertuliskan menolak adanya oknum yang diduga menjadi makelar pembebasan lahan untuk tol. Setelah menggelar orasi di halaman Kantor Pertanahan Kendal, warga yang kesal melempar pagar kantor tersebut menggunakan telur dan tomat. Mereka juga meminta pemberian ganti rugi dilakukan secara transparan. Ratusan warga yang tergabung dalam jaringan masyarakat Kendal, korban jalan tol Semarang-Batang ini melakukan long march dari gedung Muhammadiyah Kendal menuju Kantor Pertanahan di jalan Pemuda Kendal sejauh 500 meter. Perwakilan warga, Kartiko Nursapto Bersambung ke hal 7 kol 3 DEMO: Warga terdampak pembangunan tol menggelar unjuk rasa di Kantor Pertanahan Kendal, Senin (30/8). ■ Foto: Agus Umar
Pelaku Bom Bunuh Diri Ditawari Rp 10 Juta
Bersambung ke hal 7 kol 1
Dinikahi Lucky Hakim ARTIS cantik Tiara Dewi akan segera dipersunting pemain sinetron yang sekarang jadi anggota DPR, Lucky Hakim. Keduanya sudah blak-blakkan kepada publik dan media bahwa akan melepas status janda dan duda masingmasing. Bahkan Tiara dan pria yang hobi koleksi binatang langka ini kepergok sedang berada di sebuah toko perhiasan di kawasan Marina Bay Sand, Singapura, beberapa waktu lalu - yang dikabarkan sedang membeli cincin perkawinan mereka. Tiara juga sempat memposting foto dengan caption ‘12.12.16’. Spekulasi ini juga terjawab, saat Lucky mengatakan akan menikahi Tiara Bersambung ke hal 7 kol 1 Foto: kpl
OLAH TKP: Personel Gegana Brimob Polda Sumut melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pasca peristiwa teror bom di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep Medan, Sumatera Utara, Senin (29/8). ■ Foto: antara
JAKARTA - Tersangka pelaku bom bunuh diri, IAH (17) mengaku disuruh oleh seseorang untuk menyerang Gereja Santo Yoseph di Medan, Sumatera Utara. IAH mengaku dijanjikan uang sebesar Rp 10 juta oleh orang yang menyuruhnya tersebut. Karo Penmas Polri Brigjen Agus Rianto mengatakan tersangka IAH awalnya bertemu dengan seseorang yang tidak dikenal pada Kamis (25/8) lalu. Kemudian ada komunikasi di antara keduanya. “Yang akhirnya disepakati sesuai arahan yang diberikan orang itu ke IAG. Kalau mau uang harus melakukan sesuai dengan yang disebutkan yang bersangkutan,” kata Agus di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (29/8).
Radya Pustaka Museum Tertua di Indonesia
Sepi Pengunjung, Komite Tetap Berbenah Cuaca mendung di Kota Solo membuat Museum Radya Pustaka tampak semakin suram. Tak tampak satu pun pengunjung yang datang ke museum ini. Bangunan kokoh di Jalan Brigjen Slamet Riyadi itu terlihat kontras dengan keramaian Taman Hiburan Sriwedari yang ada di sebelahnya maupun dengan ramainya kendaraan yang berseliweran di jalan. TIDAK banyak orang yang tahu bahwa Museum Radya Pustaka adalah museum tertua di Indonesia. Museum ini memiliki bermacam-macam koleksi antik seperti arca, pusaka adat, wayang kulit, dan buku serta naskah kuno. Namun sebagian masyarakat hanya teringat memori buruk yang mengiringi museum ini. Mulai dari kasus tahun 2007 tentang pencurian dan pemalsu-
an arca museum hingga kasus bulan April lalu di mana Museum Radya Pustaka sempat ditutup karena karyawan yang
mogok kerja akibat belum digaji. “Tempatnya suram dan kaBersambung ke hal 7 kol 1
SEPI: Museum Radya Pustaka Surakarta tampak merana karena sepi pengunjung dan terlihat kurang terawat. ■ Foto: Mutiara Nursekar
“Jadi IAH ditawari uang, kalau mau saya kasih Rp 10 juta, oh iya mau tapi untuk apanya belum tahu,” sambungnya. Agus menambahkan IAH kemudian mempersiapkan aksinya dengan merakit bom pada Jumat (26/8). IAH mengaku membeli korek api dan menyambungkannya dengan kabel. Kemudian korek api itu dijadikan satu kesatuan. “Tapi satu material yang diberikan orang tersebut yaitu sekantong bubuk yang sampai saat ini masih kita lakukan pemeriksaan secara intensif,” ujarnya. “Kita perkirakan itu black powder yang diberikan ke IA sebagai material yang nanti dicampur korek api sebagai amunisi atau mesiu dalam proses Bersambung ke hal 7 kol 1
Dua Warga Grobogan Ikut Ditangkap di Filipina GROBOGAN - Dua warga Kabupaten Grobogan, tercatat sebagai jemaah calon haji yang ditangkap petugas Imigrasi Filipina saat akan bertolak ke tanah suci untuk menjalankan ibadah Haji. Mereka merupakan sepasang suami istri Susilo dan Murni, warga Desa Kenteng, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan. Tidak ada kabar yang berarti dari pemerintah terkait keduanya, namun untuk kondisi sepasang suami istri yang belum lama pulang dari ibadah umroh itu hanya bisa dipantau melalu pemberitaan melalui penayangan gambar media televisi. Bersambung ke hal 7 kol 1