l Senin Kliwon l 4 Februari 2019 TAHUN KE-33 NO: 257
Harga Eceran Rp 3.000 Harga Langganan Rp 70.000
MENYAPA - Presiden Joko Widodo, saat menyapa ribuan perwakilan THL TBPP se-Indonesia saat silaturahmi di GOR Jatidiri, Semarang, Minggu (3/2). n Foto Arixc Ardana
17 Ribu THL Penyuluh Pertanian Curhat ke Jokowi
SEMARANG – Pengangkatan Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL TBPP) harus sesuai dengan peraturan perundangan yang ada. Hal tersebut ditegaskan Presiden Joko Widodo, di hadapan ribuan perwakilan THL TBPP se-Indonesia saat silaturahmi di GOR Jatidiri, Semarang, Minggu (3/2). “Apabila memungkinkan, akan saya siapkan Perpres-nya, tapi jangan sampai saya disuruh nabrak regulasi undang-undang. Itu yang tidak memungkinkan. Kalau membuat Perpres itu urusanya hanya tanda tangan presiden, tapi kalau payung hukum undang-undangnya memungkinkan kenapa tidak,”paparnya. Tercatat saat ini terdapat sebanyak 17 ribu THL TBPP yang berharap bisa diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), melalui Peraturan Presiden (Perpres) dan Keputusan Presiden (Keppres). Lebih lanjut Jokowi menuturkan, Indonesia masih kekurangan kurang lebih 40 ribu penyuluh pertanian sehingga diharapkan dari 17 ribu THL TBPP, bisa mengisi kekurangan tersebut. Jokowi menjelaskan bahwa pengalaman yang dimiliki THL TBPP sangat penting, untuk mendampingi petani dalam rangka memperbaiki produktivitas pertanian. Orang nomor satu di Indonesia tersebut, berjanji akan memberikan kabar secepatnya, mengenai bisa tidaknya pengangkatan melalui perpres. Dirinya akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan Menteri Pertanian (Menpan) serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men PAN-RB), paling tidak hari Rabu atau Kamis minggu depan. “Saya akan undang Menpan peluangnya seperti apa, kalau memang peluangnya ada dan tidak menabrak undang-undang, nanti saya undang semua 17 ribu THL TBPP,” ungkapnya, yang disambut tepuk tangan para peserta. Sementara, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menuturkan, pihaknya juga memberikan kontrak Bersambung ke hal 7 kol 1
TIDAK TERBIT
SEHUBUNGAN Tahun Baru Imlek 2570 merupakan libur nasional, Koran Wawasan Selasa 5 Februari 2019 tidak terbit. Harian ini akan kembali menemui pembaca Rabu 6 Januari 2019. Harap pembaca dan relasi maklum. (Penerbit)
n Pelajar SMP Dikeroyok Viral di Medsos KAJEN - Kasus dugaan tindak kekerasan di lingkungan sekolah terjadi di Kota Santri. Pelajar kelas VII SMP NU Pajomblangan, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan berinisial AM (14), warga Desa Pajomblangan, dikeroyok sekelompok pelajar lainnya yang diduga kakak kelasnya di tempat ibadah di lingkungan sekolah tersebut.
Kasus ini terungkap setelah video rekaman kekerasan berdurasi 2 menit 41 detik menyebar di grup WhatsApp. Kasus pengeroyokan yang terjadi pada 16 Januari 2019 ini pun menjadi keprihatinan se-
mua pihak di Kabupaten Pekalongan. Bahkan, keluarga korban akhirnya melaporkan kasus ini ke Polres Pekalongan. Korban sendiri hingga kemarin masih Bersambung ke hal 7 kol 3
MENCERITAKAN: Suyati (42) dan Amat Kasirun (45), orang tua dari AM (14), pelajar kelas VII SMP NU Pajomblangan, Kabupaten Pekalongan, menceritakan kasus pengeroyokan yang dialami anaknya. n Foto: Hadi Waluyo.
Sungai Juwana Dangkal, Diduga Pemicu Banjir ‘’Kalau bantuan logistik sifatnya sementara, sedangkan solusi yang terbaik tentu normalisasi secara komprehensif dari hulu ke hilir,’’ terangnya. Bupati pun menyebut, pihaknya telah berupaya terus mendorong agar upaya normalisasi
PATI – Masih terjadinya sejumlah bencana banjir salah satunya dinilai dipicu akibat terjadinya pendangkalan sungai Juwana. Bahkan, langkah normalisasi pun dianggap sudah sangat mendesak untuk meminimalisasi bencana yang terjadi hampir setiap tahun itu. Hal itu diungkapkan Bupati Pati Haryanto saat memantau banjir di Desa Mintobasuki, Kecamatan Gabus, kemarin. Dia menyebutkan, Sungai Juwana memang membutuhkan penanganan secara komprehensif.
Bersambung ke hal 7 kol 1
Grebeg Sudiro Ajang Penyatuan Keberagaman
BANJIR : Seorang warga berada di teras rumahnya yang tergenang banjir di Desa Mintobasuki, Kecamatan Gabus, kemarin. (43) n Foto: SM/Beni Dewa
Warga Berebut Gunungan & Pesta Kue Keranjang
Diganggu Hantu
CITRA Kirana kembali bermain film horor, berjudul Satu Suro. Dalam Satu Suro, Citra Kirana berperan sebagai Dinda. “Dinda ceritanya lagi hamil besar. Dibandingkan di film yang dulu, Asih, tensi horor dalam Satu Suro, berbeda. Di Satu Suro, ketegangan setiap scene itu tinggi Harus nangis, stres, ketakutan, karena karakterku diganggu hantu,’’ katanya. Meski demikian Citra Kirana bersyukur selama syuting tidak ada peristiwa mistis yang menimpanya selama syuting. Namun sebagai seorang gadis yang belum menikah, tentu menjadi tantangan sendiri ketika ia dituntut untuk memainkan peran sebagai seorang ibu yang tengah mengandung dan melahirkan. “Ini tantangan saya, memerankan istri yang hamil tua dan tersesat di rumah sakit hantu,” ujar Citra Kirana. n buyil-skh
Korban Trauma Masuk Sekolah
Kirab Budaya Grebeg Sudiro 2019 di kawasan Pasar Gede, Kelurahan Sudiroprajan, Solo menarik ribuan pengunjung dan wisatawan dari berbagai kota. Tak pelak ribuan warga berebut kue keranjang pada acara menjelang Imlek tersebut.
MELEBURNYA masyarakat berbagai suku di kelurahan se- tempat menjadi contoh bahwa keberagaman tak jadi pembatas untuk saling menjaga dan menyatukan perbedaan yang ada. ‘’Grebeg Sudiro sebagai wujud peningkatan kesatuan dan persatuan antarsuku, golongan dan latar belakang berbeda yang ada di Kota Bengawan. Hal itu juga menjadi pembangunan karakter bangsa lewat budaya yang ada di kelurahan ini,’’ ujar Walikota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, saat menghadiri Grebeg Sudiro, Minggu (3/2). Foto:kpl
Bersambung ke hal 7 kol 3
GREBEG SUDIRO : Peserta mengikuti Karnaval Kesenian Kirab Grebeg Sudiro 2019 di kawasan Pasar Gede, Solo, Minggu (3/2). n Foto: SM/Yoma Times Suryadi