Nawala
Kreativitas Edisi 28 / 2018
+62 822-2221-6525
/kreativitasugm
Perjuanga Mah
@kreativitasugm
w UGM Rai Pr t
S
ampai bulan April 2018, UGM telah banyak menuai prestasi baik dari tingkat nasional maupun internasional. Beberapa prestasi yang didapat diantaranya diraih oleh komunitas mahasiswa di bawah naungan Ditmawa UGM, dalam hal ini Subdit Kreativitas Mahasiswa. Di pertengahan bulan Maret 2018, Tim Gadjah Mada Building & Bridge (GMBB) dan SEMAR berhasil meraih juara dalam ajang kompetisi internasional disusul oleh Tim Chem-E-Car dan Gadjah Mada Robotic Team (GMRT) di bulan April. Tim GMBB yang diwakili oleh Tim Firmitagama beranggotakan Nur Kholis (Sekolah Vokasi) dan Bernardinus Steven Damai (Sekolah Vokasi) berhasil memperoleh juara empat untuk kategori politeknik pada Bridge Design Competition (BDC) 2018. BDC 2018 yang dilaksanakan pada hari Sabtu (10/03) hingga Minggu (11/03) ini adalah suatu kompetisi internasional tahunan yang diselenggarakan oleh Civil and Environmental Engineering (CEE) Club, Nanyang Technological University, Singapura. Kemenangan ini tidak diraih dengan cara mudah melainkan dengan persiapan yang matang. Tim dari Universitas Gadjah Mada kerap berlatih secara rutin mulai dari hal-hal teknis saat perakitan,
@dxr6605p
kreativitas.ugm.ac.id
Intern iona
melaksanakan simulasi yang ditargetkan, serta presentasi yang dihadiri khalayak. Prestasi selanjutnya diraih oleh Tim SEMAR dalam kompetisi Shell Eco Marathon Asia 2018. Kompetisi ini diselenggarakan di Changi Exhibition Centre, Singapura pada tanggal 7-11 Maret 2018. Pada kompetisi ini Tim SEMAR UGM mengirimkan dua mobil terbaiknya yakni Semar Electric 2.0 pada kelas prototype battery-electric dan Semar Gasoline 3.0 pada kelas Urban Concept Internal Combustion Energy. Tim SEMAR berhasil meraih juara pertama untuk Driver's World Championship yang nantinya akan dikirim untuk mewakili Asia dalam ajang Driver's Wolrd Championship di London. Selain itu, tim SEMAR juga meraih juara 2 untuk kategori Urban Concept, dan kategori Prototype berhasil memperoleh peringkat ke-4 se-Asia dan peringkat 1 di Asia Tenggara. “Waktu juara rasanya emosional, bahagia, dan terharu. Dari awal kita gak nyangka dapat posisi satu. Kemarin temen-temen sampai larilarian dari jauh ke arah ďŹ nish. Seneng banget akhirnya bisa dapet podium di internasional, pertama kalinya SEMAR bisa dapet nomer satu,â€? ungkap Adhika, Ketua Tim SEMAR.
Nawala | 1
Pada tanggal 1 April 2018 tim Chem-E-Car Universitas Gadjah Mada (UGM) yang kembali dari Malaysia disambut meriah oleh anggota Chem-E-Car lainnya di Bandara Internasional Adisucipto. Chem-E Car UGM berhasil memperoleh 3 penghargaan pada 13th Malaysian Chem-E-Car Competition 2018, di TATI University College, Malaysia, setelah sebelumnya berhasil meraih kesuksesan di 7 th Indonesian Chemical Engineering Car Competition (ICECC) 2018 di Institut Teknologi Surabaya. Tim nd th Chem-E Car memperoleh 2 dan 6 place untuk Race Competition serta 2nd Best Poster Competition. Kompetisi ini diikuti oleh 80 tim dari berbagai negara. Penghargaan 2nd place untuk Race Competition dan nd 2 Best Poster Presentation tersebut diperoleh Tim Reactics Flimo. Sedangkan penghargaan 6th place untuk Race Competition diperoleh Tim Reactics Bathara.
Tidak berhenti sampai disitu, pada tanggal 8 April 2018 Tim GMRT UGM berhasil menyabet medali emas dan perak untuk kategori lomba robot berkaki atau fire fighting. Kegiatan kontes robot internasional dilaksanakan di Oosting Gymnasium, Trinity College Ferris Athletic Center, Hartforf Connecticut, Amerika Serikat, 6-8 April 2018. Kontes ini diadakan dalam rangka “The 25 t h year of the Trinity College International Fire Fighting Home Robot Contest”. Sempat mengalami masalah pada robot yang akan dilombakan, namun hal itu tidak menghalangi tim untuk tampil maksimal dalam kompetisi. Keberhasilan mahasiswa meraih juara kontes robot kali ini patut diapresiasi. Sebab, perjuangan mereka untuk bisa lolos dan meraih juara menjadi kebanggaan bagi anak muda di Indonesia sehingga bisa berkarya dan meraih prestasi yang lebih baik lagi di kemudian hari.
JELANG ON MIPA NASIONAL
Tetap Foku , Yaki Aka Ad H i Yan Terbai Kegiatan bootcamp di awali dengan mini test yang diikuti oleh para peserta yang mewakili setiap bidang. Dalam mini test ini peserta diminta untuk menyelesaikan beberapa soal yang telah diberikan oleh dosen Pembina dan dilanjutkan dengan pembinaan serta review hasil mini test. Pada malam hari, alumni dan medalis ON MIPA memberikan motivasi dan sharing guna menyemangati para peserta yang akan berkompetisi.
S
eleksi ON MIPA Tingkat Kopertis Wilayah telah dilaksanakan beberapa waktu yang lalu. Hasilnya, sebanyak 25 mahasiswa UGM berhasil lolos mewakili Kopertis Wilayah V maju ke tingkat nasional. Sebagai salah satu upaya guna mengoptimalkan pembinaan serta meningkatkan kekompakan antar peserta, UGM mengadakan bootcamp ON MIPA pada Sabtu-Minggu (28-29/4) lalu di Hotel Safira, Magelang. Kegiatan ini diikuti oleh 23 peserta ON MIPA nasional kontingen UGM. Dalam sambutannya, Dr. R. Suharyadi, M.Sc. selaku Direktur Kemahasiswaan UGM mengatakan bahwa UGM ingin memberikan fasilitas kepada mahasiswa sebaik mungkin supaya dapat berkembang lebih baik lagi. “Kalau persiapan sudah optimal, harapannya akan dapat hasil yang baik. Tapi hasil bukan selalu yang utama, jangan pernah merasa kalah kalau belum bertanding sampai akhir,” tambahnya.
Nawala | 2
Di hari kedua bootcamp, peserta diajak untuk melakukan beberapa permainan guna meningkatkan kekompakan dan rasa saling memiliki dalam kontingen. Kegiatan ini dilaksanakan di lapangan Disporapar kota Magelang yang terletak 100 meter dari Hotel Safira. Sebelum acara ditutup, peserta kembali diberikan motivasi dan pembekalan psikologi oleh tim pembina untuk menghadapi kompetisi. Selanjutnya pada kamis (4/5) sore, para peserta berkumpul di Ruang Sidang Utama, Ditmawa UGM, Jl. Asem Kranji, untuk dilepas menuju Universitas Muhammadiyah Malang guna mengikuti kompetisi ON MIPA tingkat nasional. Dr. R. Suharyadi, M.Sc. selaku Direktur Kemahasiswaan menyampaikan pesan Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan agar mahasiswa yang akan berangkat menjaga nama baik UGM dan juga menjaga sportifitas sampai akhir kegiatan. “Begitu kita mewakili UGM dalam event apapun di luar, kita harus selalu membawa karakter UGM. Jangan
sampai menang dengan cara yang tidak seharusnya. Kami akan sangat bangga bila mahasiswa dapat membawa dua misi itu.” Suharyadi juga menekankan untuk selalu fokus, dapat mengatur waktu dengan baik, dan kompak
Konsolid
selama pertandingan akan menghasilkan hasil yang terbaik. “Walaupun tidak mudah, tapi harus tetap dipertahankan. Apapun yang terjadi di lapangan harus dihadapi bersama-sama sebagai satu tim. Tetap fokus, yakin akan ada hasil yang terbaik,” pungkasnya.
Awa Penerim Hiba PKM 2018
P
engumuman PKM lolos didanai telah dikeluarkan Kemenristekdikti pada tanggal 3 April 2018 lalu. Dalam pengumuman tersebut sebanyak 227 tim PKM UGM berhasil lolos dan menjadikan UGM sebagai universitas dengan tim terbanyak nasional yang lolos didanai. Sebagai salah satu bentuk dukungan UGM untuk 227 tim PKM lolos didanai, Ditmawa UGM bersama dengan tim PKM Center mengadakan Konsolidasi Awal Penerima Hibah PKM 2018. Acara ini diselenggarakan pada hari Jumat, 13 April 2018 lalu di Ruang Bulaksumur, University Club UGM.
Acara konsolidasi ini bertujuan untuk memberikan pengarahan pada para mahasiswa yang timnya telah berhasil lolos didanai. Pada kesempatan ini, melalui sambutannya Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M. Eng., D. Eng. mengajak para mahasiswa untuk dapat menjalankan strategi yang telah disusun oleh dosen pembimbing sehingga UGM dapat berhasil menjuarai PIMNAS 2018 yang tahun ini akan dilaksanakan di Yogyakarta. Untuk mencapai tujuan tersebut, UGM akan berupaya maksimal membantu memfasilitasi mahasiswa, baik dalam perizinan peminjaman laboraturium, pertemuan dengan dosen, maupun hal-hal teknis lainnya. “Universitas akan berupaya menyiapkan dana perangsang untuk lebih menyemangati tim PKM UGM sebagai pengganti dana transport dan akomodasi,” ujar Panut. Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan UGM, Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M. Agr., juga menambahkan bahwa mahasiswa harus meningkatkan militansi untuk menjuarai semua event. Pasalnya, beberapa kali
UGM mengalami penurunan saat PIMNAS diadakan di Yogyakarta. Sebagai tim lolos didanai terbanyak nasional, UGM harus dapat merebut kembali gelar juara umum yang sudah sempat terlepas dari genggaman. Sebagai langkah awal, tim yang lolos tersebut harus segera menghubungi dosen pendamping atau pembimbing serta melakukan koordinasi tim untuk merencanakan pelaksanaan program. “Sesegera mungkin rencakan pelaksanaan, terutama untuk antri laboraturium dan juga pemesanan bahan-bahan langka yang harus segera dilakukan. ketika menemui masalah, harus segera diselesaikan dan dicatat beserta dengan solusinya,” pesan Dr. Ir. Endy Suwondo, DEA., dosen pembina PKM UGM. Dalam menghadapi monitoring dan evaluasi (monev), Endy menyampaikan bahwa setiap tim harus menyiapkan tayangan presentasi sejak monev I dengan baik. Ketika menyampaikan presentasi pun harus jujur mengatakan perkembangan dan masalah yang dihadapi, jangan terlalu defensif dengan pemonev saat monev. Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan menjawab pertanyaan dengan santai. Selain itu, Endy juga menekankan pada setiap tim untuk mentaati aturan administratif dan tidak mengulang kesalahan-kesalahan administratif di tahun sebelumnya. Dosen Pembina lain yang juga hadir saat itu, Dr. Med. dr. Indwiani Astuti, mengatakan bahwa meskipun UGM merupakan tim terbanyak yang lolos didanai, namun kenyataannya UGM masih saja kalah dari universitas lain di ajang PIMNAS. Hal tersebut dirasa karena masih kurangnya keseriusan dalam usaha yang dilakukan. “Sekarang kita harus bersatu, komunikasi satu komando. Tim PKM akan dibagi dalam kelompok-kelompok dan dibuatkan Whatss App group yang isinya mahasiswa didanai, pembimbing, pembina dan PKM Center. Semua informasi dari ditmawa dan UGM akan disampaikan melalui grup tersebut. Dengan begitu pengawasan menjadi lebih melekat, sehingga akan terdeteksi aktivitas tim melalui grup tersebut. Jangan sampai Gajah kalah di rumahnya sendiri,” pungkas Ani.
Nawala | 3
Har Pendidika N iona USAHA TINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA learning, hingga blended learning. Tidak dipungkiri, saat ini pendidikan sudah mengarah pada online learning meski disisi lain todak sedikit perguruan tinggi yang masih terkendala infrastruktur. Kedepan, pengembangan PJJ diharapkan mampu meningkatkan akses masyarakat dalam menempuh jenjang pendidikan tinggi berkualitas secara signifikan.
T
anggal 2 Mei merupakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang menjadi sebuah peringatan untuk mengenang perjuangan dan jasa besar Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara, serta para pahlawan nasional di bidang pendidikan. Dalam rangka peringatan Hardiknas, UGM memberikan penghargaan kepada 12 mahasiswa UGM berprestasi sebagai bentuk apresiasi pada upacara Peringatan Hardiknas 2018, di halaman Gedung Pusat UGM, Rabu (2/5). Penghargaan diberikan kepada mahasiswa yang telah menjuarai kompetisi baik di tingkat nasional maupun internasional. Upacara Hardiknas diikuti unsur pimpinan universitas dan fakultas, tenaga pendidik, dan kependidikan serta mahasiswa. “Menghadapi revolusi industri, Kemenristek Dikti telah menggagas beberapa kebijakan untuk menjawab kebutuhan di era ini. Salah satunya adalah program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dalam waktu dekat akan dikeluarkan Permenristekdikti yang akan mendukung pelaksanaan kebijakan ini. Salah satu implementasi dari kebijakan ini adalah pembangunan univesitas siber,” ujar Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D. Eng. membacakan sambutan Kemenristek Dikti di halaman Gedung Pusat UGM. Dalam kesempatan ini, Panut yang bertindak sebagai pembina upacara mengatakan bahwa pendidikan tinggi kedepan akan menawarkan banyak model pembelajaran, diantaranya face to face, online
Kemeristekdikti secara khusus mengangkat subtema hardiknas tahun ini “Membumikan Pendidikan Tinggi, Meninggikan Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia”. Tema tersebut dapat dimaknai bahwa pendidikan tinggi Indonesia harus bisa menjawab problem sosial yang dirasa terus bertambah banyak, baik jenisnya maupun substansinya. Harapan ini dapat diwujudkan oleh para ahli di bidang masingmasing. Semakin banyak sumber daya berkualitas yang dihasilkan oleh perguruan tinggi, semakin banyak solusi yang dapat diberikan pada masyakarat. Kemeristekdikti melakukan perbaikan program untuk mengikatkan kualitas sumber daya manusia seperti meningkatkan akses, relevansi, dan mutu pendidikan tinggi. Lebih lanjut, Panut juga menjelaskan bahwa UGM terus meningkatkan kualitas untuk lebih mendekatkan diri pada masyarakat serta berperan aktif menyelesaikan berbagai persoalan bangsa. “Hal ini kita lakukan terus menerus sebagai pelaksanaan terhadap kontribusi pembangunan nasional dan bekerja untuk kemanusiaan dengan dilandaskan oleh nilai-nilai ke-UGM-an.” Upaya strategis dan operasional yang dilakukan UGM menuju world class university antara lain, memperbaiki rasio dosen mahasiswa, meningkatkan program internasionalisasi, meningkatkan jumlah dosen dengan gelar doktor, dan memperbanyak kolaborasi riset dengan industri dan mitra lainnya. “Untuk mewujudkan semua cita-cita tersebut kita harus bekerja lebih keras dan konsisten serta berkolabirasi baik internal maupun eksternal,” pungkasnya.
Penanggung Jawab: Dr. R. Suharyadi, M.Sc. Editor in Chief: Suherman, S.Si., M.Sc., Ph.D. Editor: R. Yuswantoro Sidqi, S.AP., Zaenudin, A.Md, S.ST.Ars, Suharyadi, Peni Purwatiningsih, Sri Utari, Gilang Nur Gemilang, S.S., Muhammad Yusya A., Asti Aryudhea U. Penyusun Konten: Haula Wardatul J., S.S. Desain & Tata Letak: Seta Respati Tjahya Indra Subdirektorat Kreativitas Mahasiswa, Direktorat Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada Jln. Asem Kranji K8, Sekip, Yogyakarta
Nawala | 4