l Senin Pahing l 7 Januari 2019 TAHUN KE-33 NO: 234
Harga Eceran Rp 3.000 Harga Langganan Rp 70.000
CARI KORBAN: Proses pencarian korban longsor Sukabumi masih terus dilakukan hingga hari ke-7, Minggu (6/1). Sebanyak 32 korban dinyatakan tewas dalam peristiwa yang terjadi di penghujung tahun tersebut.n Foto:dok cnn/ Nurul Ramadhan
Tawuran Pelajar Telan Korban n Seorang Tewas Diduga Dikeroyok TEMANGGUNG - Aditya Hisyam (17) seorang pelajar SMK Ganesha Satria Kedu Temanggung ditemukan tewas di area persawahan dekat bak sampah tak jauh dari sekolahnya di Jalan Raya Kedu-Parakan. Dia diduga salah satu korban tawuran yang terjadi pada Sabtu (5/1) malam dan diketahui merupakan warga Dusun Nogo, Desa Salamsari, Kecamatan Kedu.
IDENTIFIKASI: Polisi melakukan identifikasi mayat saat olah tempat kejadian perkara di sebuah persawahan yang diduga merupakan tempat tawuran pelajar, Minggu (6/1). n Foto:SM/Raditia Yoni Ariya
Dalang Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos Diburu
JAKARTA - Dua orang berinisial LS dan HY ditetapkan sebagai tersangka kasus penyebaran hoaks tujuh kontainer surat suara tercoblos. Kini polisi memburu dalang hoaks. “Masih proses, kita cari,” ujar Kabag Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Syahar Diantono kepada wartawan, Sabtu (5/1). LS dan HY ditangkap terpisah di Balikpapan dan Bogor. Kedua orang ini diduga memviralkan hoaks tujuh kontainer surat suara tercoblos. Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyebut tiga pihak yang terlibat dalam hoaks tujuh kontainer surat suara tercoblos. “Tersangkanya dibagi tiga. Creator itu yang membuat, buzzer itu menyebarkan, forwarder sebagai yang meneruskan. Langkah selanjutnya, agar ditemukan dan ditangkap creator dan buzzernya,” kata Dedi. Bersambung ke hal 7 kol 1
hendak membuang sampah di bak sampah pinggir jalan raya, namun dikejutkan oleh sesosok mayat tergeletak di sawah. Dia kemudian memberitahukan hal itu kepada pemilik bengkel
Bersambung ke hal 7 kol 3
Papan Petunjuk Masuk Tol Dikeluhkan BOYOLALI - Pemasangan alat peraga lalu lintas berupa papan petunjuk arah masuk ke jalan tol dari jalan utama Solo-Semarang dinilai membingungkan pengguna jalan. Lokasi pemasangan dinilai kurang pas untuk memberikan informasi kepada pengendara. Papan pengumuman tersebut bertujuan untuk mengarahkan pengendara di jalan nasional Semarang-Solo agar mudah mengakses jalan tol melalui Gerbang Tol Mojosongo. Tapi lokasinya dianggap kurang pas. Letaknya di sebelah barat bekas Pasar Mojosongo dan di seberang jalan depan bekas Pasar Mojosongo. Pengendara Bersambung ke hal 7 kol 1
PAPAN PETUNJUK: Papan petunjuk masuk jalan tol yang terpasang di sepanjang jalan atau selatan bekas Pasar Mojosongo dinilai membingungkan, kemarin. n Foto:SM/Joko Murdowo
Semarang-Madiun Lebih Irit 4,5 Jam
Menjajal Mulusnya Tol Trans Jawa
Bantu Teman
UNTUk membantu teman, banyak cara bisa dilakukan. Seperti yang dilakukan Wulan Guritno, ia membantu sahabatnya yang tengah menggarap film After Met You. “Saya terlibat di film ini, karena membantu Petrick Effendi yang menggarap film ini. Makanya saya nggak melihat perannya,” ujar Wulan Guritno usai nobar film After Met You di Epicentrum, Kuningan Jakarta Selatan. Dalam film drama remaja ini, Wulan kebagian peran ibu yang memiliki anak remaja namun harus bercerai dengan suaminya. n Buyil—sn
Keberadaan mayat remaja yang tercatat masih duduk di kelas 12 SMK Ganesha kali pertama diketahui oleh seorang penjual termos keliling sekitar pukul 12.00 WIB. Semula dia
motor di Pasar Kedu. “Pertama kali yang melihat ada mayat adalah seorang penjual termos keliling yang sedang membuang sampah di lokasi tersebut dan melihat ada orang yang tergeletak di areal persawahan. Tapi karena dia takut mengajak saya ke sana memastikannya dan terlihat posisi mayat terlentang lalu lapor ke Polsek Kedu. Saya lihat ada luka di bagian perut sebelah kiri,”ujar Tri Budi (47), Minggu (6/1). Riyanto warga lainnya menuturkan memang pada Sabtu
(5/1) malam terdengar keramaian di sekitar lokasi di temukannya mayat yang ternyata terjadi tawuran oleh sekelompok anak muda. Tapi tidak jelas dua kubu yang bentrok itu dari mana, sebab tidak menggunakan seragam dan waktu sudah malam sehingga tidak begitu jelas. Budi warga Sawahan menuturkan, memang melihat dengan mata kepala sendiri terjadi tawuran di beberapa titik mulai dari depan SMK Ganesha, di depan bak sampah Jalan Raya Kedu-Parakan hingga di depan Pasar Kedu. Pihaknya pun me-
Tol Semarang-Salatiga-SoloMadiun awal tahun ini dioperasionalkan secara total. Eksistensi jalan bebas hambatan ini memberikan alternatif masyarakat yang hendak menuju kota-kota itu tiba tepat waktu dibandingkan memilih jalan nasional/provinsi/kabupaten/kota.
Foto: Buyil
BILA memilih jalan umum, maka waktu yang ditempuh untuk melahab jarak sepanjang sekitar 120 Km itu setara enam jam, tergantung situasi kondisi jalan. Namun, jika pemakai jalan melintasi tol, waktu tempuh bisa dipangkas
sekitar tiga sampai lima jam. Pada saat menempuh perjalanan kota beda provinsi via tol itu hanya butuh waktu 1,5-2 jam. Tetapi saat yang sama melintasi
jalan umum mulai Semarang Boyolali - Solo - Madiun waktu tempuhnya sekitar enam jam. Melalui tol para pengendara bisa memacu kendaraan dengan
JALUR PENGHUBUNG : Simpang susun tol Kartasura di wilayah Denggungan, Banyudono Boyolali merupakan jalur penghubung tol dari arah Semarang, Solo, dan Surabaya. n Foto:SM/Setyo Wiyono
kecepatan maksimal, sehingga jarak tempuh Semarang-Solo, misalnya hanya butuh waktu kurang dari satu jam. ‘’Ada sisi positif lewat tol. Menghemat waktu perjalanan dan tidak terlalu capek karena tidak mengalami macet seperti di jalan nontol,’’ ujar Eko Nuryanto, warga Pudakpayung. Hal ini juga dibenarkan pihak PT Jasa Marga Solo Ngawi Jaya yang mengoperatori sebagian jalan tol itu.”Jadi Madiun-Solo itu bisa ditempuh selama sejam. Boyolali-Salatiga-Semarang juga satu jam lewat tol,” terang Dirut PT JSN David Wijayatno, belum lama ini. Akses pintu tol yang berada di tempat strategis seperti Ngasem dan Klodran turut mempermudah pemakai jalan masuk tol. Pemakai tol dari arah Yogyakarta dan Bersambung ke hal 7 kol 3