WAWASAN 22 DESEMBER 2018

Page 1

l Sabtu Legi l 22 Desember 2018 TAHUN KE-33 NO: 224

Harga Eceran Rp 3.000 Harga Langganan Rp 70.000

Menpora Siap Bantu KPK

JAKARTA - Menpora Imam Nahrawi menyatakan kesiapannya jika dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi. Dia akan bantu KPK jika diperlukan. Dalam sepekan terakhir, institusi yang dipimpin Imam tengah disorot. Bukan karena prestasinya, melainkan kasus dugaan suap dana hibah KONI yang melibatkan pejabat Kemenpora. KPK menduga telah terjadi kesepakatan antara pihak Kemenpora dan KONI untuk mengalokasikan fee sebesar 19,13 persen dari total dana hibah Rp 17,9 miliar, yaitu Rp 3,4 miliar. Saat ini, KPK menetapkan Deputi IV Kemenpora Mulyana, Adhi Purnomo sebagai pejabat pembuat komitmen pada Kemenpora dkk, dan Eko Triyanto sebagai Staf Kemenpora dkk sebagai tersangka. Mereka diduga menerima suap dari Ending Fuad Hamidy sebagai Sekjen KONI dan Johnny E Awuy sebagai Bendahara Bersambung ke hal 7 kol 3 DOA BERSAMA: Menpora Imam Nahrawi bersama jajarannya menggelar doa usai adanya penggeledahan di ruang kerjanya, terkait kasus suap dana hibah Kemnepora dan KONI, kemarin. n Foto: detik

Dipecat DPD, Hemas Melawan n Bantah Bolos Paripurna 12 Kali JAKARTA - GKR Hemas dinonaktifkan sementara dari DPD RI karena sering membolos dari sidang paripurna. Badan Kehormatan (BK) DPD RI menyebut Hemas bisa kembali aktif asalkan meminta maaf secara terbuka.

“Seperti yang sudah ada, ada senator dari Bali, Arya Wedakarna, kena sanksi zaman Pak M Fatwa,” ujar anggota BK DPD RI, Gede Pasek Suardika, saat dimintai konfirmasi, Jumat (21/12). Untuk mengembalikan statusnya sebagai anggota DPD RI, Arya disebut Pasek melakukan sejumlah hal. Dia minta maaf kepada seluruh anggota DPD saat sidang paripurna

hingga minta maaf lewat media massa. Hemas juga bisa menempuh cara yang sama bila ingin kembali menjadi senator. “Minta maaf di paripurna, tertulis, dan meminta maaf ke konstituen lewat media massa, itu pulih lagi. Itu sudah bisa dilakukan,” jelas Pasek. Penonaktifan Hemas diumumkan dalam sidang paripurna DPD, Kamis (20/12). Selain Hemas, senator asal

Ngesti Nugraha

Ingin Dilamar

ARTIS Jessica Iskandar kini tengah kasmaran dengan Richard Kyle. Jessica mengaku dirinya ingin selalu dilamar Richard. Apalagi Richard juga sayang anak semata wayang Jessica, El. Bahkan Richard, kerap membawa El, jalan-jalan. Namun ternyata sang kekasih belum mau terburu-buru dalam hal itu. “Belum, belum ada rencana,” jawab Richard, menimpali. ndtc-skh Foto: kpl

Bersambung ke hal 7 kol 3

GKR Hemas foto:dok

Inginkan Menang Pilpres dan Pileg

nangan Nasional (BPN) capres dan cawapres, Prabowo SubiantoSandiaga Uno ke Jawa Te- ngah. Untuk memaksimalkan pemenangan pasangan Jokowi WidodoMa’ruf Amin di Kabupaten Semarang, DPC PDP Kabupaten Semarang akan mendirikan posko pemenangan di seluruh desa/kelurahan yang ada di wi-layah Kabupaten Semarang. ‘’Kita tidak khawatir, tidak gentar dan tidak takut. Karena selama ini kita sudah biasa melakukan pemilihan umum, baik pemilihan presiden, pemilihan kepala daerah maupun pemilihan legislatif,’’ Bersambung ke hal 7 kol 3

Foto: rbd

n Melawan GKR Hemas sudah angkat bicara terkait pemecatannya ini. Istri Sri

n SBY-Prabowo Bertemu

PDIP Siap Dirikan Posko Tiap Desa UNGARAN- DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kabupaten Semarang tidak gentar dan tidak takut dengan adanya pendirian posko pemenangan atau markas perjuangan Badan Peme-

Riau, Maimana Umar, ikut dinonaktifkan sementara karena asalan yang sama, yakni lebih dari 6 kali tak hadir dalam sidang paripurna. Hingga saat ini, DPD sudah memecat 4 anggotanya karena masalah absensi. Sementara Arya berusaha mengembalikan posisinya, kata Pasek, Jefry Geoffani memilih mengundurkan diri. “Sudah 4 sebenarnya, perbedaannya, Pak Arya meminta maaf, Pak Jeffry akhirnya memutuskan mundur,” sebut politikus Hanura itu.

Sultan Hamengku Buwono X itu memilih melawan dan menyatakan putusan pemberhentian dirinya tak memiliki dasar hukum. “Keputusan BK mem berhentikan sementara tanpa dasar hukum, bahkan mengesampingkan ketentuan Pasal 313 UU No 17 Tahun 2014,” ujar Hemas dalam konferensi pers di kantor DPD RI DIY, Jalan Kusumanegara No 133, Yogyakarta, Jumat (21/12). Hemas menjelaskan isi pasal tersebut yakni anggota DPD RI diberhentikan semen-

JAKARTA - Capres Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selesai menggelar pertemuan dan menyampaikan pernyataan pers bersama. Prabowo-SBY lantas melakukan salam komando! Pertemuan Prabowo dan SBY dilangsungkan di kediaman SBY di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (21/12). SBY menyebut Demokrat dan Gerindra akan berusaha memenangi Pilpres dan Pileg 2019. “Kami tentu ingin Pak Prabowo memenangi pemilihan presiden,” kata SBY. SBY dan Prabowo ingin memastikan Partai Gerindra dan Partai Demokrat juga menang pileg. “Tentu kami ingin baik Partai Demokrat maupun Partai Gerindra mendapatkan suara yang besar di pemilu legislatif,” kata SBY. Selesai menggelar konferensi pers, Prabowo dan SBY berpose ke hadapan media. Keduanya melakuBersambung ke hal 7 kol 1

BERTEMU: Capres Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bertemu membahas Pilpres di kediaman SBY kemarin. n Foto: detik

Kasus Serempetan Berujung Penjara

Bayar Denda Rp 5 Juta dengan Uang Koin Sekarung Mulyadi, buruh tahu yang divonis 3 bulan dan denda Rp 5 juta akibat kasus serempetan lalu lintas, akhirnya menyerahkan hukuman denda ke Kejaksaan Negeri Kudus. Diwakili keluarga dan tetangganya, uang denda tersebut diserahkan dalam bentuk uang koin sekarung.

SOLEH Sakur, perwakilan keluarga saat tiba di Kejaksaan mengatakan, uang denda tersebut merupakan hasil donasi dari para tetangga serta pihak-pihak yang peduli. Jumlah total donasi yang terkumpul mencapai Rp 10 juta lebih dimana Rp 5 juta diantaranya dibayarkan untuk denda. ”Jadi, ini merupakan hasil donasi dari para tetangga serta pihak-pihak yang peduli,” kata Soleh saat datang di Kejari, Jumat (21/12).

Namun sayangnya, saat penyerahan tersebut tidak ada

pihak kejaksaan yang menerima. Menurut informasi petugas, para

BAYAR DENDA : keluarga Mulyadi saat menunjukkan koin yang dikumpulkan untuk membayar denda sebesar Rp 5 juta ke Kejaksaan. n Foto: Ali Bustomi-yan

jaksa saat ini tidak ada di lokasi. ”Ya, nanti kami akan kembali lagi untuk membayarkan denda ini,” tandasnya. Sebelum membayar ke lokasi, menurut Soleh, pihak keluarga Mulyadi juga menyempatkan datang ke rutan Kudus untuk menyerahkan nasi bungkus ke Sipir dan petugas Rutan. Total ada 230 nasi dus yang dibuat keluarga Mulyadi untuk dibagibagikan ke Rutan. Menurut Soleh, nasi dus tersebut merupakan syukuran dari pihak keluarga Mulyadi atas vonis yang diterima. Meski dirasa berat, diharapkan sedekah nasi dus tersebut bisa menjadi sarana agar Mulyadi diberi kesehatan dan kekuatan selama menjalani masa hukuman. ”Nasi dus tersebut dibeli dari sisa donasi yang semula untuk Bersambung ke hal 7 kol 3


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.