l Kamis Pahing l 13 Desember 2018 TAHUN KE-33 NO: 216
Harga Eceran Rp 3.000 Harga Langganan Rp 70.000
Ganti Rugi Tol Belum Tuntas YOGYAKARTA - Pemerintah menargetkan Jakarta-Surabaya tersambung tol akhir tahun ini. Padahal hingga saat ini masih ada hambatan di ruas tol Batang-Semarang, khususnya di Kendal. Pemerintah didesak menyelesaikan persoalan ganti rugi yang bermasalah. Sejumlah warga yang tergabung dalam Perjuangan Petani Korban Tol Kendal (P2KTK) menolak ganti rugi berdasarkan konsinyasi di PN Kendal. “Kami tolak. Tahu-tahu kok
DIPERIKSA KPK: Ketua Pengadilan Negeri (PN) Semarang Purwono Edi Santosa dipanggil KPK. Ia diperiksa terkait kasus suap yang mejerat hakim Lasito. Berita di halaman 9. n Foto:detik
Jaksa Nilai Keterangan Utut Adianto Janggal
SEMARANG - Utut Adianto Wahyuwidajat, Wakil Ketua DPR RI mengakui memberikan uang Rp 150 juta untuk Bupati Purbalingga nonaktif, Tasdi. Pemberian itu dilakukannya lewat stafnya terkait kepentingan partainya. Hal itu diakui anggota DPR RI dua periode dari PDIP itu saat diperiksa pada sidang perkara dugaan korupsi yang menyeret Tasdi di Pengadilan Tipikor Semarang, Rabu (12/12). “Rp 150 juta saya berikan ke terdakwa,” ungkap Utut di hadapan majelis hakim diketuai Antonius Widijantono. Utut yang sempat mangkir dua kali panggilan jaksa itu mengaku kenal Tasdi saat pencalegannya 2008 lalu. Tasdi ketika itu menjadi Ketua DPC PDIP Purbalingga sekaligus Ketua DPRD Purbalingga. “Sekitar 2009 awal. Pemilu April 2009. Sekitar 2015 Tasdi Pilkada bupati dia menang,” kata Utut yang menjadi anggota DPR RI dari Dapil 7 wilayah Kebumen, Banjarnegara, Purbalingga. Mantan atlet catur Indonesia itu mengakui memberikan uang Rp 150 juta untuk Tasdi. “Benar. Tanggalnya lupa. Tahun itu ada Pilgub. Rp 150 juta saya berikan ke terdakwa. Terdakwa sudah jadi bupati. Dia ketua partai. Bukan acara pemerintahan. Tapi dalam rangka memenangkan Mas Ganjar. Saya berikan lewat staf. Bukan saya. Saya lupa. Tapi betul ada penyerahan,” kata Utut. Diakuinya, pemberiannya itu dilakukan terkait kegiatan PDIP di Purbalingga saat dilakukan apel bersama yang diikuti antara 4000 sampai 5.000 orang. Menurutnya, atas kegiatan itu, dirinya diminta bantuan dana. “Dia (Tasdi) sebagai ketua cabang membuat acara Raker. Di partai kami, konsepnya gotong royong. Semampunya. Banyak sekali orangnya. Saat kumpul Bersambung ke hal 7 kol 3
SAKSI : Utut Adianto usai diperiksa di Pengadilan Tipikor Semarang sebagai saksi atas terdakwa Tasdi, kemarin. n Foto : Sunardi.
Bersambung ke hal 7 kol 3
Jembatan Putus, Kandangserang Kian Terisolasi KAJEN - Jembatan Kaligenteng di Desa Kandangserang/Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan, putus, Rabu (12/12), sekitar pukul 17.45 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, wilayah Kecamatan Kandangserang bagian selatan kian terisolir, setelah sebelumnya Jembatan Kali Keruh di perbatasan Desa Luragung, Kecamatan Kandangserang dengan Kabupaten Pemalang putus diterjang banjir Sungai Keruh. Jembatan sepanjang 50 meter dengan lebar 4 meter ini memang sudah berusia tua, sebab peninggalan zaman Belanda. Namun, jembatan ini merupakan penghubung utama masyarakat pegunungan Kandangserang bagian selatan dengan wilayah di bawahnya. Oleh karena itu, Pemkab Pekalongan bertekad untuk membangun jembatan baru sejak tahun 2017 silam. Namun, akibat saat itu rekanan wanprestasi, maka pekerjaan pembangunan Jembatan Kaligenteng baru tidak selesai. Pembangunan jembatan baru pun dilanjutkan tahun 2018, dan diperkirakan akan selesai pada pekan ketiga bulan Desember ini. Akibat putusnya jembatan lama, maka akses masyarakat di wilayah selatan Kandangserang semakin sulit. Satu-satunya akses yang bisa dilalui kendaraan adalah melalui jalur Kandangserang Paninggaran, sehingga harus menempuh jarak tempuh yang semakin jauh. “Jembatan Kaligenteng lama ini sebenarnya sudah rusak dan berongga, sehingga pemerintah membatasi tonase kendaraan yang melintasinya. Namun masih ada saja kendaraan besar yang nekat melintasinya, sehingga retakan semakin parah hingga akhirnya tadi sore jembatan ini putus,” ujar Teguh (34), Bersambung ke hal 7 kol 3
PUTUS: Jembatan Kaligenteng di Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan, putus, sehingga tidak bisa dilewati, kemarin sore. n Foto: Hadi Waluyo.
Sisi Lain Kemacetan Jalan Kaligawe
Bermunculan Lubang, Mranggen jadi Jalur Alternatif
OKB
CUT MINI mengaku bosan dan jenuh berperan jadi ibu. “Tapi mungkin faktor umur ya, jadi peran yang disodorkan ke aku peran ibu-ibu terus. Kadang bosan juga ya, monoton” ujar Cut Mini, yang sibuk promo film terbarunya yang bertajuk Orang Kaya Baru. Tapi ketika Sukdev Sing selaku produser film Orang Kaya Baru yang ceritanya ditulis oleh Joko Anwar, sutradara yang sukses menggarap film Pengabdi Setan ini, Cut Mini langsung kepincut dan bergairah memainkan peran ibu dari keluarga miskin yang tiba-tiba jadi orang kaya baru (OKB). “Komedinya nggak murahan, peran aku juga sangat menantang. Ini yang membuat aku mau menerima peran ibu-ibu,” kata Cut Mini. n Buyil-skh
uang kami sudah dititipkan di pengadilan. Setelah dititipkan di pengadilan, eh tahu-tahu kami digusur paksa,” ujar Wakil Ke-
Banjir rob berkepanjangan dari Kaligawe hingga sebagian Sayung menjadi kendala cukup berat bagi pengguna jalan. Maka diimbau agar mengambil jalur Mranggen dan Karangawen sebagai alternatif untuk menghindari kemacetan atau antrean panjang.
Foto: Buyil
PARAHNYA meski sehari tak turun hujan menjadikan banjir surut di sebagian ruas Jalan Raya Sayung-Demak, namun bermunculan ratusan lubang berbagai ukuran dengan kedalaman sepanjang lokasi bekas genang-
an banjir, Rabu (12/12). Bahkan para pengguna jalan mesti harus ekstra hati-hati agar tak terperosok lubang yang akhirnya mirip ranjau itu. Ahmad Sochib (40) warga Genuk Semarang yang setiap hari
harus melintasi jalur pantura Demak karena tuntutan tugas, merasa terganggu dengan keberadaan lubang-lubang tersebut. “Memang berkendara di jalan raya harus hati-hati. Tapi sejak adanya lubang-lubang berbagai
LUBANG : Banyaknya lubang berbagai ukuran yang bertebaran di jalur pantura Demak pascabanjir, mengharuskan para pengguna jalan ekstra hati-jati agar tak terperosok ‘ranjau’ lubang tersebut. n Foto : sari jati
ukuran yang tersebar di jalan harus ditambah lagi kewaspadaannya agar tidak terperosok,” ujarnya. Hal sama disampaikan Agustina (35) dan Daryanto juga warga Semarang. Mereka berharap pemerintah segera tanggap melakukan perbaikan, agar lubang yang bertebaran bak ranjau itu tak memakan korban. “Pada saat sama kami berdoa agar hujan tak turun lebat dan lama, agar sungai-sungai besar tak limpas dan menyebabkan banjir lagi,” imbuh Daryanto. Mengenai kondisi banjir di jalur pantura perbatasan Genuk - Sayung, Kapolres Demak AKBP Arief Bachtiar melalui Kasat Lantas AKP Eko Rubiyanto mengatakan, jalur pabtura Demak termasuk jalur krusial sehingga banyak kendaraan besar Bersambung ke hal 7 kol 1