WAWASAN 27 Oktober 2016

Page 1

■ Kamis Kliwon ■ 27 Oktober 2016 Harga Eceran Rp 3.000 Harga Langganan Rp 70.000

TAHUN KE-31 NO: 182 TERBIT 20 HALAMAN - ISSN 0215-3203

Pilrektor Terindikasi Suap YOGYA - Pemilihan Rektor (Pilrektor) di sejumlah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia terindikasi korupsi. KPK menerima laporan soal indikasi ‘permainan’ di proses Pilrektor tersebut. Salah satu modusnya adalah pemberian uang kepada orang yang mengatasnamakan seorang menteri. “Itu salah satu info yang kami terima,” jawab Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif kepada wartawan usai penutupan Anticorruption Summit 2016 di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakata (DIY), Rabu (26/10). Syarif menjelaskan laporan-laporan ini terkait pemilihan rektor yang terbaru. “Ini yang (pilrektor) baru-baru,” imbuhnya.

Foto: Dok

Foto: Dok

M Nasir

Agus Rahardjo

Bersambung ke hal 7 kol 3

Utang Negara Naik jadi Rp 3.400 Triliun JAKARTA - Pemerintah memproyeksikan defisit pada APBN 2017 sebesar 2,41% dari PDB, atau Rp 330,167 triliun. Karena pendapatan negara ditetapkan Rp 1.750,283 triliun, namun besaran belanja negara diproyeksikan Rp 2.080,451 triliun. “Pemerintah akan berupaya untuk menjaga defisit dalam batas aman, untuk menjaga kesinambungan fiskal dan mengendalikan kerentanan fiskal,” ujar Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR, Kahar Muzakir, di Ruang Rapat Paripurna Gedung DPR, Jakarta, Rabu (26/10). Pembiayaan defisit tersebut bersumber dari pembiayaan utang Rp 384,690 triliun, pembiayaan investasi sebesar negatif Rp 47,488 triliun, Pemberian Pinjaman sebesar negatif Rp 6,409 triliun, Kewajiban Penjaminan sebesar negatif Rp 924,1 miliar, dan Pembiayaan lainnya sebesar Rp 300,0 Bersambung ke hal 7 kol 1

Aturan Kampanye Kotak Kosong Tak Jelas SEMARANG - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Tengah melakukan pe-ngawasan terhadap praktik kampanye kotak kosong atau memilih ‘tidak’ di Kabupaten Pati. Bawaslu dalam pengawasannya memastikan tidak ada praktik kampanye negatif dalam Pilkada di Pati. Pengawasan yang ketat akan dilakukan Panwas di Pati lantaran regulasi berkampanye kotak kosong belum diatur secara rinci dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU). “Fenomena mengenai kotak kosng ini belum sepenuhnya terpikirkan secara mendalam oleh penyelenggara Pilkada. Sehingga sementara ketika masyarakat kampanye kotak kosong tidak melakukan kampanye negatif ya tidak apa-apa. Semestinya KPU di tingkat pusat

merespon cepat dengan kondisi ini,” terang Koordinator Pengawasan dan Humas Bawaslu Jateng Teguh Purnomo saat dihubungi Wawasan, Rabu (26/10). Tanpa adanya aturan yang jelas, lanjutnya, potensi kampanye negatif sangat tinggi. Tingkat kerawanan pelanggaran etika kampanye bisa saja dilakukan lantaran masyarakat yang melakukan kampanye tidak semua mengetahui etika kampanye. Jangan samBersambung ke hal 7 kol 1 SURAT SUARA: Komisioner Bidang Sosialisasi dan Edukasi KPU Jateng Wahyu Setyawan menunjukkan surat suara Pilkada Pati. ■ Foto: Fitria Rahmawati

■ Kampanye Pilkada 2017

Paslon Bisa Cetak Mandiri APK

DISETUJUI: Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pandangan pemerintah dalam Sidang Paripurna DPR, Rabu (26/10). DPR menyetujui RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2017 untuk disahkan menjadi Undang-Undang. ■ Foto: Antara

SEMARANG - Aturan pembuatan alat peraga kampanye (APK) dan bahan kampanye pada Pilkada 2017 berbeda dengan periode sebelumnya di 2016. Dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) nomor 12 tahun 2016, pasangan calon yang sah maju dalam Pilkada bisa mencetak APK 150 persen, dan bahan kampanye 100 persen dari aturan yang telah ditetapkan oleh KPU Daerah. Komisioner KPU Jateng Bidang Soialisasi dan Edukasi Wahyu Setyawan mengatakan, APK dan bahan kampanye yang dipakai pada Pilkada 2017 bersumber dari dua macam. Pertama yakni APK dan bahan kampanye dari KPU, dan dari pasangan calon itu sendiri.

Berbeda dengan periode sebelumnya, APK hanya bersumber yang difasilitasi dari KPU saja. “Besaran secara ukuran semua masih sama. Misal diasumsikan 100 persen adalah 10, maka pasangan calon secara mandiri boleh mencetak APK 15, dan bahan kampanye 10. Total keseluruhan yang diperoleh untuk kampanye, APK dari KPU 10 ditambah 15 dari paslon jadi 25 banyaknya. Ini contoh silogismenya seperti itu. Begitu juga bahan kampanye, 10 dari KPU dan 10 dari pasangan calon,” terang Wahyu saat ditemui Wawasan di kantor KPU Jateng Jalan Veteran, Rabu (26/10).

Kolom Kosong Boleh Dicoblos PATI- Pilkada Pati yang hanya menyertakan satu pasangan calon (paslon) menyita perhatian publik. Perbincangan seputar kampanye pada pelaksanaan Pilkada dengan satu pasangan calon di Pati belakangan sangat santer. Istilah kampanye hanya digunakan bagi pihak pasangan calon dalam upaya meraih simpati pemilih. Adapun bagi masyarakat atau kelompok-kelompok masyarakat yang berkecenderungan tidak setuju dengan pasangan calon yang ada dan melakukan sosialisasi, bukan masuk kategori kampanye. “Istilah kampanye memiliki unsur pengungkapan visi, misi, dan program pasangan calon serta bertujuan mengajak orang memilih pasangan calon tertentu. Kalau di luar pasangan calon maka istilah lebih tepatnya pendidikan pemilih,” ujar komisioner KPU Pati Imbang Setiawan saat Workshop Peliputan Pilkada yang digelar KPU Pati,

Bersambung ke hal 7 kol 1

Bersambung ke hal 7 kol 1

Saat Pekalongan Kembali Diterjang Rob

Tertantang Film Horor SHANDY AULIA merasa enjoy dan tertantang bermain film horor meskipun harus beradegan keras. ‘’Saya nyaman dan tertantang main film horor ketimbang drama. Padahal sebelumnya tidak tertarik,” kata Shandy, kemarin. Tapi sejak main film bertajuk Rumah Kentang, Shandy justru menjadi ketagihan dan tertantang terus. ■ Buyilskh Foto: kpl

Geotube Jebol, Warga Kebanjiran Lagi kami menemukan beberapa titik penahan gelombang jebol serta rusak dan bocor,” katanya. Lurah Bandengan, Maryoto menuturkan jika rob kembali menerjang wilayahnya sejak Minggu lalu. Diduga kuat, itu terjadi akibat penahan gelombang banyak yang mengalami kerusakan di beberapa titik. “Warga berharap, kondisi ini segera ditanggulangi pemkot,” katanya. Penahan gelombang (geotube), merupakan teknologi dari Jerman, berupa karung berisi pasir yang diperkirakan memiliki ketahanan sampai 10 tahun. Geotube itu dipasang di sepanjang pesisir pantai Kota Pekalongan sebagai penahan air laut, agar wilayah sekitar pantai tidak diterjang rob. Kepala DPU, Marsudi Ismanto,

Banjir rob seolah tak pernah surut di Kota Pekalongan. Hari berganti, bencana yang menyengsarakan warga ini terus berlanjut. BEBERAPA kelurahan di Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, beberapa hari ini kembali diterjang rob. Penahan gelombang laut (geotube) yang dipasang sepanjang 10 meter di pantai Bandengan jebol. Ini lantaran tergerus ombak sehingga perlahan tanah menjadi ambles dan mengikis penahan gelombang. Seorang warga Bandengan Anto, mengaku kaget saat tiba-tiba rumahnya diterjang rob. Sementara tanda-tanda akan terjadi rob tidak ada. Sehingga wargapun kemudian mencari penyebabnya. “Dan

JEBOL: Penahan gelombang di sekitar Pantai Bandengan Pekalongan jebol dan berakibat rob. ■ Foto:Janti Artati-yan

Bersambung ke hal 7 kol 6


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.