l Rabu Pon l 23 Januari 2019 TAHUN KE-33 NO: 248
OSO MELAWAN Harga Eceran Rp 3.000 Harga Langganan Rp 70.000
n Ditenggat Waktu Mundur dari Hanura
JAKARTA - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) menegaskan tidak akan menjalani perintah Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mundur dari partai dan akan tetap maju sebagai calon anggota legislatif dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
“Saya tidak akan mundur. Itu prinsip saya selagi KPU tidak menjalankan perintah konstitusi, perintah PTUN, Bawaslu dan Mahkamah Agung, dan tidak ada masalah dengan Mahkamah Konstitusi (MK),” kata OSO kepada wartawan di Jakarta, Selasa (22/1). OSO menegaskan keputusan MK tidak bisa ditafsirkan untuk berlaku surut. Putusan MK terkait yang melarang ketua umum partai politik rangkap jabatan sebagai anggota DPD, kata OSO, berlaku di pemilu 2024. “Keputusan MK tak bisa dipelintir berlaku surut. Putusan itu berlaku ke depan 2024,” kata OSO. Sebelumnya, Komisioner KPU Wahyu Setiawan memastikan OSO bakal masuk Daftar Calon Tetap (DCT) DPD jika mundur dari kepengurusan partai. Hal itu harus dilakukan OSO paling lambat pukul 00.00 malam nanti. “Sikap KPU jelas. Kalau Pak OSO memberikan surat peng-
RINGSEK: Mobil pikap yang mengangkut genset ringsek tertabrak kereta Joglosemarkerto di perlintasan KA Desa Harjosari Kidul, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Selasa (22/1). n Foto:SM/ Cessnasari
Pikap Terseret KA 300 Meter, 2 Tewas Foto:dok
Oesman Sapta Odang
unduran diri besok berarti Pak OSO kita masukan ke DCT. Tetapi kalau tidak memberikan ya tidak dimasukan. Kan batasnya sampai pukul 00.00 WIB,” kata Wahyu di Gedung KPU. Hal itu disampaikan menyikapi tuntutan massa pendukung Bersambung ke hal 7 kol 1
n Seorang Penumpang Tewas
Perahu Eretan Terbalik, 13 Penumpang Selamat
BREBES - Perahu penyeberangan (eretan) di Desa Kebandungan, Kecamatan Bantarkawung’ Kabupaten Brebes terbalik dan tenggelam akibat meluapnya Sungai Pemali, Selasa (22/1). Sebanyak 13 penumpang perahu penyeberangan berhasil selamat dalam insiden tersebut. Sementara, seorang penumpang lainnya, yakni Roilah (40) warga Desa Kebandungan RT 05 RW 03, Kecamatan Brebes tewas karena hanyut terbawa arus sungai. Berdasarkan keterangan yang dihimpun, terbaliknya perahu penyeberangan tersebut diduga akibat tali sling putus.
Bersambung ke hal 7 kol 3
TEMPAT KEJADIAN : Di lokasi inilah, perahu penyeberangan Desa Kebandungan, Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes terbalik akibat meluapnya Sungai Pemali, Selasa (22/1). Foto. Eko Saputro
dari Stasiun Slawi menuju ke Tegal setelah menempuh perjalanan dari arah Purwokerto. Eko Purwanto, masinis kereta dengan nomor loko CC2018316 itu mengatakan, pikap tersebut muncul mendadak dari arah selatan. ‘’Kebetulan lajur rel agak menikung. Seperti mobil itu mendadak muncul dari selatan di perlintasan tanpa palang pintu,’’ katanya. Tabrakan pun tak terhindarkan. Dirinya baru bisa meng-
hentikan kereta setelah berjalan sekitar 300 meter. Dari pantauan di lokasi, tampak bodi mobil ringsek termasuk dua korban tergencet mengalami luka parah dan meninggal di lokasi kejadian. Kedua korban meninggal, yakni sopir pikap Bambang Sugito (37) dan penumpang Nurokhman (28). Kedua korban merupakan warga Desa Luwungragi RT 001 RW 003, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes. Kasatlantas Polres Tegal
AKP Muhammad Adiel Aristo mengatakan, beberapa saat setelah kejadian pihaknya melakukan evakuasi pikap dan kendaraan. Dua korban dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Singkil, Adiwerna. Proses evakuasi memakan waktu sekitar satu jam dan kereta bisa berjalan kembali.Selanjutnya mobil pikap diderek ke bengkel Taruna Jaya Slawi dengan dikawal anggota Satlantas Polres Tegal. smn/H45—sn
Jalan Tertutup Longsor, Dukuh Duplak Terisolasi JEPARA - Longsor terjadi di Desa Tempur, Kecamatan Keling, Selasa (22/1) dini hari. Longsor tersebut memutus akses jalan dari Tempur menuju Dukuh Duplak desa setempat dan sebaliknya karena material longsor menimpa jalan. Petinggi Desa Tempur, Sutoyo menjelaskan, longsor terjadi pada tebing setinggi 12 meter yang berada di kawasan tanpa permukiman. Lebar tebing yang longsor sekitar sembilan meter. Tidak hanya material tanah, longsor juga membawa beberapa batu berukuran besar dan kecil. Sehingga untuk pembersihan material membutuhkan alat berat. “Seluruh badan jalan di titik longsor tertutup material. Bahkan sebagian badan jalan ikut longsor ke jurang,” beber Sutoyo. Dia memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Sebab selain terjadi saat dini hari, juga jauh dari kawasan permukiman. Hanya saja, jalan penghubung tersebut mengalami kerusakan. Banyak aspal jalan kabupaten di titik longsor itu yang pecah akibat tertimpa batu besar. Selain jalan, fasilitas umum lainnya tidak ada yang rusak. Baik saluran air maupun jaringan listrik. Pihaknya mencatat sejumlah tanaman warga rusak akibat longsor itu.
Akibat longsor tersebut, warga Dukuh Duplak untuk sementara waktu terisolasi. Di dukuh tertinggi di Jepara itu terdapat 123 kepala keluarga. Sutoyo memerinci, di sana ada 22 warga lanjut usia, ibu hamil lima orang, 34 balita, 15 warga rentan, dan anak usia sekolah
sebanyak 43 anak. “Warga sebenarnya hendak membersihkan material longsoran pagi ini (kemarin-Red). Namun karena hujan belum reda, sukarelawan dan masyarakat tidak berani membersihkan material longsoran. Sebab batu dari atas tebing masih ber-
jatuhan. Longsor susulan masih berpotensi terjadi,” ucapnya. Hingga kemarin siang, sukarelawan dan warga serta alat berat pun belum berani membersihkan material longsoran karena masih sangat rawan. Ren-
Bersambung ke hal 7 kol 6
TUTUPI JALAN: Material longsor menutupi jalan penghubung Dukuh Duplak, Desa Tempur, Kecamatan Keling, kemarin. n Foto:dok
Jembatan Plompong Ambruk Tergerus Banjir
Akses Jalan Putus, Warga Harus Memutar 8 Km
Hati-hati
RALINE Shah, mengaku agak hati-hati menerima setiap tawaran main film yang datang. Sehingga, setiap tahunnya hanya beberapa judul film saja yang ia bintangi. “Saya memang agak pilih-pilih peran, tapi kalau udah sreg sama ceritanya pasti saya terima,” ujar Raline usai nobar film terbarunya yang bertajuk Orang Kaya Baru di Plaza Senayan Jakarta. Biasanya dia hanya menerima peran karena ceritanya menantang dan seru.n Buyil-skh
SLAWI - Sebuah mobil pikap Daihatsu Gran Max B-9560BAL tersambar kereta api (KA) Joglosemarkerto di perlintasan tanpa palang pintu Desa Harjosari Kidul, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, sekitar pukul 12.05, Selasa (22/1). Mobil pikap yang mengangkut genset tersebut terseret KA hingga 300 meter dari lokasi kecelakaan. Sebelum kejadian, kereta baru sekitar 15 menit berangkat
Warga bersama personel Polsek, Koramil, dan sukarelawan bencana bekerja bakti memperbaiki jaringan air bersih dan membuat jalan darurat untuk pejalan kaki, menyusul ambrolnya Jembatan Plompong di Desa Plompong, Kecamatan Sirampog, Brebes, kemarin.
Foto: Buyil
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes berencana meminjam jembatan darurat (bailey) untuk penanganan darurat ambrolnya Jembatan Plompong di Desa Plompong, Kecamatan Sirampog, Brebes. Seperti diberitakan kemarin, Jembatan Plompong ambrol dihantam banjir Sungai Keruh pada Senin (21/1) sore. Sarana perhubungan darat tersebut
merupakan akses utama warga Plompong menuju pusat kecamatan.
Akibatnya warga harus melalui jalur memutar melewati jalur Cilibur-Bumiayu dengan selisih
GOTONG ROYONG: Warga bersama petugas dan sukarelawan bergotong royong membenahi saluran air bersih di lokasi jembatan yang ambruk. Foto:SM/Teguh Inpras
jarak 6-8 kilometer lebih jauh. Kepala BPBD Nushy Mansyur, di lokasi bencana, Selasa (22/1) kemarin, mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan BPBD dan DPU Provinsi Jateng untuk meminta bantuan peminjaman jembatan bailey. “Ada jembatan bailey milik Pemprov di Salem. Kita sudah meminta untuk ditarik ke sini (Plompong-Red),” ujarnya. Menurut Nushy, penanganan darurat dengan jembatan bailey lebih aman daripada menggunakan jembatan bambu. “Dengan kondisi sungai rawan banjir, sangat riskan jika menggunakan jembatan darurat dari bambu. Sewaktu waktu bisa putus dan membahayakan warga yang melintas,” kata dia. Karena itu, pihaknya meminta kepada seluruh masyarakat Bersambung ke hal 7 kol 1