Nawala Kreativitas UGM Edisi 30 / 2018 +62 822-2221-6525
/kreativitasugm
@kreativitasugm
@dxr6605p
kreativitas.ugm.ac.id
S ihka 4 Final Duni Lai TIM SMART CAR MCS UGM RAIH JUARA DUNIA
T
im UGM kembali meraih prestasi internasional di ajang Shell Ideas360. Tim tersebut adalah Tim Smart Car MCS yang beranggotakan Herman Amrullah, Sholahuddin Alayyubi dan Thya Laurencia Benedita Araujo. Ketiganya berasal dari Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, UGM. Sebagai satu-satunya perwakilan dari Indonesia, mereka berhasil meraih juara pertama dengan mengalahkan 4 finalis dunia lainnya yang berasal dari American University of Sharjah (UAE), University of Texas at Austin (USA), University of Bordeaux (Perancis) dan University of Melbourne (Australia). Kompetisi bergengsi ini diadakan oleh perusahaan multinasional Shell dan dilaksanakan di London pada hari Kamis (5/7) lalu. Sebelumnya, tim UGM ini harus berkompetisi dalam beberapa tahapan dengan 3.336 tim mahasiswa berbagai universitas dari 140 negara di dunia dalam mengembangkan inovasi baru. Dari seluruh finalis kemudian dipilih lima tim terbaik untuk melaju ke final di London mempresentasikan inovasi yang diajukan. Perjuangan Herman dan kawan-kawan tidaklah mudah. Selain harus mengalami beberapa kali
perubahan anggota tim, ia juga harus berjuang dengan waktu menyelesaikan setiap kebutuhan kompetisi. “Setelah masuk di stage 2, saya harus pulang-pergi ke Institut Seni Indonesia (ISI) setiap hari sampai tengah malam untuk menyelesaikan video dan hand out yang akan dibawa ke London,” ungkapnya. Usaha yang dilakukan oleh Tim Smart Car MCS tidaklah sia-sia. Tim Smart Car MCS sukses meraih dua kategori sekaligus yaitu, juara Judges Choise dan Audience Choice dengan mengusung gagasan mengembangkan mobil pintar yang dapat mengolah limbah plastik menjadi bahan bakar dan rendah emisi. Setelah berhasil memenangkan kompetisi Shell Ideas360 ini, Herman dan kawan-kawan akan mendapat kesempatan berlibur bersama National Geographic dan memperoleh sebuah jam tangan untuk setiap orang. “Alhamdulilah kami bisa memenangkan kompetisi ini dan memenangkan dua kategori lomba,” tutur Herman. Herman menyebutkan mereka tidak menyangka bisa
Nawala | 1
memenangkan judges voice. Terlebih dengan kendala bahasa yang mereka miliki dan juga formasi tim yang semuanya merupakan mahasiswa program sarjana. Sementara tiga finalis lainnya merupakan mahasiswa program master dan satu finalis lainnya merupakan mahasiswa double degre yang menjadi pemenang kompetisi ini. “Kalu dilihat dari latar belakang pendidikan kami masih di bawah mereka dan mereka memang lawan yang berat. Dengan jangka waktu satu bulan yang kami miliki, kendala yang paling terasa adalah bahasa. Karenanya tidak menyangka bisa menang,” urainya. Untuk kategori Audience Choice, Herman mengatakan sangat merasa terbantu dengan dukungan seluruh rakyat Indonesia yang telah membantu voting Tim Smart Car MCS. “Kami merasa
optimis dapat memenangkan kategori Audience Choice karena kami rasa dengan jumlah rakyat Indonesia yang banyak dan rasa emosional antar sesama bangsa yang tinggi, masyarakat akan mendukung kami,” ungkap Herman. Tim UGM yang dibimbing oleh Hanif Rahmawan Sudibyo, S.T., M.Eng., dan Yano Surya Pradana, S.T., M.Eng., ini meraih juara dengan merancang sebuah mobil yang mampu mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar dengan memanfaatkan gas buang mobil. Ide ini mulai digagas sejak tahun 2016 berawal dari keprihatinan mereka terhadap banyaknya sampah plastik di lingkungan. Meskipun sampah plastik dapat diubah menjadi bahan bakar, tetapi untuk mengonversi menjadi bahan bakar membutuhkan energi yang tidak sedikit.
Hala Bihala Keluarg B ar Ditmaw UGM “Saya mohon doa restu agar teman-teman mahasiswa yang nanti banyak menempati gedung ini semakin betah, dan mestinya juga akan menghasilkan prestasi yang lebih baik,” Kata Suharyadi.
L
Melalui acara ini Suharyadi berharap menjadikan momentum dan juga sebagai sarana untuk mengakrabkan keluarga besar Ditmawa. “kegiatan Ditmawa tidak akan berjalan tanpa adanya bantuan dari dosen pendamping maupun teman-teman yang telah men-support kegiatan Ditmawa,” tuturnya.
ibur panjang hari raya Idul Fitri baru saja berakhir. Memasuki hari kedua bekerja yang bertepatan pada hari Jum'at (22/6), Direktorat Kemahasiswaan UGM mengadakan acara Syawalan/halal bi halal dengan pegawai dan dosen pembina kegiatan mahasiswa serta mitra yang biasa bekerja sama dengan Ditmawa. Acara yang dilaksanakan di gedung Bulaksumur F11 ini turut dihadiri oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., dan Direktur Kemahasiswaan UGM, Dr. R. Suharyadi, M.Sc.
Tahun lalu UGM meraih penghargaan sebagai Perguruan Tinggi terbaik dalam bidang pengelolaan Kemahasiswaan oleh Kemenristekdikti. Menurut Suharyadi ini adalah hasil dari kerja keras semua pihak yang telah membantu mewujudkan capaian tertinggi ini. “Tahun ini kita tetap berusaha melakukan hal yang terbaik, dengan beberapa berimprovisasi pengelolaan bidang kemahasiswaan. Harapannya kita akan mendapat hasil yang sama seperti tahun lalu,” tambahnya.
Acara ini sekaligus memberitahukan bahwa nantinya pelaksanaan kegiatan Subdit Kreativitas Mahasiswa UGM akan berpindah dari Asem Kranji ke gedung F11 ini.
Selain itu, dalam sambutannya, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng. selaku Rektor UGM mengatakan bahwa Direktorat Kemahasiswaan merupakan direktorat yang sangat strategis karena
Nawala | 2
mengelola mahasiswa dengan berbagai dinamika, persoalan, dan organisasi yang sangat kompleks. “Kami memohon bantuan kepada para pembina kegiatan kemahasiswaan agar bisa mengarahkan mahasiswa kepada kegiatan-kegiatan positif yang selaras dengan visi, misi dan jati diri Gadjah Mada.” Ia berharap hal baik yang dulu sudah dirintis oleh direktur senior sebagai pengelola kemahasiswaan terbaik di Indonesia bisa tetap dipertahankan dan ditingkatkan menjadi lebih baik lagi. Ia juga berharap tahun ini UGM dapat meraih kembali gelar juara
umum pada gelaran pimnas yang akan berlangsung pada bulan Agustus nanti.” Strategi dan langkah nyata yang baik harus kita lakukan, agar cita-cita tersebut dapat menjadi kenyataan,” tutur Panut. Terakhir, Panut mengucapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah berdedikasi tanpa lelah membimbing mahasiswa sehingga mereka bisa meraih prestasi luar biasa. ”Saya berharap mereka akan tumbuh menjadi pemimpin nasional yang pancasilais dan nasionalis dan punya jiwa kerakyatan yang sangat tinggi,” pungkasnya.
Persiapa Hadap Monev Eksterna UGM ADAKAN MONEV INTERNAL KEDUA membutuhkan waktu yang cukup panjang. “Selain itu, permasalahan klasik yang biasa ditemui adalah adanya libur lebaran dan sebagian mahasiswa yang sedang mengikuti KKN,” tuturnya.
M
onitoring dan evaluasi (MONEV) PKM 5 Bidang yang akan dilaksanakan oleh Belmawa tinggal menghitung hari. Untuk mempersiapkan tim PKM didanai, tim PKM Center UGM bersama dengan Direktorat Kemahasiswaan UGM adakan kegiatan MONEV internal kedua selama dua hari. Kegiatan MONEV dilaksanakan pada hari Rabu (4/7) dan Kamis (5/7) di Fakultas MIPA UGM. Lebih dari 700 mahasiswa anggota yang terbagi ke dalam 227 tim PKM didanai dikti hadir dalam kegiatan tersebut. “Tujuan diadakannya MONEV internal yang kedua ini untuk mempersiapkan kegiatan MONEV eksternal,” tutur Dr. Med. dr. Indwiani Astuti dosen pembina yang hadir saat itu.
Menurut Indwiani, UGM sebenarnya memiliki potensi PKM yang cukup bagus. Akan tetapi, kesulitan mahasiswa-mahasiswa adalah tidak dapat memprioritaskan waktu dan kurang jeli dalam menyiapkan penelitiannya. Hal tersebut dirasa karna masih kurangnya keseriusan dalam usaha yang dilakukan oleh mahasiswa. “Harapan saya, mahasiswa dengan pengalamanpengalaman yang didapat bisa mengelola diri sendiri dengan lebih baik, sehingga tidak gampang menyerah ketika menghadapi kendala selama penelitian berlangsung,” tambahnya. MONEV internal ini juga akan sangat bermanfat bagi mahasiswa. Mereka akan mendapatkan masukan dari dosen-dosen yang sudah berpengalaman menghadapi PKM selama bertahun-tahun untuk menambah kesiapan menghadapi PIMNAS.
Lebih lanjut, Indwiani mengatakan bahwa pelaksanaan MONEV internal sangat bagus karena akan menambah pengetahuan dan kesiapan mahasiswa menghadapi MONEV eksternal. Kendala yang dihadapi oleh mahasiswa adalah waktu pengumuman dengan hasil akhir laporan yang terlalu pendek. Banyak pelaksanaan tim PKM terutama tim yang melakukan penelitian belum selesai karena
Nawala | 3
Kembangkan Microbubble Technology untuk Budidaya Ikan
GAGASAN TIM MINO UGM MASUK 14 INNOVATIONS TO HELP SOLVE THE WORLD'S TOUGHEST PROBLEMS ini mereka inovasikan untuk diterapkan di sektor budidaya ikan. Penerapan teknologi ini mampu meningkatkan jumlah oksigen terlarut dalam air sehingga mempercepat pertumbuhan ikan. “Teknologi ini terbukti mampu memperpendek jarak waktu antar masa panen dan meningkatkan kuantitas panen ikan hingga 40%. Selain itu ikan yang dihasilkan lebih besar dan memiliki bobot lebih berat,” jelasnya.
M
ahasiswa UGM menunjukkan tajinya di kancah internasional. Kali ini, Tim MINO UGM mendapat giliran menorehkan prestasi dengan meraih juara 1 dalam kompetisi dunia bertajuk Ideas for Action 2018. Kompetisi Ideas for Action merupakan program tahunan kerjasama dari World Bank Group dan The Zicklin Centre for Business Ethics Research di Wharton Schoo-University Pensylvania, Amerika Serikat. Tim MINO yang beranggotakan Muhammad Nabil Satria Faradis dan Fajar Sidik (alumni Fakultas Teknik), Untari Febrian Ramadhani (alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis), serta Monika Sekar Melati Istanto (Fakultas Ekonomika dan Bisnis), Anindtyo Agung Baskoro dan Muhammad Nur Ardian (Fakultas Teknik) sukses menjuarai kompetisi dengan mengusung teknologi Microbubbles. Sebelumnya, tim ini juga mencatatkan diri sebagai juara dunia lomba inovasi ketahanan pangan Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) 2016 di Kamboja. Inovasi yang mereka lombakan di Ideas for Action 2018 berhasil mengungguli 2.100 proposal proyek dari berbagai belahan dunia yang didaftarkan di ajang bergengsi ini. Kompetisi ini diikuti 13.000 inovator muda dalam 4.000 tim dari 162 negara. Nabil menyebutkan bahwa teknologi microbubble yang biasa digunakan untuk pengolahan limbah air
Dalam melaksanakan penelitian ini, tentu Tim MINO mengalami kendala selama proses penelitian. Mereka harus menerima kenyataan ketika kolam yang sedang diteliti kebanjiran atau alat yang sedang dipasang dicuri. Namun kendala yang mereka hadapi tidaklah menyurutkan semangat mereka. “Dari kendala yang kami hadapi, kami coba gerakkan masyarakat untuk ikut serta dalam mencari solusinya. Sehingga semua pihak merasa memiliki atas alat ini,” ungkap Nabil. Inovasi yang dikembangkan sejak tahun 2016 silam ini telah diaplikasikan oleh kelompok petani ikan MINO Ngremboko di Bokesan, Sleman, Yogyakarta. Aplikasi Microbubble dalam sektor budidaya ikan dinilai sebagai gagasan yang sangat inovatif. Gagasan Tim MINO ini dikukuhkan sebagai peringkat teratas dalam “14 Innovations to Helps Solve the World's Toughest Problems” yang diumumkan Jumat (22/6) kemarin. Atas kemenangan itu Tim MINO mendapat kesempatan untuk mempresentasikan dan menyajikan gagasan mereka dalam Pertemuan Tahunan IMF & World Bank. Disamping itu, Tim MINO juga berkesempatan menerima dukungan dan mengunjungi akselerator startup di Wharton School – University of Pennsylvania. “Nantinya kami akan dibimbing langsung oleh mereka untuk menjalankan bisnis teknologi ini. Dari situ kami bisa dapat feedback untuk lebih mengembangkan potensi kami,” pungkas Nabil.
Penanggung Jawab: Dr. R. Suharyadi, M.Sc. Editor in Chief: Suherman, S.Si., M.Sc., Ph.D. Editor: R. Yuswantoro Sidqi, S.AP., Zaenudin, A.Md, S.ST.Ars, Suharyadi, Peni Purwatiningsih, Sri Utari, Gilang Nur Gemilang, S.S., Muhammad Yusya A., Asti Aryudhea U. Penyusun Konten: Haula Wardatul J., S.S. Desain & Tata Letak: Seta Respati Tjahya Indra Subdirektorat Kreativitas Mahasiswa, Direktorat Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada Jln. Asem Kranji K8, Sekip, Yogyakarta
Nawala | 4