4 minute read

EXPERT CORNER

Next Article
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Pri Januar

Gusnawan, S. T., M.T, Ph. D.

Advertisement

1 2

APA DEFINISI CIRCULAR ECONOMY?

Circular economy mirip dengan konsep zero waste di mana dalam suatu proses dari bahan baku (harvesting/mining) sampai jadi produk, setiap komponen yang dihasilkan dapat bernilai ekonomi. Limbah dari setiap jenis industri dapat menjadi produk sampingan, jadi yang dihasilkan bukan hanya produk utama saja. Dari hulu ke hilir menjadi zero waste dan bisa dimanfaatkan semuanya.

APA SAJA PERMASALAHAN DI SEKITAR YANG BERHUBUNGAN DENGAN CIRCULAR ECONOMY?

Masalah sampah/waste adalah masalah yang besar. Terutama seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk yang menyebabkan aktivitas ekonomi semakin tinggi. Hal tersebut berujung pada dihasilkannya semakin banyak sampah. Masalah besar ini sayangnya masih sering dilupakan oleh masyarakat. Jika limbah terlalu banyak di suatu daerah dan tidak diolah, maka akan banyak mengeluarkan emisi CO2, selain itu juga merusak lingkungan dan menyebabkan ketidaknyamanan. Contoh yang jelas adalah limbah cair tekstil yang menyebabkan kerusakan pada sungai dan secara tidak langsung mempengaruhi irigasi persawahan menjadi kurang baik. Hasil panen juga ikut terkena dampaknya. Sebenarnya permasalahan sampah itu antara hidup dan mati karena bersifat seperti “boomerang” bagi manusia.

Gambar diambil oleh Oky

Lukmansyah

MENGAPA CIRCULAR ECONOMY DIBUTUHKAN?

Circular economy dibutuhkan untuk memotivasi semua pihak untuk mereduksi dan mengolah limbah industri namun tetap mencapai nilai ekonomi sosial. Dengan circular economy, industri menjadi lebih efisien dan efektif karena setiap hal yang dihasilkan baik produk utama maupun limbah memiliki nilai ekonomi. Circular economy merupakan salah satu jalan untuk mencapai zero waste atau net zero emission yang merupakan komitmen dari perundingan internasional seperti COP 27 dan G20 yang baru saja dilaksanakan.

BAGAIMANA PERBANDINGAN PENERAPAN CIRCULAR ECONOMY DI MASA LALU DAN DIMASA SEKARANG?

Di Indonesia, perubahan yang ada baru sampai tahap kebijakan sehingga setidaknya di tingkat pemerintah lebih aware dengan permasalahan lingkungan. Pabrik-pabrik pengolahan limbah yang ramah lingkungan diberikan insentif berupa keringanan pajak. Perusahaan yang tidak ramah lingkungan harus membayarkan pajak lebih sebagai “hukuman”. Dari sisi masyarakat, mulai ada komunitas-komunitas kecil yang mulai menjalankan circular economy. Contohnya adalah “peuyeumisasi sampah”, desa yang membuat peralatan rumah tangga dari sampah plastik, dan lain-lain. Pada skala industri, konsep circular economy belum dilaksanakan secara holistik sehingga penerapannya kurang baik dan kurang menyeluruh. Saat malam, banyak industri nakal yang membuang limbah berbahaya untuk menghindari kecaman masyarakat namun saat siang hari industry\i tersebut terkesan bersih-bersih saja. Sejak komitmen dengan pertemuan internasional seperti COP 27 dan G20, semua negara diarahkan ke arah circular economy. Walaupun begitu, awareness masyarakat mengenai circular economy masih sangat kurang. Implementasi konsep circular economy yang telah dilakukan masih dalam skala pilot karena disesuaikan dengan kondisi perekonomian saat ini.

5 6 7

BAGAIMANA PENDAPAT BAPAK MENGENAI KEMUNGKINAN INOVASI CIRCULAR ECONOMY DI MASA DEPAN?

Di Indonesia, 10 tahun ke depan sepertinya belum ada banyak perubahan. Setidaknya awareness harus ditingkatkan terlebih dahulu. Karena jumlah penduduk dan pulau yang banyak, sosialisasi mengenai circular economy tidaklah mudah. Dari sisi pemerintah, sudah ada kebijakan yang menyinggung ke arah circular economy. Contohnya adalah kebijakan pemerintah mengenai konservasi energi dengan memberikan insentif pada perusahaan yang menaati kebijakan tersebut. Setiap tahunnya ada peningkatan mengenai kebijakan ramah lingkungan. Namun, karena besarnya masalah dan banyaknya hal yang harus dibenahi tanpa teknologi yang siap, inovasi circular economy belum bisa berkembang pesat di Indonesia. Misalkan limbah alat elektronik seperti HP dan baterai belum memiliki solusi yang baik. Peningkatan konsumsi baterai menyebabkan meningkatnya aktivitas penambangan sehingga juga merusak lingkungan. Terkadang teknologi berkembang pesat saat dipaksa dalam keadaan darurat seperti perang dan sebagainya. Namun, melihat perkembangan sekarang sepertinya inovasi di masa depan tergolong lambat. Di sisi lain, adanya komitmen dengan pertemuan internasional seharusnya mendorong circular economy menjadi lebih bisa ditetapkan. Tetapi kesulitan terbesar adalah mengubah kebiasaan masyarakat.

BAGAIMANA PENDAPAT BAPAK MENGENAI KEMUNGKINAN

INOVASI CIRCULAR ECONOMY DI MASA DEPAN?

Usaha yang dilakukan Indonesia umumnya masih di level kebijakan, tetapi hal ini sudah bagus menimbang kenyataan bahwa circular economy dan zero waste merupakan program jangka panjang. Sementara itu pada level industri maupun masyarakat, usaha yang dilakukan masih terlalu kecil sehingga dampaknya juga belum terasa signifikan. Dukungan terhadap UMKM melalui kebijakan belum terlihat karena kebijakan level pusat terkait circular economy masih baru. Dalam hal ini, Indonesia masih sekadar menaruh komitmen dan belum ada implementasi yang signifikan.

BAGAIMANA PERAN ITB DALAM MENGEMBANGKAN INOVASI MENGENAI CIRCULAR ECONOMY?

Circular economy dan zero waste merupakan salah satu prioritas riset ITB dan sudah cukup banyak research tentang ini, bahkan ada bukunya sendiri tentang teknologi pengolahan sampah ataupun renewable energy. Di Teknik Kimia membuat bensin sawit, itu sudah dalam tahap pilot dan tidak sekadar research. Akan tetapi belum sampai ke level industri karena ada constraint terkait ekonomi.

APA YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH MAHASISWA DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN ITB TERSEBUT?

Belajar dengan serius karena akan menjadi tiket untuk masuk ke lembaga/perusahaan, setelah masuk sana maka kita akan dapat memberikan impact langsung. Penerapan habit, meminimalisasi sampah dan membuang sampah ke tempatnya, menghemat energi. Kalau bisa jalan kaki ya jalan kaki, kalau bisa naik public transport ya public transport aja dibanding kendaraan bermotor. Selain itu, mahasiswa juga dapat lebih bijak dalam penggunaan bahan saat penelitian. Terapkan prinsip prinsip circular economy saat perancangan pabrik, terutama pada saat pembuatan reaksi.

DARI PENELITIAN-PENELITIAN BAPAK, APAKAH KONTRIBUSI TERBESAR BAPAK DALAM MENCAPAI CIRCULAR ECONOMY?

Refuse-derived fuel (RDF) di mana nilai kalor pada sampah/limbah dimanfaatkan menjadi pellet untuk bahan bakar. Sampah yang memiliki nilai kalor diubah menjadi pellet dengan cara dikeringkan. Kemudian dapat dijadikan substituent batu bara misalkan di pabrik semen. Tetapi tentunya belum bisa full namun beberapa persen saja. RDF sudah ada pabriknya. Penelitian lain adalah bagaimana mengubah fossil fuel menjadi amonia dan menangkap karbon CCS dengan menggunakan sinar matahari. Pemanfaatan amonia menjadi bahan co-firing atau di-convert menjadi hidrogen. Namun, ammonia memiliki api kecil sehingga alternatifnya diubah sepenuhnya menjadi hidrogen. Ammonia seakan-akan menjadi energy carrier atau hydrogen carrier

APA PESAN YANG INGIN BAPAK SAMPAIKAN?

Mari kita dukung program circular economy dengan membangun habit yang dapat mendukung konsep ini seperti yang telah disebutkan sebelumnya, serta dengan berkontribusi sesuai dengan profesi, keahlian, dan kapasitas masing-masing. Selalu bersemangatkan circular economy.

Refuse-derived fuels Gambar diambil dari shutterstock. com

This article is from: