■ Jumat Kliwon ■ 2 September 2016 Harga Eceran Rp 3.000 Harga Langganan Rp 70.000
TAHUN KE-31 NO: 136
TERBIT 20 HALAMAN - ISSN 0215-3203
Modus Baru, Ganja Dikirim ke Desa Terpencil GROBOGAN - Peredaran narkoba di wilayah Jawa Tengah kini mulai merambah ke daerah-daerah terpencil untuk menghindari pengendusan petugas. Sebanyak 20 kilogram ganja kering coba dimasukkan ke Jateng melalui daerah terpencil di Kabupaten Grobogan.
Namun Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Tengah, berhasil menggagalkan pengiriman 20 kilogram ganja kering tersebut, yang dikirim lewat Kantor Pos Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Kamis (1/9). Diduga untuk mengelabuhi petugas, ganja kering asal Aceh dikirim melalui kantor pos Kuwu yang berada di dusun terpencil yakni Dusun Kuwu RT 4 RW 1 kecamatan Keradenan, Kabupaten Grobogan. Dari informasi, petugas juga mengamankan seorang pria bernama Restanto alias Tanto (22), warga Kradenan, Grobogan, sesaat setelah mengambil paket berisi barang haram tersebut. Tanto ditang-
kap petugas sekitar pukul 08.00 WIB di depan kantor pos bersama barang bukti yang dikemas di dalam kardus berwarna coklat. Direktur Reserse Narkoba Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Reinhard Silitonga, saat dihubungi wartawan melalui telepon selulernya membenarkan adanya pengungkapan ganja dengan barang bukti cukup besar di wilayah Kabupaten Grobogan. “Iya betul ada, pagi tadi di Grobogan. Jaringan Aceh ke Jawa Tengah,” ungkap Reinhard kemarin. Barang haram tersebut, dikirim dari Aceh Selasa (30/8) melalu kantor pos. Barang masuk ke Jawa TeBersambung ke hal 7 kol 3
Sesudah Perkawinan Cinta Tinggal 20 Persen
Haji dan Bangsa Indonesia Oleh: Muhammad Adnan Wakil Rais Syuriah PWNU Jateng SALAH satu kenikmatan umat Islam Indonesia yang jarang sekali disadari dan disyukuri adalah statusnya ketika menjadi calon jamaah haji, berbaur dengan umat Islam dari seluruh Foto: Dok penjuru dunia. Mereka bangga kerana merupakan calon haji (calhaj) terbesar dari seluruh dunia. Kemanapun mereka bergerak, akan selalu bertemu dengan saudaranya sebangsa. Mereka juga merasakan kebanggaan yang tidak terucapkan ketika bangsa lain menilai bahwa calhaj dari Indonesia adalah orangorang yang ramah, taat aturan, tidak suka memBersambung ke hal 7 kol 3
Diserang Haters PRESENTER Feny Rose adalah salah satu award-winning host di Indonesia. Spesialisasinya adalah membawakan beritaberita dari dunia entertainmen dan kini ia punya tugas ganda untuk mewawancarai sederet artis yang tengah jadi sorotan. Oleh karenanya, intimidasi haters adalah salah satu hal yang biasa baginya. “Ya kalau itu sering ya. Tapi buat saya itu adalah pelajaran. Fans atau haters adalah bagian dari dunia hiburan. Saya mau lihat fans dan haters berpengaruh pada kehidupan manu- sia. Terlalu dipuja Bersambung ke hal 7 kol 1 Foto: kpl
PENGAMATAN: Sejumlah warga mengamati gerhana matahari sebagian di Pusat Observasi Bulan Syeh Bela Belu, Bantul, DI Yogyakarta, Kamis (1/9). ■ Foto: Antara
Gerhana Matahari Cincin Sulit Dilihat YOGYA - Gerhana matahari cincin Kamis (1/9) sore sulit dilihat kasat mata oleh masyarakat. Warga Indonesia hanya bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian. Pengamatannya juga sulit dilakukan sebab terjadi bertepatan dengan
senja sehingga posisi matahari terlalu rendah di ufuk barat. Padahal fenomena alam ini ditunggu warga Bersambung ke hal 7 kol 1
SEMARANG - Akibat tinggnya kasus perceraian di Jawa Tengah, seperti yang diberitakan Wawasan (1/9), yakni kasus perceraian di Jawa Tengah kurang lebih 40 ribu selama enam bulan tahun 2016, disebabkan beberapa faktor. Dosen Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Dr H Abdul Wahib mengatakan, faktor yang mempengaruhi terjadinya perceraian di dalam hubungan keluarga di antaranya, kemungkinan terjadi karena kurangnya komitmen dan komunikasi antara kedua pasangan. “Sehingga, faktor komitmen dan komunikasi ini sangat sangat penting di dalam ruamh tangga,” ujar Wahib panggilan akrabnya kepada Wawasan, Kamis (1/9). Ia menjelaskan, pernikahan itu bisa terlaksana karena ada komitmen di antara kedua belak pihak. Kemudian komitmen itu muncul dan bisa terjalin secara harmonis lantaran adanya peran faktor komunikasi yang bagus. “Peran komunikasi dalam sebuah keBersambung ke hal 7 kol 3
Petugas Kesulitan Bikin E-KTP Mbah Gotho
Meski Lahir 1870, Dimudakan 100 Tahun Mbah Sodimejo atau yang lebih akrab dipanggil Mbah Gotho, warga Dusun Segeran RT 18, Desa Cemeng, Kecamatan Sambungmacan, Sragen, mengaku berumur 146 tahun. Pria ber-KTP lama ini tercatat lahir pada 31 Desember 1870 itu, namun belakangan saat akan dibuatkan e-KTP petugas kesulitan menginput data. APAKAH benar, kakek yang memilik 4 isteri, 6 anak 17 cucu, 11 cicit, dan 3 canggah tersebut, telah berusia 146 tahun? Dinas Kependudukan &Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Sragen belum bisa bisa memastikan validitasnya. Dispendukcapil setempat tidak menemukan dokumen pendukung data kependudukan yang mencatat kelahiran Mbah Gotho. Sedangkan KTP yang dikeluarkan ha-
nya berpegangan pada pengakuan Mbah Gotho sendiri. Petugas Dispendukcapil Ka-
bupaten Sragen juga mengaku Bersambung ke hal 7 kol 3
REKAM DATA: Petugas dari Dispendukcapil Kabupaten Sragen saat melakukan rekam data untuk membuatkan E-KTP bagi Mbah Gotho, di rumahnya, Kamis (1/9). ■ Foto: Sutiyatmoko W-yan
DAU Ditunda, Seperti Tertuduh PURWOKERTO – Penundaan kucuran Dana Alokasi Umum (DAU) untuk Provinsi Jateng yang mencapai Rp 336,7 miliar atau Rp 84,1 miliar per bulan ini, membuat Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo geram. Pasalnya, penundaan ini terjadi di pertengahan tahun anggaran dan tidak ada pembicaraan terlebih dahulu dengan daerah. Ganjar mengaku, ia langsung berkirim surat ke Menteri Keuangan untuk menanyakan perihal penundaan tersebut. Dalam surat tersebut, Ganjar menanyakan alasan penundaan DAU untuk Jateng, serta kesalahan apa yang dilakukan sehingga terjadi penundaan DAU. KitaBersambung ke hal 7 kol 1